Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Mabuk Berat, Warga Nagori Perdagangan Nyebur Dan Hanyut di Bahbolon

Kronologis KejadianKronologis KejadianPERDAGANGAN-Suyetno (25), warga Dusun Sedotani I Perlanaan, Nagori Perdagangan II, Kecamatan Bandar, hanyut ditelan Bah Bolon, Selasa (27/3) sekira pukul 23.20 WIB.

Peristiwa ini terjadi saat korban bersama temannya Nanda (24) sedang mabuk berat menyeberangi jembatan rel kereta api di Nagori Bahlias. Diduga korban terpeleset dan jatuh ke sungai.

Ditemui METRO di Polsek Perdagangan, Rabu (28/3) sekira pukul 14.00 WIB, teman korban Nanda menceritakan kejadian yang mereka alami. Menurut Nanda, awalnya mereka berlima, Dika (23), Tumiran (24), Anto (25), korban dan dia, berangkat bersama-sama ke Lapo Tuak milik Pakmin di Nagori Bahlias dengan mengendarai sepeda motor masing masing.

Korban berboncengan dengan Nanda mengendarai Honda Mega Pro BK 6853 TAG. Kelimanya berangkat ke lapo tuak tersebut sekira pukul 20.00 WIB. Setelah asik minum selama dua jam dan menghabiskan lima teko tuak, Dika, Tumiran dan Anto pulang lebih dulu.

Sementara korban dan Nanda memilih tetap tinggal dan tetap melanjutkan minum tuak hingga pukul 23.00 WIB. “Kami memesan dua teko tuak lagi setelah Dika, Tumiran dan Anto pulang,” jelasnya.

Setelah menghabiskan dua teko ini, keduanya pun memilih pulang. Dalam perjalanan, menurut penuturan Nanda, Yetno sudah mabuk berat dengan mata memerah dan tertidur diboncengan.

Sekira pukul 23.20 WIB, Nanda dan korban tiba di Jembatan Bah Bolon untuk kereta api di Nagori Bahlias. Karena jembatan tersebut hanya dilapisi dua papan, Nanda meminta korban untuk turun dari boncengan.

Dengan keadaan mabuk berat, korban pun turun dan Nanda sempat meminta kepada korban untuk menyeberang lebih dulu. Tetapi permintaan Nanda ini di tolak korban, justru sebaliknya korban meminta agar Nanda menyeberang lebih dulu.

Setelah sepakat, akhirnya Nanda menyeberang lebih dulu. Sesampainya Nanda diujung jembatan, sewaktu melihat kebelakang, korban sudah tidak terlihat lagi. Bahkan Nanda yang saat itu masih mabuk tidak melihat korban jatuh dan hanyut di sungai.

”Aku sempat mendengar suara Yetno minta tolong, tapi begitu aku lihat ke bawah, dia sudah tidak ada lagi dan langsung kukejar ketepi sungai, tetapi tidak ketemu,” ujar Nanda.

Sejurus kemudian Nanda pergi ke rumah tiga kawannya yang ikut minum tuak tersebut dan memberitahukan korban telah hanyut. Lalu mereka berempat mengabari sanak keluarga korban yang lain. Puluhan warga pun melalukan pencairan dipinggir sungai hingga pukul 05.00 WIB.

Kelurga Histeris Ketika di temui di Polsek Perdagangan, puluhan anggota keluarga korban ini tampak menangis mengadukan kejadian yang dialami putranya, Rabu (28/3) sekira pukul 13.20 WIB. Mereka meminta agar petugas segera turun mencari anak mereka.

Tuning (51) ibu korban ini tampak menangis histeris, Tuning mengaku awalnya korban pergi dari rumahnya dengan mengenakan celana jeans pendek dan memakai kaos hjitam. Permisi pergi bersama dengan teman- temannya.

 ”Dia pergi pakai celana pendek dan kaos hitam katanya ada kawannya baru pulang merantau, jadi mareka mau buat acara. Saya sudah larang jangan pergi karena ada firasat yang tidak enak tapi dia tetap pergi juga,” katanya sembari menangis.

Disekitar lokasi hanyutnya korban, tampak puluhan warga menelusuri sungai dengan berenang bersama petugas kepolisian dan tim penyelamat. Ada juga Tim yang mencari menggunakan sampan dayung. Sementara di tepi sungai terlihat ratusan warga berkerumun ingin melihat lokasi hanyutnya korban.

Kapolsek Perdagangan AKP TP Butar- butar ketika di temui METRO sekira pukul 14.00 WIB membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya tengah mengupayakan pencarian terhadap korban. Sementara rekan korban Nanda sedang mereka periksa untuk kepentingan penyelidikan. ”Kita masih melakukan pencarian dibantu warga sekitar lokasi,” katanya.(mag-02/ral)(metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments