Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Kisah Dameria Kehilangan Suami dan 11 Anggota Keluarga di Danau Toba

KM Sinar bangun Karam di Danau Toba

Dameria Sidabariba memegang foto saat dia bersama suaminya, Hotman Nainggolan (Foto: Fetra Tumanggor)
Keluarga besar Hotman Nainggolan berfoto bersama di depan tugu keluarga di Simanindo, Samosir. 12 dari 15 orang yang ada di foto ini menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Senin (18/6/2018). (Foto: Dok. keluarga Hotman Nainggolan)
BeritaSimalungun, Pematangsiantar-Tak terbayangkan rasa sedih di hati Dameria Boru Sidabariba ketika suami dan 11 anggota keluarganya ikut menjadi korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) sore.

Dameria (55 tahun) menceritakan, suaminya Hotman Nainggolan, pergi ke Kabupaten Samosir bersama dua adiknya, satu adik perempuan, menantu dan anak-anak dari adik-adiknya pada Senin (18/6/2018). Mereka ingin berziarah sekaligus melihat pembangunan tugu keluarga besar mereka di Kecamatan Simanindo.

Keluarga besar tersebut merupakan abang adik bersama istri dan anak-anak mereka, sebanyak 12 orang. Keluarga ini merupakan warga yang bermukim di Jakarta dan Nagori (Desa) Silau Malaha, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Hotman Nainggolan (57), sulung dari tiga saudara yang tenggelam.

Satu adik Hotman bernama Ledikson Nainggolan dan istrinya Lilis boru Lubis merupakan warga Jakarta. Mereka ikut membawa tiga anaknya dalam perjalanan ke Kabupaten Samosir, yakni Bungaran Nainggolan, Sulastri Nainggolan dan Nicholas Nainggolan.

Adik kedua Hotman, Dorman Nainggolan, warga Nagori Silau Malaha, Kecamatan Siantar, Simalungun juga membawa keluarganya. Mereka adalah tiga anaknya, Basaria Nainggolan, Jhon Veldi Nainggolan, dan Rani Nainggolan, serta dua menantunya, Sihol Sidabutar dan Elington Simatupang.

Dameria menceritakan awalnya dia diajak ikut ke Samosir. Namun, dia menolak karena memilih menjaga usaha kedai tuak di samping rumahnya. 

Demikian juga dengan anaknya, Alvin Nainggolan, yang tidak ikut karena harus menggantikan ayahnya, Hotman, untuk maragat (menyadap) pohon aren yang menjadi bahan minuman tuak, minuman khas di Sumatera Utara.

Dameria mengakui, sejauh ini belum mendapat kabar nasib suami dan adik-adiknya pascatenggelamnya KM Sinar Bangun. Ia berharap suaminya dan 11 anggota keluarganya yang lain bisa ditemukan, hidup atau mati. 

"Saya berharap ada muzizat mereka masih hidup tapi bagaimana pun kondisinya, saya berharap mereka semua bisa ditemukan," kata Dameria terisak menahan tangis saat ditemui Tagar News di depan rumahnya, Selasa (19/6/2018) sore.

Di tengah obrolan dengan Dameria, mendadak Alvin menangis histeris. Sambil menangis Alvin berkali-kali menyebut nama ayahnya dan mengatakan tak bisa membayangkan jika nanti ayahnya ditemukan meninggal dunia.

Dameria mengaku, pertama kali mendapat kabar tenggelam KM Sinar Bangun pada Senin malam, dari tetangganya, yang juga menerima kabar dari keluarganya di Medan. Saat itu, Dameria dan anaknya, Alvin Nainggolan berusaha menelepon Hotman dan keluarga yang ikut ke Kabupaten Samosir.

Namun, tak satupun yang mengangkat telepon mereka. "Jam 7 malam lah kami tahu kejadian. Saat ditelepon, ponsel suami saya sudah tak aktif lagi," katanya.

Kerabat Dameria, Waljun Sidabariba (52) mengatakan, setelah mendapat kabar buruk itu, salah seorang adiknya, Sando Sidabariba langsung berangkat ke Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, guna memastikan nasib Hotman dan keluarga. "Namun, sampai saat ini belum ada kabar soal mereka apakah ditemukan atau tidak. Saya berharap mereka selamat," katanya.

Sampai Rabu (20/6/2018) sore, saat dihubungi Tagar News, Waljun mengatakan belum ada kabar mengenai keberadaan 12 anggota keluarganya tersebut. "Sampai sekarang kami belum mendapat kabar apapun. Kami hanya bisa berdoa menunggu kabar mereka," kata Waljun.(BS)

Sumber: Tagar.id

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments