Kepada
yang terhormat,
Bersama
ini saya kirimkan kliping koran internet Tempo dan Republika, tentang
skandal
di Vatican,meliputi skandal keuangan, korupsi, seks dan lain lain.
Berita ini
juga ada di koran Kompas dll.
Sepertinya
skandal seperti ini tidak asing di HKBP.
Pemilihan
Paus adalah dengan cara berdoa bersama para kandidiat dan didalam
ruangan
terturtup selama berhari hari, sampai mereka bisa meilih pemimpin dari
antara
mereka sendiri.
Sistem
pemilihan yang berbeda, tidak memastikan bahwa skandal seks, korupsi dan
keuangan tidak akan terjadi lagi di dalam lembaga agama.
Saya
menjadi bingung. Kita HKBP masih mencari format yang terbaik untuk
pemilihan
Pimpinan di HKBP dengan semangat reformasi sekarang. Tetapi juga belum
bisa
memastikan bahwa pimpinan HKBP akan menjadi lebih baik.
Mari kita
diskusi bersama.
Terima
kasih.
Raya
Timbul Manurung (rayatimbul_hkbp@yahoo.com)
Skandal ''Vatileaks'' Guncang Vatikan
TEMPO.CO , Vatikan -
Penangkapan pembantu utama Paus Benedictus XVI mengguncang Vatikan. Skandal
yang mencoreng muka Tahta Suci ini, kata situs berita Associated Press,
mengungkapkan perebutan kekuasaan internal, intrik, dan korupsi di tingkat
tertinggi pemerintahan Gereja Katolik itu.
Paolo Gabriele, salah satu dari beberapa anggota rumah tangga kepausan, dicokok akhir pekan ini. Ia dituding turut andil membocorkan sejumlah dokumen kepausan. Associated Press menyebut pekan ini sebagai pekan paling tegang dalam sejarah Vatikan dan melemparkan Tahta Suci ke dalam kekacauan, setelah desakan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka serius mematuhi norma-norma internasional tentang transparansi keuangan.
Skandal yang kerap disebut Vatileaks ini mengental awal pekan ini setelah sebuah buku yang berdasar pada dokumen Vatikan yang bocor, termasuk korespondensi, catatan, dan memo kepada Paus dan sekretaris pribadinya. Kemudian, diikuti dengan pelengseran petinggi bank yang berafiliasi pada Tahta Suci pada Kamis. Sabtu, kepala pelayan sendiri Paus Benediktus XVI dicokok karena diduga turut andil membocorkan dokumen kepada wartawan Italia.
"Jika Anda menulis ini dalam fiksi, Anda tidak akan percaya," kata Carl Anderson, anggota dewan bank Vatikan yang memberi kontribusi dengan mosi tak percaya pada presiden bank, Ettore Gotti Tedeschi. "Editor tidak akan membiarkan Anda memasukkannya ke dalam sebuah novel."
Bank, yang dikenal sebagai Institute for Religious Works, mengeluarkan kecaman pedas pada Gotti Tedeschi dalam memorandum yang diperolehThe Associated Press. Bank yang dikenal dengan IOR - singkatan dalam bahasa Italia - itu menjelaskan alasan untuk mengusir Gotti Tedeschi: ia secara rutin mangkir dari rapat dewan, gagal melakukan tugasnya, gagal membela bank, mengalami problem polarisasi, dan menampilkan "perilaku pribadi yang semakin tak menentu."
Pemecatan ini dikeluarkan di saat Moneyval, sebuah badan Komisi Eropa yang bertugas menangkal pencucian uang, bersiap memeriksa Bank Vatikan terkait standarisasi transaksi keuangan internasional pada awal Juli mendatang.
Sebelumnya, Ettore Gotti Tedeschi dan seorang pejabat senior lain memang menjadi sasaran investigasi setelah dua transaksi mencurigakan dilaporkan kepada polisi setempat. Tim jaksa Italia menyelidiki praktik pencucian uang yang kemungkinan telah dilakukannya.
Sejumlah catatan yang bocor awal tahun ini mengungkapkan adanya perbedaan di antara pejabat Vatikan terkait seberapa jauh bisa menjamin transparansi keuangan. IOR dibuat saat Perang Dunia II guna mengelola rekening berbagai ordo Katolik Roma.
Gotti Tedeschi belum berkomentar secara terbuka tentang pelengserannya atau alasan di balik itu. Ia hanya menyatakan memiliki kekaguman terlalu banyak bagi Paus.
Juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan Gabriele telah bertemu dengan pengacaranya. Lombardi mengatakan penahanan Gabriele menandai perkembangan yang menyedihkan bagi semua staf Vatikan. "Semua orang tahu dia di Vatikan, dan pasti akan kekagetan dan rasa sakit, dan kasih sayang untuk keluarga tercinta," kata juru bicara itu.
Gabriele, kepala pelayan pribadi Paus sejak 2006, telah sering terlihat di sisi Paus Benediktus di depan umum. Ia juga ikut naik di kursi depan jip terbuka Paus atau melindungi Paus dari hujan. Secara pribadi, ia adalah anggota rumah tangga kepausan, termasuk sekretaris pribadi Paus dan empat biarawati yang merawat apartemen kepausan.
Skandal Vatileaks tercium mulai Januari ketika wartawan Italia, Gianluigi Nuzzi, mempublikasi surat dari administrator No. 2 Vatikan pada Paus yang meminta agar dirinya tak dipindahkan. Dia sebelumnya diduga terkait dugaan korupsi jutaan euro dengan cara memanipulasi kontrak.
Nuzzi, yang sebelumnya menulis Vatican SpA, akhir pekan lalu menerbitkan Hiss Holiness, yang ia tulis berdasar dokumen vatikan yang bocor. Orang nomor dua kepausan, Kardinal Tarcisio Bertone, dilukiskan dalam cahaya yang negatif dalam buku ini.
Nuzzi mengatakan mendapatkan dokumen Vatikan dari banyak sumber. Ia juga mengaku tak membayar sepeserpun untuk mendapatkannya.
Paolo Gabriele, salah satu dari beberapa anggota rumah tangga kepausan, dicokok akhir pekan ini. Ia dituding turut andil membocorkan sejumlah dokumen kepausan. Associated Press menyebut pekan ini sebagai pekan paling tegang dalam sejarah Vatikan dan melemparkan Tahta Suci ke dalam kekacauan, setelah desakan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka serius mematuhi norma-norma internasional tentang transparansi keuangan.
Skandal yang kerap disebut Vatileaks ini mengental awal pekan ini setelah sebuah buku yang berdasar pada dokumen Vatikan yang bocor, termasuk korespondensi, catatan, dan memo kepada Paus dan sekretaris pribadinya. Kemudian, diikuti dengan pelengseran petinggi bank yang berafiliasi pada Tahta Suci pada Kamis. Sabtu, kepala pelayan sendiri Paus Benediktus XVI dicokok karena diduga turut andil membocorkan dokumen kepada wartawan Italia.
"Jika Anda menulis ini dalam fiksi, Anda tidak akan percaya," kata Carl Anderson, anggota dewan bank Vatikan yang memberi kontribusi dengan mosi tak percaya pada presiden bank, Ettore Gotti Tedeschi. "Editor tidak akan membiarkan Anda memasukkannya ke dalam sebuah novel."
Bank, yang dikenal sebagai Institute for Religious Works, mengeluarkan kecaman pedas pada Gotti Tedeschi dalam memorandum yang diperolehThe Associated Press. Bank yang dikenal dengan IOR - singkatan dalam bahasa Italia - itu menjelaskan alasan untuk mengusir Gotti Tedeschi: ia secara rutin mangkir dari rapat dewan, gagal melakukan tugasnya, gagal membela bank, mengalami problem polarisasi, dan menampilkan "perilaku pribadi yang semakin tak menentu."
Pemecatan ini dikeluarkan di saat Moneyval, sebuah badan Komisi Eropa yang bertugas menangkal pencucian uang, bersiap memeriksa Bank Vatikan terkait standarisasi transaksi keuangan internasional pada awal Juli mendatang.
Sebelumnya, Ettore Gotti Tedeschi dan seorang pejabat senior lain memang menjadi sasaran investigasi setelah dua transaksi mencurigakan dilaporkan kepada polisi setempat. Tim jaksa Italia menyelidiki praktik pencucian uang yang kemungkinan telah dilakukannya.
Sejumlah catatan yang bocor awal tahun ini mengungkapkan adanya perbedaan di antara pejabat Vatikan terkait seberapa jauh bisa menjamin transparansi keuangan. IOR dibuat saat Perang Dunia II guna mengelola rekening berbagai ordo Katolik Roma.
