Info Terkini

10/recent/ticker-posts

BLH Simalungun Tak Seriusi Limbah Allegrindo

LIMBAH: PT Allegrindo membuang limbah ke Danau Toba di Nagori Togu Domu Nauli.LIMBAH: PT Allegrindo membuang limbah ke Danau Toba di Nagori Togu Domu Nauli.
RAYA-  Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Simalungun dinilai tak serius menangani limbah PT Allegrindo yang dibuang ke Danau Toba. Selama empat bulan, BLH tidak pernah memeriksa limbah Allegrindo. Limbah Allegrindo baru kemudian diperiksa setelah protes warga. Namun sampel limbah yang diambil hanya sampel siang, bukan sampel malam. Kepala BLH Kabupaten Simalungun Raja Sianipar tidak berada di kantornya Jumat (20/4) siang sekira pukul 12.00 WIB. Menurut beberapa staf di sana, Raja Sianipar sedang melakukan peninjauan lapangan ke Perdagangan.

Dihubungi melalui telepon selulernya, Sianipar mengatakan, limbah Allegrindo sedang diteliti di Medan, sampel limbah sudah mereka ambil beberapa minggu lalu. Pengakuannya, sampel limbah yang mereka ambil berupa limbah siang hari sekitar pukul 16.00 WIB. “Limbah siang hari yang kita ambil, belum ada hasilnya.
Minggu depan mungkin baru dikirimkan sama kita. Limbah malam hari belum ada kita ambil,” jelasnya.

Disinggung tentang keberatan warga selama ini, terutama malam hari, dimana limbah Allegrindo semakin kental dan lebih bau dibanding siang hari, Sianipar mengaku belum pernah mereka pertanyakan langsung kepada warga tentang hal itu. “Limbah malam hari belum kita ambil, tapi saya kira bisa juga kita ke sana,” kilahnya.

Salah seorang warga Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, B Sinaga (56), dihubungi tadi malam menyebutkan, selama ini BLH Simalungun tidak serius menangani permasalahan limbah Allegrindo. Menurut dia, sesudah muncul di media massa beberapa minggu belakangan ini, BLH kemudian seperti proaktif.

“Selama ini BLH diam, padahal warga di sana keberatan. Kami pun warga Tigaras keberatan dengan limbah Allegrindo. Banyak lokasi wisata di Tigaras dan tidak jauh dari saluran pembuangan limbah itu. Kalau sempat gara-gara limbah mereka itu pengunjung ke Danau Toba berkurang, lebih baik ditutup saja itu.
Peternakannya di Kecamatan Purba, kok kami pula di Tigaras ini yang kena limbahnya,” keluhnya.
Dia berharap BLH menyikapi keluhan masyarakat ini. Dia juga meminta agar BLH memeriksa limbah Allegrindo yang dibuang malam hari, jangan sampel siang hari saja yang mereka ambil.

“Sampel malam hari yang harusnya diperiksa dan diambil BLH  karena malam hari itu yang paling bau,” ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Simalungun Abu Sofyan Siregar meminta BLH serius menangani permasalahan ini. Dia meminta agar BLH turun tangan ke permukiman penduduk yang berada disekitar saluran pembuangan. “Kita dari DPRD akan inspeksi mendadak, mohon bantuan dari warga di sana kalau kita berkunjung ke saluran pembuangan. Saya kira perlu juga nanti kita panggil BLH dan Allegrindo ke DPRD,” kata Abu.

Luhut Sitinjak juga setuju dilakukan inspeksi mendadak ke saluran pembuangan Allegrindo di Dusun Salbe, Nagori Domu Togu Nauli, serta ke peternakan Allegrindo yang ada di Kelurahan Tiga Runggu. “Saya akan ambil sampel limbah itu dan akan diteliti lembaga independen. Saya setuju seperti itu supaya data akurat kita dapat. Kita tidak bisa mengandalkan data dari BLH Simalungun saja. Saya lihat mereka tidak serius menangani limbah ini,” tudingnya mengakhiri. (ral)(metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments