Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Skandal Vatican dan HKBP

Kepada  yang terhormat,
 
Bersama ini saya kirimkan kliping koran internet Tempo dan Republika, tentang skandal di Vatican,meliputi skandal keuangan, korupsi, seks dan lain lain. Berita ini juga ada di koran Kompas dll.
Sepertinya skandal seperti ini tidak asing di HKBP.
 
Pemilihan Paus adalah dengan cara berdoa bersama para kandidiat dan didalam ruangan terturtup selama berhari hari, sampai mereka bisa meilih pemimpin dari antara mereka sendiri.
 
Sistem pemilihan yang berbeda, tidak memastikan bahwa skandal seks, korupsi dan keuangan tidak akan terjadi lagi di dalam lembaga agama.
 
Saya menjadi bingung. Kita HKBP masih mencari format yang terbaik untuk pemilihan Pimpinan di HKBP dengan semangat reformasi sekarang. Tetapi juga belum bisa memastikan bahwa pimpinan HKBP akan menjadi lebih baik.
 
Mari kita diskusi bersama.
 
Terima kasih.
Raya Timbul Manurung (rayatimbul_hkbp@yahoo.com)

Skandal ''Vatileaks'' Guncang Vatikan  


TEMPO.CO Vatikan - Penangkapan pembantu utama Paus Benedictus XVI mengguncang Vatikan. Skandal yang mencoreng muka Tahta Suci ini, kata situs berita Associated Press,  mengungkapkan perebutan kekuasaan internal, intrik, dan korupsi di tingkat tertinggi pemerintahan Gereja Katolik itu.

Paolo Gabriele, salah satu dari beberapa anggota rumah tangga kepausan, dicokok akhir pekan ini. Ia dituding turut andil membocorkan sejumlah dokumen kepausan. Associated Press menyebut pekan ini sebagai pekan paling tegang dalam sejarah Vatikan dan melemparkan Tahta Suci ke dalam kekacauan, setelah desakan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka serius mematuhi norma-norma internasional tentang transparansi keuangan.

Skandal yang kerap disebut Vatileaks ini mengental awal pekan ini setelah sebuah buku yang berdasar pada dokumen Vatikan yang bocor, termasuk korespondensi, catatan, dan memo kepada Paus dan sekretaris pribadinya. Kemudian, diikuti dengan pelengseran petinggi bank yang berafiliasi pada Tahta Suci pada Kamis. Sabtu, kepala pelayan sendiri Paus Benediktus XVI dicokok karena diduga turut andil membocorkan dokumen kepada wartawan Italia.

"Jika Anda menulis ini dalam fiksi, Anda tidak akan percaya," kata Carl Anderson, anggota dewan bank Vatikan yang memberi kontribusi dengan mosi tak percaya pada presiden bank, Ettore Gotti Tedeschi. "Editor tidak akan membiarkan Anda memasukkannya ke dalam sebuah novel."

Bank, yang dikenal sebagai Institute for Religious Works, mengeluarkan kecaman pedas pada Gotti Tedeschi dalam memorandum yang diperolehThe Associated Press. Bank yang dikenal dengan IOR - singkatan dalam bahasa Italia - itu  menjelaskan alasan untuk mengusir Gotti Tedeschi: ia secara rutin mangkir dari  rapat dewan, gagal melakukan tugasnya, gagal membela bank, mengalami problem polarisasi, dan menampilkan  "perilaku pribadi yang semakin tak menentu."

Pemecatan ini dikeluarkan di saat Moneyval, sebuah badan Komisi Eropa yang bertugas menangkal pencucian uang, bersiap memeriksa Bank Vatikan  terkait standarisasi transaksi keuangan internasional pada awal Juli mendatang.

Sebelumnya, Ettore Gotti Tedeschi dan seorang pejabat senior lain memang menjadi sasaran investigasi setelah dua transaksi mencurigakan dilaporkan kepada polisi setempat. Tim jaksa Italia menyelidiki praktik pencucian uang yang kemungkinan telah dilakukannya.

Sejumlah catatan yang bocor awal tahun ini mengungkapkan adanya perbedaan di antara pejabat Vatikan terkait seberapa jauh bisa menjamin transparansi keuangan. IOR dibuat saat Perang Dunia II guna mengelola rekening berbagai ordo Katolik Roma.

Gotti Tedeschi belum berkomentar secara terbuka tentang pelengserannya atau alasan di balik itu. Ia hanya menyatakan memiliki kekaguman terlalu banyak bagi Paus.

Juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan Gabriele telah bertemu dengan pengacaranya. Lombardi mengatakan penahanan Gabriele menandai perkembangan yang menyedihkan bagi semua staf Vatikan. "Semua orang tahu dia di Vatikan, dan pasti akan kekagetan dan rasa sakit, dan kasih sayang untuk keluarga tercinta," kata juru bicara itu.

