Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Proyek PNPM di Hatonduhan SimalungunTak Berkualitas

PNPM Irigasi Nagori Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun yang bermanfaat buat pertanian padi sawah di desa tersebut. Foto Dok Asenk Lee Saragih


LKD Beralasan Karena Bencana Alam
HATONDUHAN- Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) Nagori Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Simalungun mengatakan, rusaknya beberapa bangunan fisik di Huta Pardamean Nauli, bukan karena proyek tak berkualitas. LKD mengatakan, kerusakan tersebut murni karena bencana alam.

Seperti diberitakan sebelumnya, bronjong di daerah tersebut sudah longsor dan sangat membahayakan karena longsoran mulai merambah ke pemukiman warga. Selain itu, store dam irigasi juga sudah jebol dan kini para petani sangat kewalahan menjalankan aktifitas pertaniannya.

Namun, Ketua LKD Nagori Jawa Tongah, Manuara Silitonga (68), Senin (23/4) justru menganggap kerusakan itu disebabkan bencana alam. “Bronjong dibangun Februari 2011. Namun karena derasnya hujan sejak Minggu (1/4) sore hingga Senin (2/4), bronjong tidak mampu menahan luapan air. Akibatnya bronjongan longsor. Jadi hancumya bronjongan bukan karena bangunan tidak berkualitas, tapi murni karena bencana alam,” elaknya.

Sedangkan jebolnya store dam yang dibangun tidak jauh dari lokasi longsoran bronjongan tersebut, Manuara juga menganggap kerusakan terjadi karena terjangan banjir. 

“Kerusakan itu juga terjadi murni disebabkan bencana alam,” ujarnya lagi. Soal tudingan pelaksanaan PNPM pembangunan tembok penahan yang saat ini sedang dikerjakan tidak menyertakan warga sekitar sebagai pekerja, Manuara juga membantah hal tersebut. 

Katanya, ada beberapa warga sekitar yang disertakan sebagai pekerja pada pelaksanaan proyek tersebut, antara lain Titus, Uli, Oma Selpi, Oma Jeriko dan Oma Molker boru Simare-mare, Nunut, Dores Gultom, Francis Candra. “Dan mulai Selasa (24/4) akan ditambahi tenaga kerja dari Huta Pardamean Nauli,” sambungnya.

Sementara, Pangulu Jawa Tongah Paetua Saragih menambahkan, dua minggu sebelum proyek PNPM dilaksankaan, telah diberitahukan di kantor Pangulu Jawa Tongah, sekitar Februari 2012 pada acara musrenbang. Saat itu hadir Camat Hatonduhan Daniel Silalahi.

Sementara, Camat Hatonduhan Daniel Silalahi yang dikonfirmasi METRO mengatakan, PNPM merupakan program terencana dan memiliki ketentuan. Jauh-jauh sebelumnya telah disosialisasikan melalui musrenbang. “Gamot per nagori pun menghadiri pertemuan tersebut,” ujarnya.

Daniel juga mengelak dan mengatakan bahwa pembangunan tembok penahan yang dimaksud tidak ada penyimpangan. “Apalagi proyek PNPM yang didampingi konsultan. Namun demikian, kita mengharapkan agar LPM Jawa Tongah mampu bekerjasama dengan warga Pardamean Nauli demi suksesnya pembangunan. Jika ada ditemukan kelemahan, mari sama-sama duduk satu meja untuk mencari solusinya,” ujarnya.

Terpisah, Anggota DPRD Simalungun Ir Truly Antho Sinaga mengatakan, dalam melaksanakan proyek PNPM, seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu, kemudian dikoordinasikan kepada masyarakat dan melibatkan masyarakat melalui LPM. 

“Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik, transparan dan akuntabel. Bagus dalam bukti fisik dan bagus dalam administrasi. Semua pihak harus menjauhkan politik kepentingan demi suksesnya pelaksananan proyek,” ajak Truly. (iwa/ara)(metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments