Gol Bunuh Diri Bawa Iran Raih 3 Poin di Laga Pertama Grup B
Gol Bunuh Diri Moroko Saat Melawan Iran. |
BS, St Petersburg - Iran mengukir kemenangan sangat dramatis dengan skor 1-0 dalam laga perdananya di Piala Dunia 2018 lewat gol bunuh diri pemain Maroko yang terjadi di menit terakhir waktu tambahan, Jumat (15/6/2018) waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB.
Ini merupakan kemenangan pertama Iran di putaran final Piala Dunia dalam 20 tahun terakhir.
Wasit memberikan injury time 4 menit ketika pertandingan pertama Group B tersebut masih imbang tanpa gol di penghujung babak kedua.
Petaka bagi Maroko terjadi setelah pemain pengganti Aziz Bouhaddouz mencetak gol ke gawangnya sendiri ketika mencoba menghalau tendangan bebas dengan kepalanya. Bola justru bergulir ke sebelah kanan kiper Munir Mohamedi yang sama sekali tidak menyangka.
Gol bermula saat Iran mendapat tendangan bebas setelah bek Maroko Sofyan Amrabat secara sembrono menjatuhkan lawan. Ehasan Haji Safi menendang bola ke depan gawang dan Bouhaddouz melompat menyundul bola ketika sebenarnya tak satu pun pemain Iran berada di dekatnya.
Arah bola justru tajam menusuk ke gawangnya sendiri dan disambut lesu rekan-rekannya.
Jalannya Pertandingan
Selama 20 menit pertama pertandingan, Maroko tampak menguasai jalannya pertandingan dan terus mengurung pertahanan Iran. Satu peluang cukup baik tercipta bagi Maroko pada menit ke-18, ketika terjadi kemelut di depan gawang Iran. Namun, solidnya pertahanan tim asuhan Carlos Queiroz masih tak bisa ditembus Maroko.
Kiper Moroko Tak Dapat menghalau Sundulan Temannya (Gol Bunug Diri). |
Sebuah peluang cukup baik didapatkan Maroko pada menit ke-29 melalui pemain mudanya, Amine Harit. Pemain berusia 20 tahun itu menerima bola dari Achraf Hakimi di sisi kiri dan melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti Iran dengan mengecoh dua pemain sebelum melepaskan tembakan. Namun, tembakannya terlalu lemah sehingga mudah diantisipasi kiper Iran, Alireza Safar Beiranvand.
Iran mendapatkan peluang emas mencetak gol pada menit ke-42 melalui Sardar Azmoun. Pemain bernomor punggung 20 itu berhasil lolos dari penjagaan dan membawa lari bola hingga berhadapan dengan kiper Maroko, Mounir Mohand Mohamedi.
Hanya, tembakan Azmoun masih bisa halau kiper Maroko dan menjadi bola rebound bagi Morteza Pouraliganji, pemain Iran yang ikut berlari hingga kotak penalti Maroko. Tembakan pemain bernomor punggung 8 itu masih mampu dihalau Mounir dengan tangannya sehingga bola masih tak menemui sasaran.
Permainan di babak kedua laga Grup B Piala Dunia 2018 ini semakin sengit, bahkan cenderung ke arah kasar. Namun, wasit Cuneyt Cakir yang memimpin pertandingan tak mudah mengeluarkan kartu.
Hingga pertandingan memasuki waktu krusial pada 10 menit terakhir, intensitas pertandingan semakin meningkat. Kedua tim berusaha untuk memberikan tekanan sehingga membuat pelanggaran tak luput harus dilakukan pemain-pemain baik dari Maroko maupun dari Iran.
Iran akhirnya berhasil memecah kebuntuan pada masa injury time. Gol bunuh diri pemain pengganti Maroko, Aziz Bouhaddouz, menjadi penentu keberhasilan Iran meraih tiga poin.
Berawal dari eksekusi tendangan bebas yang dilepaskan Ehsan Hajy Safi dari sisi kiri lapangan, bola mengarah tepat ke jantung pertahanan Maroko. Bermaksud menghalau bola, Aziz Bouhaddouz justru menanduk bola masuk ke gawang timnya sendiri.
Pertandingan berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk kemenangan Iran. Untuk sementara, tim asuhan Carlos Queiroz itu berhasil berada di puncak klasemen Grup B Piala Dunia 2018 dengan tiga poin, menunggu hasil pertemuan antara Portugal dan Spanyol yang akan berlaga dalam satu jam ke depan.
Sepanjang sejarah keikutsertaannya di putaran final Piala Dunia, Iran baru bisa menang dua kali, termasuk saat mengalahkan Amerika Serikat 2-1 dalam Piala Dunia 1998 di Prancis.
Uniknya, gol kemenangan atas Maroko terjadi tanpa sekalipun ada tembakan ke gawang (shot on goal) oleh Iran di sepanjang babak kedua.
Maroko bermain lebih dominan sepanjang pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 68%. Namun, kiper Alireza Beiranvand bermain cemerlang di bawah mistar gawang Iran dan beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang.
Kemenangan ini sangat penting bagi Iran mengingat di group yang sama juga ada juara dunia 2010 Spanyol dan juara Eropa 2016 Portugal.
Dalam sejarah putaran final Piala Dunia, baru dua kali terjadi gol bunuh diri pada injury time babak kedua. Yang pertama dicetak oleh pemain Nigeria Joseph Yobo saat melawan Prancis di Brasil 2014.
Kemenangan Iran merupakan kemenangan pertama wakil Asia atas tim asal Afrika, setelah Jepang mengalahkan Kamerun 1-0 pada Juni 2010.
Susunan pemain:
Maroko (4-1-4-1): Mounior Mohand Mohamedi (kiper); Nordin Amrabat, Mehdi Benatia, Romain Saiss, Achraf Hakimi (belakang); Karim El Ahmadi, Hakim Ziyech, Younes Belhanda, Mbark Boussoufa, Amine Harit (tengah); Ayoub El Kaabi (depan)
Pelatih: Herve Renard
Iran (4-1-4-1): Alireza Safar Beiranvand (kiper); Ramin Rezaeian, Rouzbeh Cheshmi, Morteza Pouraliganji, Ehsan Hajy Safi (belakang), Omid Ebrahimi, Alireza Jahanbakhsh, Karim Ansarifard, Masoud Shojaei Soleimani, Vahid Amiri (tengah); Sardar Azmoun (depan)
Pelatih: Carlos Queiroz
Sumber: BBC Sport/Bola.com
Video Gol Bunuh Diri Moroko
0 Comments