TERBARU

6/recent/ticker-posts

Antara "ETAHAM"dan "PAIMAHAM" (Antara Ayo dan Tunggu Bentar)

JR Saragih dan Jhon Haloho


ADA rumah sakit (RS) yang bernama Efarina ETAHAM. Awalnya dulu di Purwakarta, kemudian di Berastagi dan Pangkalan Kerinci (Riau). Sekarang ada pula di Pematangsiantar. Pemiliknya: JR Saragih, mantan Bupati Simalungun (2010-2020).

Ada pula bus PAIMAHAM. Semula bisnisnya adalah ternak ikan KJA (Keramba Jaring Apung) di Haranggaol dan kini melebar ke transportasi truk dan bis. Selain trayek bis a.l. Medan-Bengkulu, Medan-Jakarta, akhir2 ini ada juga Jakarta-Denpasar dng sleeper bus. Naik... dan tinggal "modom" (sleep, tidur). Pemiliknya: keluarga Haloho dari Haranggaol, Kab. Simalungun, Sumut.


"Eta ham" = ayo (kita bergerak). "Paima ham" = tunggu bentar, sabar. Yang pertama, mengajak; sementara yg kedua, mohon agar menunggu (agar yg ditunggu itu juga diikutsertakan) atau agar tidak buru2 atau sabar (tidak reaktif). Santuy aja..!

Membangun (Simalungun) ini memang harus melibatkan semua pihak (stakeholders), makanya perlu ajakan itu ("eta ham")..! Yg masih tertinggal, mereka minta agar "paima ham", agar tetap diikutsertakan.

Menjemput yang tertinggal, menjangkau yg terabaikan..!

Ada cerita juga mengapa muncul istilah "paima ham" itu. Dulu, ketika angkutan (antar)kota belum banyak (kemudian sekarang jadi banyak: Sinar Raya, Sinar Tani, Cap Gunung, Sepadan, Permosi, Simas, KBT, Marombou Mulani, dll.), calon penumpang terpaksa ditunggui.

Supir angkutan membunyikan klakson, sementara si calon penumpang masih sibuk dandan di depan cermin lemari. "Paima ham.., paima ham..!" ("Tunggu bentar.., tunggu bentar..!").

Makanya tidak jarang terjadi, khususnya emak2, lipstik merahnya 💄yang mengenai gigi masih kelihatan, karena belum sempat dibersihkan dng tisu. Giginya merah deh..!  

Membangun Simalungun ini harus sabar. Memang sesuai RPJPN 2025-2045, Indonesia kita ini perlu Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan. Simalungun kita ini pun harus juga Berdaulat (terutama dari sisi fiskalnya), Maju (sebagaimana daerah2 lainnya) dan Berkelanjutan.

Sabar berarti jangan reaktif juga. "Naring pe das do!" (Meskipun pelan2/bertahap, namun kelak tujuannya tercapai).

Simalungun itu lembut pembawaannya (jangan main suka-suka dan benci orang yang arogan), perlu dihargai ('ielek") dan perlu diikutsertakan.

'Marsialop ari' (bhs Toba: marsiadap ari) sdh menjadi tradisi membangun kehidupan dan penghidupan, terutama di sektor pertanian (sawah/ladang).

Kita butuh pemimpin ke depan yang melibatkan (bukan memanfaatkan) rakyatnya dan mampu mengelola rakyat itu sesuai karakter khasnya.

#SalamBiusCantik 
#RJP_RakyatJadiPrioritas

BERITA LAINNYA

Post a Comment

0 Comments