Gotti Tedeschi belum berkomentar secara terbuka tentang pelengserannya atau alasan di balik itu. Ia hanya menyatakan memiliki kekaguman terlalu banyak bagi Paus.
Juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan Gabriele telah bertemu dengan pengacaranya. Lombardi mengatakan penahanan Gabriele menandai perkembangan yang menyedihkan bagi semua staf Vatikan. "Semua orang tahu dia di Vatikan, dan pasti akan kekagetan dan rasa sakit, dan kasih sayang untuk keluarga tercinta," kata juru bicara itu.
Gabriele, kepala pelayan pribadi Paus sejak 2006, telah sering terlihat di sisi Paus Benediktus di depan umum. Ia juga ikut naik di kursi depan jip terbuka Paus atau melindungi Paus dari hujan. Secara pribadi, ia adalah anggota rumah tangga kepausan, termasuk sekretaris pribadi Paus dan empat biarawati yang merawat apartemen kepausan.
Skandal Vatileaks tercium mulai Januari ketika wartawan Italia, Gianluigi Nuzzi, mempublikasi surat dari administrator No. 2 Vatikan pada Paus yang meminta agar dirinya tak dipindahkan. Dia sebelumnya diduga terkait dugaan korupsi jutaan euro dengan cara memanipulasi kontrak.
Nuzzi, yang sebelumnya menulis Vatican SpA, akhir pekan lalu menerbitkan Hiss Holiness, yang ia tulis berdasar dokumen vatikan yang bocor. Orang nomor dua kepausan, Kardinal Tarcisio Bertone, dilukiskan dalam cahaya yang negatif dalam buku ini.
Nuzzi mengatakan mendapatkan dokumen Vatikan dari banyak sumber. Ia juga mengaku tak membayar sepeserpun untuk mendapatkannya.
Vatikan Dilanda Skandal Korupsi
Senin, 28 Mei 2012, 01:08 WIB
REPUBLIKA.CO.ID
Skandal ini berujung pada penangkapan Kepala Pelayan Paus Benediktus XVI, Paolo Gabriele (46 tahun). Gabriele ditangkap dengan tuduhan memiliki dokumen rahasia secara ilegal. Skandal ini merupakan tamparan memalukan karena mengungkapkan adanya perebutan kekuasaan internal, intrik dan korupsi di tingkat tertinggi pemerintahan Gereja Katolik.
Penahanan salah satu anggota rumah tangga kepausan ini menciptakan ketegangan sendiri sepanjang sejarah Vatikan. Mau tak mau skandal ini melemparkan tahta suci ke dalam pusaran kekacauan karena memasuki fase kritis untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Vatikan serius mematuhi norma internasional tentang transparansi keuangan.
Awalnya, pekan lalu sebuah buku berjudul His Holiness yang berisi dokumen-dokumen Vatikan yang bocor diterbitkan. Berbagai dokumen, termasuk korespondensi, catatan dan memo kepada Paus dan sekretaris pribadinya tercantum di dalam buku.
Dalam laman VOA terdapat juga dokumen mengenai perselisihan internal manajeman Bank Vatikan. Kamis lalu, Presiden Bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi resmi dicopot dari jabatannya. Konfirmasi pada Sabtu (26/5) meyakini Gabriele membocorkan dokumen rahasia tersebut kepada jurnalis Italia, Gianluigi Nuzzi, untuk mendiskreditkan paus nomor dua.
"Bahkan pada cerita fiksi pun ini sulit dipercaya," ujar anggota Dewan Bank Vatikan Carl Anderson yang ikut mengajukan mosi tidak percaya kepada Tedeschi.
Bank yang juga dikenal sebagai Institut Pekerjaan Agama (IOR), mengeluarkan kecaman pedas kepada Tedeschi dalam sebuah memorandum. Di dalamnya, bank menjelaskan alasan memecat Tedeschi. Ia dipecat karena secara rutin melewatkan rapat dewan, gagal melakukan tugasnya, gagal membela bank, polarisasi personil dan perilaku pribadi yang semakin tak menentu.
Dewan juga menilainya gagal memberikan penjelasan formal mengenai penyebaran dokumen ilegal terakhir. Dalam wawancara dengan AP,
Tedeschi belum berkomentar secara terbuka tentang pencopotannya. Juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan Gabriele telah bertemu dengan pengacaranya dan penyelidikan akan dilakukan sesuai sistem peradilan Vatikan.
