Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pelayanan 5 Misi Bagi Suku Terpencil di Bukit 30 Jambi


Jambi, BS-Pelayanan sebuah lembaga Sosial kepada Suku Adat Terpencil Suku Talang Mamak di Bukit 30 (Perbatasan Jambi-Riau) Provinsi Jambi sudah berjalan hampir 7 tahun. Relawan pertama melayani Suku Talang Mama Jambi hingga kini masih terus eksis. 

Teringat kepada sepenggal syair lagu Rohani yang mengatakan “Kisah seorang penabur, diiringi isak tangis, yang tiada pernah lelah berputus asa, dia berjalan menyusuri tanah terjal”. 

Mengingat perjuangan seorang hamba, yang diutus Tuhan memulai merintis pelayanan di sebuah tempat terpencil yang berada di tengah hutan tepatnya di Bukit Tiga Puluh Provinsi Jambi yang berbatasan dengan Provinsi Riau.

Ternyata ada sekelompok orang tertinggal dan terisolasi dari kemajuan zaman yang begitu modern. Mereka adalah Suku Talang Mamak yang berada di Dusun Semerentahin, Kabupaten Muaratebo, Provinsi Jambi.

Banyak tantangan yang harus dihadapi Relawan, mengingat beratnya medan pelayanan yang harus ditempuh. Bahkan terkadang harus menginap di jalan karena akses jalan yang begitu buruk yang menyebabkan kenderaan sangat sulit untuk keluar. 

Walaupun demikian, karena pertolongan dan rencana Tuhan, pelayanan tersebut tetap berjalan sampai saat ini (2015-2019). 

Dibawah sebuah Yayasan Sosial yang berbadan Hukum pelayanan dilakukan di Bidang Pendidikan. Pada Tahun 2016 Yayasan ini mendirikan Sekolah TK Sialang. Suku Talang Mamak menyambut baik sekolah TK tersebut. 

Suku Talang Mamak menyambut baik keberadaan TK Sialang guna mendidik anak-anak mereka. Sehingga dalam proses pendirian sekolah ini tidak terlepas dari jiwa gotong royong.

Setidaknya ada 5 Pilar Misi Yayasan ini bagi Orang Talang Mamak, yakni Misi Pendidikan dengan mendirikan sekolah TK, Misi Kesehatan dengan membantu member obat-obatan bagi mereka yang sakit, Misi Sosial Budaya dengan ikut serta berpartisipasi dalam beberapa acara adat yang dilakukan Suku Talang Mamak.

Kemudian Misi Ekonomi Kerakyatan dengan mencoba menawarkan hasil kerajinan tangan mereka keluar dan Misi Cinta Kasih dengan mengunjungi dan mendoakan orang sakit dan lain-lain. 

Ternyata Tuhan punya rencana lain dengan membukakan hati beberapa keluarga yang memiliki kerinduan mengenal sumber “Air Kehidupan” seperti yang kita Imani dan Percayai. 

Seiring perjalana waktu, semenjak Februari 2018 diadakanlah pertemuan rutin di Pondok Pos PI di Dusun Semerantihan, juga berpindah-pindah dari pondok ke pondok milik warga Talang Mamak. 

Walaupun terkadang jarak yang harus ditempuh untuk ke tempat ibadah cukup jauh dan dipenuhi lumpur, namun mereka tetap bersemangat, bahkan mengajak anak-anak mereka mengikuti ibadah.

Karena melihat antusias anak-anak bersekolah minggu, Yayasan ini pun melakukan pembelajaran bagi anak-anak dengan cara mengajarkan membaca, menulis dan berhitung serta bernyanyi. Juga dilengkapi alat peraga untuk membantu mempermudah memahami pelajaran.

Tepat pada tanggal 17 Mei 2019, ketika mereka berkumpul, para sesepuh Suku Talang Mamak melemparkan bola kepada Yayasan. Mereka rindu untuk dibina dalam hal Iman.

Menindak lanjuti kerinduan tersebut, maka diadakanlah pertemuan rutin. Ada 17 KK yang mendaftar untuk dibina dan mengikuti perkempulan. Maka pada tanggal 25 Mei 2019, dimulailah pengajaran soal Iman.

Di salah satu Pondok Pak Serunai (Patih/Kepala Suku) adalah tempat pertemuan. Selama lima bulan lebih, mereka mengikuti pengajaran rohani. Didalam proses itu, akhirnya Sembilan Kepala Keluarga yang tetap setia bertahan, dibina dan menerima pengajaran Iman.

Pada akhirnya, setelah selesai menyelesaikan pengajaran Katekhisasi, maka tanggal 20 Oktober 2019 diadakan pertemuan. Segala sesuatu keperluan hal itu dipersiapkan oleh Pengawas Yayasan. (Asenk Lee Saragih-Sumber AB Edisi 545 Januari 2020)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments