SIMALUNGUN- Pola pertanian terpadu (PPT) yang diterapkan Koptan Madina sudah membuahkan hasil.
Usaha yang dibina Bank Indonesia (BI) ini bergerak di bidang usaha
pembibitan sapi di Nagori Bosar, Kecamatan Panombean Panei, Simalungun.
Bupati Simalungun, JR Saragih, selepas acara penyerahan bantuan BI Social Responsibility terhadap sejumlah kelompok tani, mengakui, pihaknya masih mau mempelajari pola pertanian terpadu.
Sehingga, dukungan Pemkab Simalungun terhadap PPT, baru akan
dilakukan Pemkab Simalungun di tahun anggaran 2013. Dengan memasukkan
bantuan untuk kegiatan PPT pada APBD Simalungun tahun 2013 mendatang.
“Kita belum ada target. Karena harus kita dipelajari dahulu,” ungkap JR
Saragih.
Dia menyebutkan, PPT dengan konsep pembibitan sapi luar, serta pemanfaatan potensi kotoran sapi menjadi biogas, sluri (pupuk kotoran sapi) dan sluri diolah menjadi pakan ternak ikan lele, diyakini menguntungkan masyarakat petani. Sehingga konsep PPT ini akan ia terapkan di Simalungun.
Ditanya tentang jaminan pasar daging sapi, ketika nantinya masyarakat
berlomba-lomba mengikuti PPT pembibitan sapi luar, Bupati Simalungun
ini merasa yakin, pangsa pasar untuk daging sapi akan tetap terjamin.
“Karena negeri kita, hingga saat ini masih mengimpor daging sapi,”
ungkapnya.
Humas BI Perwakilan Pematangsiantar, James L Tobing menjelaskan,
program pertanian terpadu yang diterapkan Koptan Madina, dengan waktu
singkat, sudah menunjukkan progres yang baik. Sehingga mampu memberikan
dampak positif bagi peternak lainnya.
Dengan PPT yang dimulai dari pembibitan sapi, Koptan Madina saat ini
sudah memiliki kandang, untuk 50 ekor sapi. Kemudian, anggota juga sudah
bisa menikmati biogas, sebagai pengganti gas elpiji.
Selanjutnya, dengan menciptakan plankton untuk pakan ikan lele,
Koptan Madina mampu menghasilkan 20 ribu ekor ikan lele. Koperasi
ternak usaha tani juga sudah terbentuk. (SUMUTPOS.COM)
0 Comments