Info Terkini

10/recent/ticker-posts

210 KJA di Haranggaol Sudah Dibongkar, Target 1.494 KJA di Haranggaol akan Dibongkar Sampai Akhir Tahun 2021

Tim pembongkaran bersama petugas Satpol PP melakukan pembongkaran keramba jaring apung (KJA) milik petani di Haranggaol  Sampai dengan akhir tahun, sebanyak 1.494 KJA milik petani akan dibongkar. (Istimewa)

Haranggaol, BS
-Sebanyak 210 Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba, Haranggaol, Kabupaten Simalungun sudah dibongkar. Target pengurangan KJA di Danau Toba Haranggaol hingga akhir tahun 2021 berkisar 1.494 lobang KJA tempat budidaya ikan nila/mas petani di Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horisan, Kabupaten Sumalungun akan ditertibkan atau dibersihkan oleh Pemkab Simalungun.

“Di Haranggaol ada berkisar 7.920-an KJA milik masyarakat. Dan, berdasarkan hasil pertemuan dengan Pemkab Simalungun beberapa waktu lalu, sampai dengan akhir tahun 2021, berkisar 20 persen KJA akan ditertibkan atau dibongkar,” kata Rikson Saragih,  seorang pengurus Asosiasi Dearma dan pelaku budidaya KJA di Haranggaol ketika dihubungi SuaraTani.com, Kamis (8/7/2021) melalui seluler.

Menurutnya, pembersihan KJA itu dilakukan dua tahap masing-masing tahap 10% atau 792 lobang. Tahap pertama, pembersihan dilakukan mulai 23 Juni 2021 lalu sampai September mendatang. Dan, yang sudah dibersihkan sampai dengan tanggal 5 Juli, sebanyak 210 KJA. 

“Yang membongkar tim bongkar dibantu Satpol PP Simalungun. Petani hanya menunjukkan kolam yang mau dibongkar. Jadi, tim-lah yang menarik KJA itu ke pinggir pantai. Dan, yang dibongkar itu adalah KJA milik petani yang jumlahnya 20 KJA ke atas dengan persentasi proporsional,” kata Rikson.

Sedangkan tahap kedua, lanjut dia, pembongkaran akan dilakukan bulan Oktober sampai Desember 2021 mendatang.

“Itulah progress pembongkaran KJA yang akan dilakukan di Haranggaol ini. Dimana zona atau lokasi pembongkarannya berada di enam titik, yakni T. Batu, Tapian, T. Lapang, Gudang, B.1000 dan Rappa,” terang Rikson.

Meski tanpa ada ganti rugi dari pemerintah, namun pembongkaran itu menurut Rikson, ada manfaatnya. Menurut pandangannya, pemangkasan KJA untuk memenuhi syarat kuota daya dukung lingkungan dan produksi.

Kemudian, mendukung program pemerintah terhadap pengembangan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Danau Toba, menstabilkan harga ikan di tingkat petani. Yang mana, harga ikan di tingkat petani kerap anjlok sebagai implikasi dari suplai demand (hukum penawaran permintaan). 

“Dengan pemangkasan maka harga ikan akan stabil, tidak lagi di bawah produksi tapi sudah di atas biaya produksi,” jelasnya. 

Manfaat lainnya, kata Rikson, tingkat kesejahteraan petani KJA lebih meningkat dan merata serta petani kecil tidak akan gulung net dan yang sudah gulung net bisa bangkit kembali lewat lembaga-lambaga keuangan atau permodalan. 

“Itulah pandangan saya dari pembongkaran KJA yang dilakukan saat ini. Saya hanya mengimbau agar kita sama-sama mendukung pemangkasan berkeadilan ini, tepat waktu dan tepat jadwal,” ujar Rikson.

Rikson sendiri mengaku, kalau KJA nya sudah dibongkar sebelum pembongkaran dari pemerintah dilakukan. Saat ini jumlahnya tinggal 10 unit lagi atau sudah di bawah ambang minimum.

“Sudah saya jual sebagian dan yang tinggal sekarang hanya 10 lobanglah, itupun dalam situasi kosong saat ini,” tutup Rikson. (Suaratani.com/Junita Sianturi) 

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments