Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pemerintah Tidak Pro Rakyat di Simalungun


Rapat Wilayah GP Ansor
SIMALUNGUN- Birokrasi pemerintahan saat ini tidak berjalan baik dalam admistrasi dan kepegawaian dan sudah saatnya direformasi. Pasalnya, proses birokrasi yang ada saat ini tidak sesuai dengan harapan masyaraat.

Demikian disampaikan Wakil Sekretaris GP Ansor Wilayah SUMUT Andi pada saat Rapat Wilayah GP Ansor di Pondok Al Barokah Jalan Medan, Kecamatan Tapian Dolog yang berlangsung 18-20 Mei. Di sela-sela pertemuan yang dihadiri puluhan pimpinan cabang GP Ansor se-Sumatara Utara, Andi menjelaskan, rapat wilayah tersebut memiliki berapa agenda, yakni mengevaluasi program kerja GP Ansor pada tahun 2011 dan menyusun program kerja pada tahun 2012. Selain itu juga dilakukan pembahasan rekomendasi internal dan ekternal.

Khusus rekomendasi ekternal, GP Ansor Sumut merekomendasikan agar birokrasi pemerintahan sudah saatnya ditinjau ulang. Sebab sistem administrasi pemerintahan tersebut tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Dia menyebutkan, berbagai urusan masyarakat saat berhadapan dengan administrasi pemerintahan sangat bertele-tele yang berpotensi menambah pengeluaran keuangan.

Menyikapi hal tersebut, RE Nainggolan yang merupakan Sekda Pemprovsu, juga seorang dosen S2, yang turut hadir sebagai narasumber menyampaikan, sebenarnya sistem dan birokrasi pemerintahan tidak dapat berjalan dengan baik, sebab birokrasi pemerintahan tetap berkaitan dengan kepentingan politis. Ia menyebutkan, pelaksanaan pemerintahan sangat erat dengan kepentingan-kepentingan politik.

Akibatnya, sistem birokrasi pemerintahan tidak berjalan dengan baik. RE Nainggolan menjelaskan, tugas pokok pemerintah ada tiga jenis, yakni pelayanan publik yang optimal dan tidak mempersulit masyarakat, pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di daerahnya masing-masing, dan pembangunan.

“Khusus di Provinsi Sumatera Utara, untuk melaksanakan pembangunan yang cepat, seluruh kepala daerah harus berkonsolidasi.

Sebab pembangunan di daerah bukan di tangan gubernur, namun di tangan kepala daerah masing-masing. Nah, inilah tugas seorang gubernur, harus bisa menjalin komunikasi dengan para bupati ataupun walikota,” ucapnya. Di hadapan kader GP Ansor, RE Nainggolan sepakat bahwa banyak hal di birokrasi pemerintahan harus dirubah karena tidak mementingkan masyarakat, melainkan birokrasi yang tidak perlu terpaksa dibuat hanya untuk meraup keuntungan pribadi.

Sementara, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Pematangsiantar Imran Simanjuntak juga mengatakan bahwa sistem birokrasi pemerintahan di Pematangsiantar tidak berjalan dengan baik dan jauh dari harapan masyarakat. Ia mengatakan, Rapat Wilayah GP Ansor ini juga bertujuan menyatukan pemahaman untuk disampaikan kepada masyarakat, agar ke depannya dalam memilih kepala daerah harus orang berpengetahuan dan memiliki rasa pluralisme dan nasionalisme.

“Sebagai organisasi kepemudaan, GP Ansor mengajak masyarakat agar paradigma pengkotak-kotakan kepentingan harus dijauhkan,” katanya. Ia menambahkan, dari haril rekomendasi, GP Ansor wilyah Sumut telah membentuk tim untuk membuat ulasan kriteria kepada orang yang hendak memimpin Sumatara Utara ke depan. (metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments