Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pupuk Subsidi Langka, Diduga Dijual ke Pengusaha


PEMATANG BANDAR- Petani di Kecamatan Pematang Bandar mengeluhkan kelangkaan puypuk subsidi di daerah mereka. Sejumlah petani  tidak mendapatkan jatah pupuk sejak seminggu terakhir karena di Koprasi Unit Desa (KUD) dan kios pertanian pupuk bersubsidi kosong pasokan.

Warga menduga, pupuk subsidi telah dijual kepada pengusaha. Kondisi ini pun mengakibatkan petani mengurungkan niat memupuk lahan pertanian mereka. Riswan Efendi (48), petani cabai dan kacang panjang, warga Nagori Suka Rakyat, Kecamatan Pematang Bandar mengatakan, sejak seminggu terakhir dirinya dan sejumlah petani tidak dapat memupuk lahan pertanian mereka karena kekosongan pupuk di sejumlah kios dan KUD di kawasan Pematang Bandar.

”Kami sendiri heran kenapa pupuk ini menjadi langka sejak seminggu terakhir. Padahal kami sudah saatnya melakukan pemupukan rutin. Akibatnya terpaksa kami undurkan karena pupuknya yang langka,” ungkapnya. Akibat kelangkaan tersebut, para petani pun curiga pupuk bersubsidi ini telah dijual ke pihak pengusaha yang memiliki lahan pertanian ratusan haktare.

Akibatnya warga yang memiliki lahan kecil jadi kekurangan pasokan pupuk. ”Menurut kami langkanya pupuk ini disebabkan karena banyak pupuk bersubsidi dijual ke pengusaha kelapa sawit di kawasan Perdagangan, Ujung Padang dan Bosar Maligas dengan harga tinggi, makanya mereka mau saja memberikannya.

Soalnya saya  sering melihat  pupuk bersubsidi dibawa pakai coltdiesel dari KUD Kandangan menuju arah Perdagangan,” jelasnya. Katanya, pupuk NPK subsidi dijual Rp90.000 per zak, sementara pupuk non subsidi dijual sekitar Rp180.000 per zak..

Sementara, Ketua Gapoktan Gunung Maligas, Sahrul mengatakan, seharusnya, pupuk subsidi tersebut dijual kepada kelompok tani yang luas lahannya tidak di atas dua hectare. Jika lebih dari dua hectare, mereka harus membeli pupuk non subsidi.

Sementara pemilik Koprasi Unit Desa (KUD) Kadangan di Nagori Wonosari Kecamatan Pematang Bandar yang hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat. Salah seorang pekerjanya mengaku bahwa pemiliknya sedang berada di Perdagangan. (metrojambi.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments