Pematangraya, BS-Lewat akun Facebook PU Simalungun, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemerintah Kabupaten Simalungun Ir Hotbinson Damanik ST MT menjawab kritikan dan keresahan warga soal kerusakan parah jalan di Kabupaten Simalungun. Dia mengakui siapapun bupati Simalungun tak akan mampu memperbaiki kerusakan jalan di Simalungun hanya dalam tiga tahun anggaran.
Berikut dibawah ini postingan Kadis PU Tata Ruang Simalungun Ir Hotbinson Damanik ST MT lewat akun Facebook PU Simalungun.
CURHAT TAPI BUKAN CENGENG
Sahabat sejalan….mohon dibaca sampai tuntas yaa..
Jalan di simalungun rusak..!!, jalan di kampung kami rusak..!!, kata-kata ini yang selalu melintas di beranda media sosial, saudara kita masyarakat simalungun berteriak melampiaskan kekesalannya di medsos.
Benar kah Simalungun Jalan Rusak ? jawabannya Benar.!
Wajarkah Masyarakat berteriak? jawabannya Wajar.!
Bisa kah pemerintah menerima bully an ini? Jawabannya BISA, suka tidak suka harus terima.!
Namun sebagai perenungan..
Kami ingin mengajak seluruh masyarakat kabupaten Simalungun yang hari ini masih kesal dengan kondisi jalan, untuk kita membuat pertannyaan balasan.
Bekerja kah pemerintah untuk perbaikan jalan ini?
Seberapa besar usaha pemerintah untuk mengatasi jalan ini?
Mana bukti kinerja pemerintah untuk perbaikan jalan ini?
OK…
Kami mengajak sahabat sejalan berpikir dan berhitung realistis.
Total Panjang jalan di kabupaten simalungun ada sepanjang 4.990,53 Km. dari Panjang jalan ini yang terdaftar dalam SK jalan kabupaten sebagai jalan utama/poros/strategis ada sepanjang 1.803,78 km selebihnya adalah jalan desa dan jalan non status.
Kita berhitung terhadap jalan sesuai SK sepanjang 1.803,78 km.
Data mencatat bahwa di akhir tahun 2020 (awal 2021) jalan Mantap ada sepanjang 626,27 km, ada jalan rusak sepanjang 1.177,51 km (65,28%). Besaran anggaran yang mampu dialokasikan pemerintah dari dana DAU rata-rata 50 -60 milyar per tahun. Biaya penanganan jalan standart kelas III (Hotmix atau Rigid Beton) kisaran Rp. 3 s/d 3,5 Milyar per kilometer.
Gila khan??
Mau siapapun Bupatinya tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan ini dalam 3 tahun anggaran.
Dalam situasi seperti ini Pemkab Simalungun yang dikomandoi BUPATI tentu tidak ingin mengkambing hitamkan keterbatasan keterbatasan anggaran ini menjadi pembenaran. Dibutuhkan Terobosan/Innovasi dan harus siap Tidak Populer demi menjawab tantangan ini.
Apa yang dilakukan pemkab simalungun?
1. Menggerakkan Haroan Bolon dengan partisipasi masyarakat dan Program “Holding Treatment” penanganan sementara jalan dengan memanfaatkan material lokal yang ada bekerjasama dengan Karya Bhakti TNI untuk menangani sementara jalan-jalan rusak berat untuk dapat dilalui kendaraan roda 4.
2. Berkomunikasi – Berkoordinasi – Berkolaborasi dengan Pemerintah Atasan.
3. Menggenjot semua OPD: Wajib mempersiapkan kelengkapan dokumen (Readiness Criteria) yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Hasilnya apa?
1. Dengan ganjaran Rekor Muri atas Gerakan Haroan Bolon dan program “Holding Treatment”, pemerintah pusat jadi tahu ternyata ada yang namanya Kabupaten Simalungun dan kondisi Jalannya rusak.
2. Jiwa pengabdian dan pantang menyerah dari Kepala Daerah (bahasa keren nya siap seperti gosokan keluar masuk ke kementerian2 atau TUMIN) untuk membuka jaringan koordinasi ke pemerintah pusat.
3. OPD terkait bekerja keras untuk menyiapkan dokumen yang lengkap dan akurat (Readiness Criteria) sebagai syarat mutlak untuk mendapatkan persetujuan usulan ke pemerintah pusat.
TIGA PILAR ini lah yang menjadi kekuatan pemerintah kabupaten simalungun dapat meningkatkan kondisi kemantapan jalan di simalungun hingga hari ini Simalungun mampu bangkit dengan adanya bantuan dana pusat berupa:
Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, Program Hibah Jalan Daerah, Inpres Jalan Daerah.
Yang selalu menempatkan simalungun sebagai prioritas utama penerima alokasi dari pemerintah pusat.
(tidak ada satu pun program alokasi pusat yang luput khususnya jalan untuk simalungun).
Bahkan untuk tahun 2025 sesuai rilis Kementerian Keuangan, Simalungun rangking 1 dalam besaran perolehan anggaran bidang jalan dari DAK se Sumatera sebesar Rp. 92.651.329.000,- (silahkancek di google denge mengetik: Alokasi DAK Fisik 2025” dan lihatlah simalungun ada di posisi mana).
Hari ini kondisi infrastruktur jalan di Simalungun sudah berubah, Pemerintah Simalungun mampu menaikkan kondisi kemantapan jalan yang signifikan, akhir tahun 2023 kemarin jalan mantap sepanjang 881,77 Km dan apabila kegiatan Pembangunan tahun berjalan ini selesai maka diperkiraan Panjang jalan mantap mencapai 967,73 km sehingga Panjang jalan rusak tinggal sepanjang 836,05 km.
Jadi masih ada PR berat kita untuk menyelesaikan jalan rusak ini. Tetapi kami tetap optimis dengan pencapaian dalam 3 tahun ini maka apabila tren peningkatan ini dapat kita pertahankan maka dalam 4 tahun kedepan permasalahan jalan rusak ini dapat kita atasi dan bully an atas jalan rusak mungkin akan hilang dari beranda medsos kami.. hehehe…
Pesan kami buat sahabat sejalan yang cinta tanoh Habonaron Do Bona:
Terus suarakan jalan rusak, terus Bully kami…
Karena Bully an bapak/ibu, saudara seluruh masyarakat Simalungun akan membangkitkan Adrenalin dan Semangat buat kami untuk terus berjuang menuntaskan permasalahan jalan Rusak ini.
Bagi kami Bully-an sahabat semua adalah bukti kecintaan sahabat terhadap Tanoh HABONARON DO BONA.
Dtp dari kami Team SEJALAN (SEtia – bertanggungJAwab – berkeLANjutan).
0 Comments