RAYA-
Sebanyak 183 peserta Ujian Nasional (UN) pada hari pertama di Kabupaten
Simalungun dan Kota Siantar absent atau tidak hadir. Para peserta tak
hadir dengan berbagai alasan. Dari 183 peserta yang absent, di
Simalungun 99 siswa dan di Siantar 84 siswa. Di Simalungun, Bupati JR
Saragih pada Senin (16/4) pagi, melakukan peninjauan di 4 sekolah
berbeda.
Bupati berharap seluruh siswa di
Simalungun bisa lulus UN. Sekolah yang ditinjau JR adalah SMAN 1
Saribudolok Kecamatan Silimakuta, SMA Cinta Rakyat Dwynhoven Silimakuta,
SMKN 1 dan SMAN 1 Pamatang Raya Kecamatan Raya.
Bupati pertama kali
mengunjungi SMAN 1 Saribudolok, langsung meninjau pelaksanaan UN
sekaligus mengamati kondisi gedung di sekolah tersebut. Menurut bupati,
tujuan kedatangannya mengecek persiapan guru termasuk kepala sekolah dan
pengawas. Di sekolah ini, peserta UN sebanyak 112 siswa dan satu siswa
tidak hadir karena sakit.
"Saya kecewa dengan kondisi sekolah ini,
terutama kepala sekolah yang tidak memberikan hal terbaik kepada
siswa-siswa itu. Lihat sendiri, keadaannya kotor semua," kata bupati
kecewa.
Sementara kepada siswa peserta UN, bupati mengimbau agar
melaksanakan UN dengan serius dan memastikan semua soal dapat diisi,
percaya diri dan jangan mempercayai bocoran jawaban yang beredar. "Saya
berharap siswa peserta UN di Simalungun memeroleh soal-soal ujian dan
Lembar Jawaban Komputer (LJK) dengan benar dan nanti dapat lulus,"
katanya.
Selanjutnya, Bupati meninjau pelaksanaan UN di SMA Cinta Rakyat
Dwynhoven Kecamatan Silimakuta. Di lokasi ini, bupati meninjau seluruh
ruangan ujian dan sistem pengawasan. Jumlah peserta UN di sekolah ini
sebanyak 105 siswa.
Usai meninjau pelaksanaan UN di kedua
sekolah tersebut, Bupati pun melanjutkan perjalanannya ke Kecamatan
Raya. Di Kecamatan Raya, sekolah yang ditinjau yaitu SMKN 1 Pamatang
Raya dengan peserta ujian sebanyak 323 siswa. Sementara di SMAN 1
Pamatang Raya peserta ujian sebanyak 195 siswa.
Sementara, Kadis
Pendidikan Resman Saragih didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan
Parsaulian Sinaga meninjau pelaksanaan UN di beberapa sekolah di
Kecamatan Ujung Padang, antara lain SMAN 1 Ujung Padang, peserta UN
sebanyak 101 siswa. Lalu SMK Satria Budi Perdagangan dengan pesertaa UN
sebanyak 172 siswa. Resman Saragih menyebutkan, total peserta UN di
Simalungun 9.236 siswa. Untuk siswa SMA, jumlah seluruhnya 5.111 siswa
dari 49 sekolah.
Kemudian MA sebanyak 841 siswa dari 25
sekolah dan SMK sebanyak 3.284 siswa dari 36 sekolah. "Yang tidak
mengikuti UN sebanyak 99 siswa karena sakit dan alasan yang jelas. Bagi
mereka yang tidak hadir diharapkan dapat mengikuti UN susulan yang
dijadwalkan 23 hingga 26 April 2012 mendatang," jelasnya.
LJK dan Soal
Kurang Sementara pelaksanaan UN berdasarkan pantauan wakil Ketua Komisi
IV Ir Truly Antho Sinaga di SMA YP Bina Guna Tanah Jawa, ditemukan
kekurangan soal dan LJK siswa. Sebanyak 14 LJK tidak ada dan 4 lembar
soal bahasa indonesia tidak ada. Agar tidak menggangu jalannya UN,
terpaksa difoto kopi. Namun untuk Lembaran jawaban kerja /LJK yang
difoto kopi sangat disangsikan.
Jika komputer tidak bisa baca LJK foto
kopi maka seluruh jawaban di LJK menjadi error. Jika hal ini terjadi,
maka siswa yang lembaran jawabannya difoto kopi akan gagal dalam UN
bidang study Bahasa Indonesia. Ir Truly Antho Sinaga saat diwawancarai
METRO di YP SMA Bina Guna Tanah Jawa mengatakan, sangat kecewa dengan
kejadian tersebut. Padahal jauh hari sebelumnya data-data siswa peserta
UN telah masuk ke dinas pendidikan.
"Dengan demikian jumlah peserta UN
dapat diketahui secara detail. Namun kenapa bisa terjadi kekurangan LJK
dan lembaran soal.
Kasihan siswa yang sudah melakukan
persiapan jauh-jauh hari sebelumnya," katanya.
Ir Truly Antho Sinaga
mengharapkan agar dinas pendidikan provinsi melakukan pemeriksaan secara
manual. Dengan demikian siswa yang mengikuti UN tidak dirugikan. Di
Siantar 84 Peserta Absen Dari 9.340 jumlah peserta ujian nasional (UN)
tingkat SMA/MA dan SMK sederajat di Kota Siantar, sebanyak 84 peserta UN
tidak hadir pada hari pertama UN Senin (16/4), dengan alasan sakit.
Tapi, berdasarkan hasil kunjungan kunjungan Kepala Dinas Pendidikan
(Kadisdik) dan panitia yang diketuai Drs Mansur Sinaga MPd, pelaksanaan
UN hari pertama tidak ada kendala.
Jumlah ketidakhadiran peserta UN 84
orang. Jawaban Beredar Lewat SMS Modus peredaran jawaban Ujian Nasional
(UN) kepada siswa kelas 3 SMA, MA dan SMK masih seperti tahun
sebelumnya. Saat ujian berlangsung siswa menerima pesan singkat (SMS)
lewat HP berisi jawaban UN.
Amatan METRO, Senin (16/4), terungkapnya
peredaran jawaban UN tersebut langsung dari mulut peserta UN, setelah
selesai jam pelaksaan UN. Usai UN, siswa-siswi yang mengikuti ujuan
saling bercerita tentang jawaban-jawaban yang mereka terima dari joki
dan guru, seperti di salah satu SMA negeri di Siantar.
Sepulang ujian UN, para siswa-siswi
bercerita tentang jawaban yang mereka terima lewat SMS dari guru bidang
studi bersangkutan. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata
pelajaran pertama diujiankan. Selama 2 jam, mulai pukul 8:00 WIB sampai
pukul 10:00 WIB, siswa diberikan waktu menjawab 50 soal mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Siswa yang ikut ujian mengaku tidak sulit menjawab
soal-soal yang di ujiankan. (ral/mer/Osi/iwa)(metrosiantar.com)
0 Comments