Gabriele, kepala pelayan pribadi Paus sejak 2006, telah sering terlihat di sisi Paus Benediktus di depan umum. Ia juga ikut naik di kursi depan jip terbuka Paus atau melindungi Paus dari hujan. Secara pribadi, ia adalah anggota rumah tangga kepausan, termasuk sekretaris pribadi Paus dan empat biarawati yang merawat apartemen kepausan.

Skandal Vatileaks tercium mulai Januari ketika wartawan Italia, Gianluigi Nuzzi, mempublikasi surat dari administrator No. 2 Vatikan pada Paus yang meminta agar dirinya tak dipindahkan. Dia sebelumnya diduga terkait dugaan korupsi jutaan euro dengan cara memanipulasi kontrak.

Nuzzi, yang sebelumnya menulis Vatican SpA, akhir pekan lalu menerbitkan Hiss Holiness, yang ia tulis berdasar dokumen vatikan yang bocor. Orang nomor dua kepausan, Kardinal Tarcisio Bertone, dilukiskan dalam cahaya yang negatif dalam buku ini.

Nuzzi mengatakan mendapatkan dokumen Vatikan dari banyak sumber. Ia juga mengaku tak membayar sepeserpun untuk mendapatkannya.
 
Vatikan Dilanda Skandal Korupsi
Senin, 28 Mei 2012, 01:08 WIB
REPUBLIKA.CO.ID

VATICAN CITY Vatikan kembali dihantam kasus memalukan. Setelah berbagai skandal seks yang dilakukan para pastur, kini giliran skandal korupsi atau sebutan populernya Vatileaks.

Skandal ini berujung pada penangkapan Kepala Pelayan Paus Benediktus XVI, Paolo Gabriele (46 tahun). Gabriele ditangkap dengan tuduhan memiliki dokumen rahasia secara ilegal. Skandal ini merupakan tamparan memalukan karena mengungkapkan adanya perebutan kekuasaan internal, intrik dan korupsi di tingkat tertinggi pemerintahan Gereja Katolik.

Penahanan salah satu anggota rumah tangga kepausan ini menciptakan ketegangan sendiri sepanjang sejarah Vatikan. Mau tak mau skandal ini melemparkan tahta suci ke dalam pusaran kekacauan karena memasuki fase kritis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Vatikan serius mematuhi norma internasional tentang transparansi keuangan.

Awalnya, pekan lalu sebuah buku berjudul His Holiness yang berisi dokumen-dokumen Vatikan yang bocor diterbitkan. Berbagai dokumen, termasuk korespondensi, catatan dan memo kepada Paus dan sekretaris pribadinya tercantum di dalam buku.

Dalam laman VOA terdapat juga dokumen mengenai perselisihan internal manajeman Bank Vatikan. Kamis lalu, Presiden Bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi resmi dicopot dari jabatannya. Konfirmasi pada Sabtu (26/5) meyakini Gabriele membocorkan dokumen rahasia tersebut kepada jurnalis Italia, Gianluigi Nuzzi, untuk mendiskreditkan paus nomor dua.

"Bahkan pada cerita fiksi pun ini sulit dipercaya," ujar anggota Dewan Bank Vatikan Carl Anderson yang ikut mengajukan mosi tidak percaya kepada Tedeschi.

Bank yang juga dikenal sebagai Institut Pekerjaan Agama (IOR), mengeluarkan kecaman pedas kepada Tedeschi dalam sebuah memorandum. Di dalamnya, bank menjelaskan alasan memecat Tedeschi. Ia dipecat karena secara rutin melewatkan rapat dewan, gagal melakukan tugasnya, gagal membela bank, polarisasi personil dan perilaku pribadi yang semakin tak menentu.

Dewan juga menilainya gagal memberikan penjelasan formal mengenai penyebaran dokumen ilegal terakhir. Dalam wawancara dengan AP, Anderson mengatakan tuduhan yang terakhir lebih bersifat independen, luas, dan mengguncang Vatikan selama berbulan-bulan. Namun, ia menekankan itu bukanlah masalah berarti.

Tedeschi belum berkomentar secara terbuka tentang pencopotannya. Juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan Gabriele telah bertemu dengan pengacaranya dan penyelidikan akan dilakukan sesuai sistem peradilan Vatikan.

Gabriele adalah kepala pelayan pribadi Paus sejak 2006. Ia seringkali terlihat berada di sisi Benediktus di depan umum, berada di kursi depan jip yang terbuka saat Paus beraudiensi di depan umum dan melindungi Paus dari hujan. Secara pribadi, ia adalah anggota rumah tangga kepausan yang di dalamnya termasuk sekretaris pribadi Paus dan empat perempuan yang merawat apartemen kepausan.

Redaktur: Dewi Mardiani
Reporter: Ani Nursalikah
Sumber: AP
 =========================
Dear Pak Raya Timbul.
 
