TANAH JAWA- Parit beton
yang dibangun sembarangan dan memanjang oleh pemilik ruko di pusat
pasar Tanah Jawa menyebakan pekan Tanah Jawa identik dengan daerah
banjir. Sampah yang sangkut di kolong parit tak bisa dikeruk. Sebab
bambu yang akan digunakan menarik sampah kalah panjang dengan parit yang
ditembok.
Kondisi ini pun memperburuk citra Tanah Jawa sebagai daerah yang bersih
dan asri. Andi Siallagan (65) warga Kelurahan Tanah Jawa mengatakan,
sebenarnya pihak kelurahan dan pihak Kecamatan Tanah Jawa sudah
berkali-kali mengimbau agar parit beton tidak dibangun memanjang. Ini
dimaksud agar sampah yang menumpuk di kolong parit cepat ditarik. Namun
pemilik ruko tidak mau peduli akan hal ini.
“Mereka hanya memikirkan kepentingan
pribadi. Padahal jika air meluap ke jalan raya, para pembeli dan
pengunjung kesulitan memasuki ruko,” ujarnya. Andi Siallagan
menambahkan, pihak kecamatan muspika perlu berdiskusi dan memanggil para
pemilik ruko yang membandal dan memberi penjelasan. “Sudah saatnya
Tanah Jawa bebas banjir.
Perputaran uang akan lebih pesat di Tanah Jawa jika pengunjung tidak terusik dengan banjir,” ujarnya.
Sementara Camat Tanah Jawa Halasan Silitongah ketika dikonfirmasi METRO melalui telepon selulernya mengatakan akan kembali menyurati pemilik ruko guna membicarakan parit beton yang menjadi sumber banjir. (metrosiantar.com)
Sementara Camat Tanah Jawa Halasan Silitongah ketika dikonfirmasi METRO melalui telepon selulernya mengatakan akan kembali menyurati pemilik ruko guna membicarakan parit beton yang menjadi sumber banjir. (metrosiantar.com)
0 Comments