![]() |
Foto dari IG-nugroho.adinegoro) |
Selamat Jalan Sang Legenda~ 2 Mei 2025, Tepat di Hari Pendidikan. Abang Sahala pergi, Tiada kepergian paling menyesakkan batin kami keluarga besar Fikom Unpad selain kepulangan sang pendidik hebat Bang Sahala Tua Saragih. Putra Batak Simalungun yang merantau jauh ke tanah Priangan pada 1972.
Aku mengenal Abang 21 tahun lalu, saat duduk ditingkat 1. Mata kuliah Penulisan Berita. Aku juga dihukum Abang diusir dari kelas karena terlambat 1 detik tersebab jam Arloji dia harus sama dengan satuan waktu 40 mahasiswanya.
Abang berarti bagiku dan kawan-kawan banyak generasi se Fikom Unpad. Pribadi keras dalam mengajar, nyelekit dalam kritik. "DANGKAL LOGIKAMU!" adalah umpatan sehari-hari Abang di kelas.
Tapi Abang mengajarkan kami agar kuat dalam konstruksi berpikir dan menulis, tajam dalam argumen-argumen penulisan fakta, data dan pikiran-pikiran menyejarah dalam ide dan gagagsan. Karena tulisan adalah denyut nadi pikiran yang harus masuk ke alam bawah sadar manusia.
Di luar kelas Abang selalu ramah, selepas jam 14.00 biasanya ku kunjungi ruangannya. Canda tawa di Gd 4 sayap kanan Fikom jadi oase tersendiri bagiku. Abang pula yang bahagia ketika akhirnya murid satunya ini bertahun-tahun kemudian bisa tembus Istana bertemu orang nomor 1 negeri walau dihujat sana sini. Abang pula yang mengajarkan keberanian lewat tulisan selaras dengan ide dan gagasan.
Abang bagiku dan istri teramat berharga. Ia lahir untuk dicintai. Tak pernah ada alasan anak-anaknya untuk membenci. Kepergiannya begitu ditangisi, banyak murid-muridnya sejak kemarin datang melepas kepulangan Sang Legenda.
Abang selalu berpikir dari hati, menulis baginya harus bernyali, mengajar dengan tubuhnya sendiri sebagai teks yang tak habis dibaca. Kami tak pernah lupa, Abanglah yang membuat kami mampu mengenal diri sendiri.
Kami tak pernah lupa siapa Guru kami. Tak banyak akademisi begitu dicintai. Pintar saja tak cukup, tapi bekal tempaan dirinya benar-benar kami rasakan hingga detik ini. Abang tak pernah mati, ia hanya pindah ke dimensi lainnya. Gemanya masih menyala, cahayanya tumbuh dalam ruang pikir-pikir muridnya yang jada amal abadi.
Selamat Jalan Bang Sahala. Di kelas berikutnya, Semoga engkau tetap mengajar langit untuk tetap biru. Kami semua pasti Rindu Abang. Selamat Jalan Legenda. (IG-nugroho.adinegoro)
0 Comments