Skandal adalah “dongan tubu ni jolma!. Karena skandal adalah anak-cucu dari dosa, sehingga dosa dimana-mana disana juga ada skandal.
Di lain pihak, pimpinan HKBP bukanlah orang tanpa dosa, hanya saja setelah Menjadi pimpinan diminta untuk bertobat dari:
ü  Dosa
ü  Skandal seks
ü  Skandal keuangan
ü  Skandal teal dan late
ü  Skandal halosohon dan haotoon
ü  Skandal pargabuson dan dendam – hosom
ü  Skandal kemanusiaan yang kudus.
 
Pertanyaannya: Siapa yang bisa memenuhi hal tersebut ?
Jawabannya: buka n siapa yang memenuhi persyaratan tersebut melainbkan sejauh mana para pemiulih yaitu sinodistan mampu menterjemahkan syarat tersebut menjadi pola rujukan untuk memilih ephorus yang akan datang.  Pausnya Katolik, begitu dilantik, dia meninggalkan urusan dunia nya kepada pembantunya, dan semakin mendekatkan dirinya kepada TUhannya dan warganya. 
 
Paus Johannes mengatakan kepada saya ketika audisi bulan Juni tahun 1978 seperti ini: “ I am only be a the servant of God, and being a servant my mind are full with love to peoples, to HIM and to my church.  We have a very strong team who assigned to take care special task to support our services,  I am away of such issues ”.
 
Barangkali ephorus kita juga harus sanaggup mengatalkan: “ Sauya adalah hamba Kristus, sebagai hamba saya harus mengisgi semua umat manusia, nengasihhi DIA dan mengasihi gereja HKBP. Organisasi HLKBP didukung oleh unit-unit  kerja yang kuat dan bertanggung jawab atas tugas ya masing-masing karenanya saya tidak lagi terlibat langsung denga masalah duniawi!.
 
Ketahui;ah pah Raya Timbul Manurung, Paus terpilih melalui doa berhari-hari, bermalam-malam, berjam-jam dan doa terlaksana dengan kepenuhan Rohul Kudus, berbeda dengan HKBP berdia pada saat pagi dan pembukaan sinode, sesudah out sinode dipenuhi oleh aroma duniawi, seperti: rokok, envelop, uang dan kartu nama (katanya????).
 
Pada akhirnya pesan yang pas adalah: “ Tiop ma na di ho, unang adong mambuat tumpalmi!”.
 
Sekedar ilustrasi coba kita uji kepatutan CALON EPHORUS 2014 dengan EVALUASI PADA TABEL dibawah ini:
 
Keterangan
Nelson
Ramlan
Binsar
Darwin
Willem TP
David
Mori
1.DOSA
 
 
 
 
 
 
 
2.SEKS
 
 
 
 
 
 
 
3.DUIT
 
 
 
 
 
 
 
4.TEAL-LATE
 
 
 
 
 
 
 
5.LOSOK
 
 
 
 
 
 
 
6. BISUK
 
 
 
 
 
 
 
7.BOHONG
 
 
 
 
 
 
 
8.HOSOM
 
 
 
 
 
 
 
9.KUDUS
 
 
 
 
 
 
 
10. Prestasi
 
 
 
 
 
 
 

Hal yang sulit dilaukan adalah :
a.       Kalau tidak kenal secara pribadi – maka [point-atau hal tersebut 1 s/d 10 belum tentu bisa dilakukan.
b.      No. 1 – DOSA, SEMUA MEREKA ADA DISANA (kita juga)
c.       SEKS, ALAHUALAM, NO TRACK RECORD
d.      DUIT, MAYBE ALL – TERGANTUNG “TEST BAKAT TENTANG KEJUJURAN”
e.      TEAL-LATE, MAYBE ALL
f.        LOSOK, MUNGKIN 50-50
g.       BISUK, MAYBE SOME (DALAM ARTI WISWNYA Raja Salomo)
h.      BOHONG, ADALAH WALAU DIKIT-DIKIT BULAN BOHOINGNYA SI Isak mengatakan Ribka ibotonya
i.         HOSOM, barangkali, karena persaiangan yang tidak sehat mengandung benih hosom sesame pendeta
j.        KUDUS, AAAA……H, NGAK TAHU YA
k.       Prestasi, harus diukur dengan implementasi kasih sesama, kalau pernah memimin atau pimpinan (seperti pimpoinan usat) tapi tidak ada prestasi, maka nilainya bisa “zero”.
 
Ma’af pak Raya Timbul, mandok memang mura do, alai melaksanakan lebih mudah lagi, kalau tujuannya demi HKBP na bolon I untuk masa depan !!!
 
Mauliate dan salam kasih Kristus Tuhan kita !
 
 
John B Pasaribu.  
 
(Sumber Email saragihrosen@yahoo.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments