Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Hama Mentek dan Kresek Ancam Petani Padi Sawah di Nagori Sipoldas

Panei, Berita Simalungun

Panen Padi : Salah seorang petani di Nagori Sipoldas saat panen. Foto asenk lee saragih


Hama mentek dan kresek kini mengancam pertanian padi sawah di Nagori (Desa) Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Kini para petani kewalahan untuk membasmi hama tersebut. Petugas Penyuluhan Lapangan Pertanian (PPLP) Kecamatan Panei hingga kini belum turun untuk mengatasi hama tersebut.

K Nainggolan, seorang petani padi sawah Nagori Sipoldas kepada penulis, baru-baru ini mengatakan, hama mentek mengakibatkan padi berusia 1,5 bulan daunnya menguning. Lambat laun padi kering dan mati.

Kemudian hama kresek membuat padi yang tengah mulai berbuah warnanya kuning namun belum waktunya. Hama kresek ini mengakibatkan padi kurang berbuah bagus dan hasil panen menyusut drastis.

“Sebenarnya PPLP sudah turun kelapangan. Tapi hanya sebagian petani yang mengakui PPLP ini. Jadi para petani kurang mengakui keberadaan PPLP ini. Pengetahuan para petani terhadap penyebab hama dan penyebarannya masih minim,”katanya.

Hal senada juga dikatakan St A Sinaga, petani padi sawah setempat lainnya. Menurutnya, dampak dari hama mentek dan kresek ini bisa mengurangi hasil panen hingga 40 hingga 60 kaleng per panen dengan luas 400 meter persegi. Satu kaleng padi mencapai 12 hingga 14 kilogram.

Disebutkan, penduduk Nagori Sipoldas yang berjumlah 200 kepala keluarga pada umunya bertani padi sawah. Rata-rata satu keluarga memiliki luas sawah 400 meter persegi (dalam bahasa setempat satu rante 20X20 meter).

Padi sawah di Nagori Sipoldas merupakan pertanian andalan untuk mencukupi kebutuhan  beras di Kabupaten Simalungun. Nagori Sipoldas, Kecamatan Panei merupakan sentra padi di Kabupaten Simalungun.

“Jika instansi terkait tidak memperhatikan kondisi padi sawah yang kini mulai diserang hama mentek dan kresek, akan mengancam produksi beras dari Kecamatan Panei tahun ini. Produksi padi dari Kecamatan Panei dalam setahun bisa mencapai ribuan ton dengan panen dua kali setahun. Sementara harga gabah rata-rata berkisar Rp 2.700 per kilogram,”katanya. (asenk lee saragih)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments