GUNUNG MALELA- Warga
Kecamatan Gunung Malela, Simalungun menuntut agar PT Sipef segera
memperbaiki jembatan yang rusak di Jalan Asahan km 20,5 Nagori Pematang
Sahkuda, Kecamatan Gunung Malela. Pasalnya, mereka menilai kerusakan
tersebut disebabkan oleh truk-truk milik PT Sipef yang melintas dengan
angkutan over tonase.
Kepada METRO, Kamis (17/5) sejumlah warga mengatakan, ratusan truk
pengangkut tandan buah segar (TBS) setiap hari bolak balik melintas dari
jembatan ini. Hal ini pun membuat kondisi jembatan cepat rusak. “Kami
lihat banyak truk over tonase milik Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sipef
melintasi jembatan tersebut. Padahal muatannya sudah terlalu banyak,”
kata Suratman (54), warga Nagori Pematang Sahkuda.
Suratman mengatakan, selama ini warga
kesal dengan kondisi jembatan ini yang tak kunjung diperbaiki. Katanya,
sudah berulang kali mereka mendatangi PKS tersebut agar mereka
mengalihkan rute lintasan truk perusahaan itu melalui jalur
perkebunannya.
“Namun kami sangat kecewa karena
tuntutan kami diabaikan pihak perusahaan. Padahal, kalau jembatan ini
rubuh total, semua akan susah,” kesalnya. Dia juga mengesalkan sikap
perusahaan yang tak peduli atas kerusakan ini. Dia bersamaq warga lain
mengharapkan adanya kontribusi PT Sipef untuk memperbaiki jembatan itu.
“Kami sempat mendatangi kantor PKS PT
Sipef agar mereka membantu memperbaiki jembatan itu. Tetapi mereka
justru mengabaikannya. Lalu kami kami menyurati Dinas PU Pemprovsu dan
disertai foto jembatan yang sudah diterbitkan di surat kabar. Lalu
mereka (Dinas PU Pemprovsu, red) langsung datang dan memperbaikinya.
Tapi jembatan itu kembali rusak karena truk pengangkut sawit milik PT
Sipef melintas lagi,” jelasnya.
Ronald Pangaribuan (39) warga yang lain
mengatakan hal yang sama. Dia mengaku kecewa atas sikap PT Sipef yang
tak peduli atas kerusakan jembatan yang merupakan jalur truk-truk milik
mereka untuk mengangkut kelapa sawit. “Jangankan mau membantu. Sewaktu
kami datang menemui manajer hendak meminta papan selembar saja untuk
membuat rambu darurat pun mereka menolaknya dengan alasan papan itu
masih diperlukan.
Perusahaan itu memang sombong sekali.
Padahal truk milik mereka hamnpir setiap waktu melintasi jembatan,” ujar
Ronald. Amatan METRO, jembatan tersebut tampak membentuk lekukan karena
amblasnya dasar jembatan. Dikhawatirkan dalam waktu dekat jembatan
tersebut akan rubuh total. Sementara Manajer PKS PT Sipef yang hendak
dikonfirmasi tidak berhasil ditemui di kantornya.
Satpam perusahaan tersebut mengatakan
manajer mereka sedang berada di Medan. ”Pak manajer dan askeb (asisten
kebun, red) lagi ke Medan. Kalau mau ketemu besok saja datang lagi
karena nanti malam baru mereka pulang,” ujar satpam pabrik ini. (metrosiantar.com)
0 Comments