SIMALUNGUN-
Jalan alternatif penghubung kantor DPRD ke kantor Bupati Simalungun
hingga saat ini belum diperbaiki. Hujan deras yang sering mengguyur
Simalungun memperparah kondisi jalan hingga longsor semakin melebar ke
badan jalan. dikhawatirkan jalan tersebut ternacam putus total dalam
waktu dekat.
Amatan METRO, Minggu (29/4), longsor semakin parah. Parit bahu jalan
sudah amblas dihantam longsor. Selain itu, kondisi badan jalan juga
rusak parah, aspalnya kupak-kapik. Meski demikian, jalan tersebut masih
sering dilalui para pejabat Pemkab Simalungun, DPRD Simalungun dan
Polres Simalungun.
Ondihon Saragih (45) salah seorang warga yang
melintas mengatakan, longsor sudah sekitar 2 bulan terjadi. Namun,
karena sejak awal tidak diperbaiki kondisi longsor tersebut semakin
parah. Sekitar 25 persen badan jalan habis terkikis longsor, parit di
bahu jalan pun putus total.
Menurut Ondihon, kondisi longsor
diperparah karena hujan selalu turun dalam seminggu terakhir. Padahal
setiap hari kerja para pejabat di Simalungun kerap melintas dari jalan
alternatif itu. Ondihon menambahkan, sebelum ada perbaikan, sebaiknya
Pemkab Simalungun membuat pemberitahuan agar mobil bermuatan berat tidak
diizinkan lewat agar kondisi jalan tidak makin parah dan menjaga
keselamatan.
“Misalnya dengan membuat rambu-rambu lalu lintas di jalan
masuk dan jalan keluar,” ujarnya.
Senada diungkapkan Chandra Purba (30).
Dia mengatakan, selain truk dan coltdiesel yang dilarang lewat dari
jalan alternatif tersebut, bus penumpang yang sering lewat dari kompleks
kantor Bupati Simalungun juga sebaiknya dilarang melintas. Kalau
dihitung kapasitas muatan bus berpenumpang sangat berbahaya dan
dikhawatirkan terperosok ke dalam longsoran.
“Bila penting jalan itu dilarang
dilewati mobil. Mungkin kalau kendaraan sepedamotor, ketahanan jalan itu
masih sanggup. Makanya, kalau tidak segera diperbaiki, jalan akan putus
total,” tukasnya. (osi/ara) - Jalan alternatif penghubung kantor DPRD
ke kantor Bupati Simalungun hingga saat ini belum diperbaiki. Hujan
deras yang sering mengguyur Simalungun memperparah kondisi jalan hingga
longsor semakin melebar ke badan jalan. dikhawatirkan jalan tersebut
ternacam putus total dalam waktu dekat.
Amatan METRO, Minggu (29/4), longsor semakin parah. Parit bahu jalan sudah amblas dihantam longsor. Selain itu, kondisi badan jalan juga rusak parah, aspalnya kupak-kapik. Meski demikian, jalan tersebut masih sering dilalui para pejabat Pemkab Simalungun, DPRD Simalungun dan Polres Simalungun. Ondihon Saragih (45) salah seorang warga yang melintas mengatakan, longsor sudah sekitar 2 bulan terjadi. Namun, karena sejak awal tidak diperbaiki kondisi longsor tersebut semakin parah. Sekitar 25 persen badan jalan habis terkikis longsor, parit di bahu jalan pun putus total.
Menurut Ondihon, kondisi longsor
diperparah karena hujan selalu turun dalam seminggu terakhir. Padahal
setiap hari kerja para pejabat di Simalungun kerap melintas dari jalan
alternatif itu. Ondihon menambahkan, sebelum ada perbaikan, sebaiknya
Pemkab Simalungun membuat pemberitahuan agar mobil bermuatan berat tidak
diizinkan lewat agar kondisi jalan tidak makin parah dan menjaga
keselamatan. “Misalnya dengan membuat rambu-rambu lalu lintas di jalan
masuk dan jalan keluar,” ujarnya.
Senada diungkapkan Chandra Purba (30).
Dia mengatakan, selain truk dan coltdiesel yang dilarang lewat dari
jalan alternatif tersebut, bus penumpang yang sering lewat dari kompleks
kantor Bupati Simalungun juga sebaiknya dilarang melintas. Kalau
dihitung kapasitas muatan bus berpenumpang sangat berbahaya dan
dikhawatirkan terperosok ke dalam longsoran.
“Bila penting jalan itu dilarang dilewati mobil. Mungkin kalau kendaraan sepedamotor, ketahanan jalan itu masih sanggup. Makanya, kalau tidak segera diperbaiki, jalan akan putus total,” tukasnya. (osi/ara)(metrosiantar.com)
0 Comments