Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Refleksi Pribadi Atas Panggilan-Nya

Melanjutkan Pekerjaan Sang Guru...Dengarkanlah Dia!
Sertijab Praeses GKPS Distrik  VI dari Pdt Jaksen Saragih (kanan) kepada Pdt Karmen Sipayung.(Istimewa)

Oleh: Pdt Karmen Dija Bram Sipayung 

Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu” (2Raj. 2:9). Nats ini merupakan permohonan Elisa kepada Elia, Sang Gurunya. Elisa minta warisan yang biasanya diberikan secara hukum kepada putra sulung (lih. Ul. 21:17). 

Dalam Alkitab BIMK (Bahasa Indonesia Masa Kini) dituliskan: ”Wariskanlah kuasa Bapak kepada saya, supaya saya dapat menjadi pengganti Bapak.”


Dalam permintaan Elisa itu tergambar jelas bahwa Elisa tidak merasa lebih hebat dari gurunya. Elisa ingin melanjutkan pelayanan yang telah dilakukan sang gurunya. Dia ingin memuliakan gurunya dengan jalan melanjutkan pekerjaannya.

Itu jugalah yang seharusnya kita lakukan sebagai murid-murid Yesus. Kita dipanggil untuk terus memuliakan Yesus. Dan itu hanya akan terjadi ketika kita sungguh-sungguh melanjutkan pekerjaan Yesus di bumi ini.

Mungkinkah???  Pasti mungkin! Caranya? Mulailah dengan mendengarkan Dia sebagai Sang Maha Guru. Kita hanya mungkin menyatakan kemuliaan seseorang ketika kita sungguh-sungguh mendengarkannya. Ketika kita peduli dengan apa yang menjadi kehendak-Nya, maka pada saat itulah kita sungguh-sungguh memuliakan-Nya.

Kalimat perintah ”Dengarkanlah Dia!” (Mrk. 9:7) sungguh-sungguh harus kita taati. Bagaimana mungkin kita memuliakan Yesus Sang Guru kita, kalau kita tidak sungguh-sungguh mendengarkan-Nya?

Jika diperhatikan dengan cermat, semua pekerjaan Yesus  berujung pada kemuliaan Allah Bapa-Nya. Dan itu jugalah yang ditegaskan oleh Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Korintus: ”Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus” (2 Kor. 4:5). Itu jugalah yang semestinya dilakukan para hamba Yesus pada  zamannya masing-masing. 

Sebagai contoh ketika bercakap-cakap dengan orang lain, siapakah yang kita beritakan atau tonjolkan? Diri sendiri atau Yesus Orang Nazaret? Dengan kata lain: Siapa yang kita muliakan? Diri sendiri atau Yesus Kristus?

Jika kita merayakan peristiwa ”Yesus dimuliakan di atas gunung” (Mrk. 9:2-9), maka menjadi panggilan kita pula untuk terus memuliakan-Nya. Dan itu hanya akan terjadi ketika kita sungguh-sungguh melanjutkan pekerjaan Yesus di bumi ini. Oleh karena itu, dengarkanlah Dia!  Ya.. Dengarkanlah Dia!. 
Saya akan berjuang melanjutkan pekerjaan Sang Maha Guru yg memilihku....Amin.
#Berharapdukungankeluarga.
#Iklastulusdansetia. (***)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments