SIDAMANIK-
Seratusan perempuan yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Menanam 2012
Kabupaten Simalungun menggelar aksi kebersihan, penanaman pohon dan
bunga di Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Kamis
(26/4).
Dengan membawa cangkul, sapu dan alat lainnya, para perempuan yang
terdiri dari kalangan muda dan tua, mengawali aksi melakukan pembersihan
pulau jalan yang membelah Sarimatondang. Pembersihan dilakukan mulai
dari depan Pasar Pekan Kecamatan Sidamanik. Usai melakukan pembersihan,
aksi dilanjutkan dengan penanaman bunga dan pohon di pulau jalan.
Seribuan pohon mangga, trembesi, tengon
dan bibit pohon lainnya yang disumbangkan Dinas Pertanian dan Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Simalungun juga diberikan kepada warga
untuk kemudian ditanami di sekitar rumah mereka.
Sebelumnya, Kelompok
Kerja (Pokja) Gerakan Perempuan Menanam yang dikoordinir Ir Rospita
Sitorus menyampaikan, kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari
peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi dengan tajuk ‘Satu Pohon Sangat
Berarti Menyelamatkan Bumi’.
Wanita yang juga anggota DPRD Simalungun
ini mengatakan, penyatuan kegiatan Hari Kartini dan Hari Bumi didasari
pemahaman bahwa bumi saat ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Lalu
di sisi lain, 58 persen penduduk dunia saat ini dihuni kalangan
perempuan.
Berangkat dari kondisi itu, maka menjadi tanggungjawab semua
pihak terutama kalangan perempuan yang mayoritas, untuk bersama-sama
menyelamatkan bumi dari kondisi yang kian terus mengalami degradasi.
“Jika hari ini hadir seratus perempuan
yang kemudian menanam pohon di Kecamatan Sidamanik, maka dari seratus
pohon itu jika dirawat akan menghasilkan banyak unsur O2 atau oksigen.
Saat ini dunia semakin panas karena memang sangat kekurangan unsur O2.
Ada anjuran agar kita menanam pohon berdaun lebar, karena memang jenis
ini menghasilkan unsur O2 yang lebih banyak,” jelas Rospita, kala
menyampaikan sambutan sebelum kegiatan dimulai.Dulu, kisah Rospita, saat
dirinya masih remaja di Kecamatan Sidamanik, hawa masih cukup dingin.
Orang kalau keluar rumah harus mengenakan jaket tebal dan kaos kaki
karena dingin. Namun sekarang, pukul satu dini hari pun orang tidak lagi
pakai selimut untuk tidur, karena suhu panas. Itu semua menurutnya
disebabkan adanya pemanasan global.
Lalu untuk menghindari pemanasan yang
kian meluas, saatnya menanam pohon dan menjaga kebersihan. Sampah-sampah
seperti plastik sudah harus bisa dikurangi karena itu sangat sulit
diurai dan cukup berbahaya.
Rospita juga berharap kegiatan dan aksi yang
dilakukan tidak semata seremoni belaka. Kegiatan ini bisa menjadi cara
hidup warga, termasuk menjaga kebersihan maupun memelihara keteduhan dan
keindahan pohon-pohon yang ditanam di sepanjang Kecamatan Sidamanik.
Sementara, salah seorang tokoh masyarakat Marsudin Damanik menyampaikan
penghargaannya atas kegiatan yang dimotori Gerakan Perempuan Menanam
tersebut. Menurut dia, upaya menanam pohon merupakan bentuk aksi mulia,
apalagi di tengah maraknya penebangan pohon saat ini.
“Tapi sebenarnya tanggung jawab untuk
menyelamatkan lingkungan dari kerusakan, bukan hanya tugas perempuan.
Itu juga menjadi tugas bagi semua pihak termasuk laki-laki. Jadi jangan
hanya gerakan perempuan menanam, harus juga ada gerakan laki-laki
menanam,” ungkapnya.
Marsudin pula menegaskan, semangat menanam pohon
yang digagasi Ir Rospita Sitorus, harus menjadi momentum bahwa tidak
akan nada lagi tindakan penebangan pohon atau illegal logging di
Kecamatan Sidamanik.
Ikut dalam kegiatan kebersihan yang dibalut dengan
semangat Haroan Bolon atau gotong royong serta aksi penanaman bunga dan
pohon di pulau jalan Kota Sarimatondang, hadir Kepala Badan Lingkungan
Hidup Ir Raja Sianipar, mewakili Dinas Pertanian, Camat Sidamanik Manaor
Silalahi SSos, perangkat pemerintahan desa, tokoh masyarakat, tokoh
pemuda, aktifis lingkungan hidup, politisi serta puluhan pelajar SMA
Sidamanik.
Ir Marulam Simarmata, aktifis lingkungan
yang juga anggota Pokja Gerakan Perempuan Menanam 2012 Kabupaten
Simalungun mengatakan, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan diskusi
tentang lingkungan hidup dan dirangkai dengan aksi tabur benih ikan di
perairan Danau Toba pada 5-6 Mei 2012 di Parapat.
“Kegiatan gerakan menanam ini merupakan agenda tahunan, dan pelaksanaan tahun ini memasuki yang ketiga,” jelas Marulam. (rel)(metrosiantar)
0 Comments