Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Sekolah Penerima BOS Jangan Lakukan Pungli




RESES- Anggota DPRD Sumut Janter Sirait SE saat menyampaikan pesan pada acara reses, Rabu (25/4) di Gedung SMP Nusantara Tanah Jawa. (Foto: IRWANSYAH)RESES- Anggota DPRD Sumut Janter Sirait SE saat menyampaikan pesan pada acara reses, Rabu (25/4) di Gedung SMP Nusantara Tanah Jawa. (Foto: IRWANSYAH)T
TANAH JAWA- Tahun 2012, pemerintah telah menambahkan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) bagi sekolah-sekolah. Nilainya bahkan cukup signifikan. Karenanya, kepada penyelenggara pendidikan dilarang melakukan pengutipan liar (pungli) kepada orangtua siswa.  

Demikian saran anggota DPRD Sumut Janter Sirait SE saat menggelar reses di ruang pertemuan SMP Nusantara Balimbingan Tanah Jawa, Simalungun Rabu (25/4). “Jadi, tidak ada alasan lagi bagi sekolah-sekolah SD atau SMP penerima dana BOS untuk memungut biaya apa pun dari orangtua siswa. Kecuali sekolah yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), karena sekolah itu mungkin masih membutuhkan dana  pengembangan kualitas pendidikannya,” katanya. Menurut  Janter, seharusnya berbagai kebutuhan sekolah untuk kegiatan belajar-mengajar sudah bisa dipenuhi. Termasuk untuk kegiatan perbaikan gedung sekolah yang mengalami kerusakan ringan. Sedangkan kerusakan  berat bisa dibantu  oleh pemerintah daerah.

Demikian juga SD yang sudah melakukan pemungutan untuk membeli baju batik Simalungun, diimbau agar kepala sekolah mengembalikannya. “Hal ini sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 60 tahun 2011, yang tidak mengizinkan lagi sekolah-sekolah SD maupun SMP, memungut biaya atau sumbangan dari orangtua siswa dengan alasan apa pun,” katanya. 

Sementara Anggota DPRD Simalungun Sugiarto SE menambahkan, para kader Golkar juga diminta untuk turut serta mengawasi jalannya pembangunan. Demikian juga terhadap dana CSR Perkebunan milik BUMN seperti PTPN IV Balimbingan dan PTPN IV Bah jambi serta PTPN IV Marihat. Masyarakat juga harus turut memantau agar dana CSR tersebut  tidak disalahgunakan.

Selain itu, Golkar juga berusaha menjembatani masyarakat yang tidak mampu supaya mendapatkan dana bedah rumah yang berasal dari Menteri Perumahan Rakyat. Sugiarto juga meminta agar masyarakat membuat kelompok usaha bersama (KUBE) yang ditujukan kepada dinas sosial. Acara reses tersebut diisi dengan acara tanya jawab seputar keluhan masyarakat dalam berbagai hal. 

RV Napitupulu dan Pak Tukiran, tokoh masyarakat Balimbingan menyampaikan keluhan agar jalan yang belum diaspal di Balimbingan secepatnya mendapatkan pengaspalan. Demikian juga perbaikan jembatan Bah Jambi II yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Seusai reses, acara dilanjutkan dengan melaksanakan kader penggerak teritorial desa (karakterdes) Partai Golkar dengan menampilkan tiga moderator, yakni Drs Wesli Hutasoit, Biger Butarbutar SH dan Drs J Hutasoit. Ketiga pembicara ini menyampaikan materi tentang sejarah Golkar, hubungan Golkar dengan Pancasila dan penyusunan proposal.

Selanjutnya reses anggota DPRD dan karakterdes dilanjutkan, Kamis (26/4) sore di Kecamatan Hutabayuraja. Selanjutnya, Jumat (27/4) direncanakan diadakan di Hatonduhan. Acara reses dan karakterdes partai Golkar ditutup oleh Mes Muliadi, salah seorang calon Pangulu Balimbingan yang diyakini akan mampu membawa perubahan. (iwa/ara)(metrosiantar)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments