BANDAR–
Ekploitasi galian C ilegal marak di kawasan Kecamatan Bandar. Sejumlah
warga resah, sebab aliran Bahbolon menjadi keruh dan dalam. Susilo Halim
(45), warga Perdagangan II, Kecamatan Bandar, ketika ditemui METRO,
Selasa (24/4), pukul 14.00 WIB, mengatakan, ia dan warga lainnya saat
ini resah dengan maraknya ekploitasi galian C yang disinyalir ilegal.
”Saya dan warga lainnya saat ini resah dengan menjamurnya galian C di
kawasan Bandar ini. Padahal dampak dari ekploitasi galian C ini sangat
besar, terutama ancaman abrasi sungai,” katanya.
Dia menyebutkan, di
kampungnya saat ini ada empat lokasi galian C. Keempatnya bebas
beroperasi tanpa memerhatikan lingkungan. Air bahbolon jadi keruh.
Sementara di hilir sungai banyak warga yang masih menggantungkan
hidupnya untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Misniati (43), warga sekitar juga mengaku resah akibat keberadaan
galian C tersebut. Mereka yang dulu selalu ke Bah Bololn untuk keperluan
MCK, sekarang tak lagi. Tepatnya sejak eksploitasi galian C marak di
Bah Bolon. Sehingga air jadi keruh.
“Saya dan warga lainnya di sini juga
jadi sulit mencuci. Soalnya galian C itu sudah menyebabkan sungai jadi
lebih dalam dari semula. Sehingga kita takut anak– anak jadi korban saat
berenang di Bah Bolon,” keluh Misniati. (mag–02)(metrosiantar.com)
0 Comments