Gabriele adalah kepala pelayan pribadi Paus sejak 2006. Ia seringkali terlihat berada di sisi Benediktus di depan umum, berada di kursi depan jip yang terbuka saat Paus beraudiensi di depan umum dan melindungi Paus dari hujan. Secara pribadi, ia adalah anggota rumah tangga kepausan yang di dalamnya termasuk sekretaris pribadi Paus dan empat perempuan yang merawat apartemen kepausan.
Redaktur: Dewi Mardiani
Reporter: Ani Nursalikah
Sumber: AP
Dear Pak Raya Timbul.
Skandal adalah “dongan tubu ni jolma!. Karena
skandal
adalah anak-cucu dari dosa, sehingga dosa dimana-mana disana juga ada
skandal.
Di lain pihak, pimpinan HKBP bukanlah orang
tanpa dosa, hanya
saja setelah Menjadi pimpinan diminta untuk bertobat dari:
ü Dosa
ü Skandal
seks
ü Skandal
keuangan
ü Skandal
teal dan late
ü Skandal
halosohon dan haotoon
ü Skandal
pargabuson dan dendam – hosom
ü Skandal
kemanusiaan yang kudus.
Pertanyaannya: Siapa yang bisa memenuhi hal
tersebut ?
Jawabannya: buka n siapa yang memenuhi
persyaratan tersebut
melainbkan sejauh mana para pemiulih yaitu sinodistan mampu
menterjemahkan
syarat tersebut menjadi pola rujukan untuk memilih ephorus yang akan
datang.
Pausnya Katolik, begitu dilantik, dia meninggalkan urusan dunia nya
kepada
pembantunya, dan semakin mendekatkan dirinya kepada TUhannya dan
warganya.
Paus Johannes mengatakan kepada saya ketika
audisi bulan Juni
tahun 1978 seperti ini: “ I am only be a the servant of God, and being a
servant my mind are full with love to peoples, to HIM and to my church.
We
have a very strong team who assigned to take care special task to
support our
services, I am away of such issues ”.
Barangkali ephorus kita juga harus sanaggup
mengatalkan: “
Sauya adalah hamba Kristus, sebagai hamba saya harus mengisgi semua umat
manusia, nengasihhi DIA dan mengasihi gereja HKBP. Organisasi HLKBP
didukung
oleh unit-unit kerja yang kuat dan bertanggung jawab atas tugas ya
masing-masing karenanya saya tidak lagi terlibat langsung denga masalah
duniawi!.
Ketahui;ah pah Raya Timbul Manurung, Paus
terpilih melalui doa
berhari-hari, bermalam-malam, berjam-jam dan doa terlaksana dengan
kepenuhan
Rohul Kudus, berbeda dengan HKBP berdia pada saat pagi dan pembukaan
sinode,
sesudah out sinode dipenuhi oleh aroma duniawi, seperti: rokok, envelop,
uang
dan kartu nama (katanya????).
Pada akhirnya pesan yang pas adalah: “ Tiop
ma na di ho,
unang adong mambuat tumpalmi!”.
Sekedar ilustrasi coba kita uji kepatutan
CALON EPHORUS 2014
dengan EVALUASI PADA TABEL dibawah ini:
Keterangan
|
Nelson
|
Ramlan
|
Binsar
|
Darwin
|
Willem TP
|
David
|
Mori
|
1.DOSA
|
|
|
|
|
|
|
|
2.SEKS
|
|
|
|
|
|
|
|
3.DUIT
|
|
|
|
|
|
|
|
4.TEAL-LATE
|
|
|
|
|
|
|
|
5.LOSOK
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
BISUK
|
|
|
|
|
|
|
|
7.BOHONG
|
|
|
|
|
|
|
|
8.HOSOM
|
|
|
|
|
|
|
|
9.KUDUS
|
|
|
|
|
|
|
|
10. Prestasi
|
|
|
|
|
|
|
|
Hal yang sulit dilaukan adalah :
a.
Kalau tidak kenal secara pribadi – maka
[point-atau hal
tersebut 1 s/d 10 belum tentu bisa dilakukan.
b.
No. 1 – DOSA, SEMUA MEREKA ADA DISANA
(kita juga)
c.
SEKS, ALAHUALAM, NO TRACK RECORD
d.
DUIT, MAYBE ALL – TERGANTUNG “TEST BAKAT
TENTANG
KEJUJURAN”
e.
TEAL-LATE, MAYBE ALL
f.
LOSOK, MUNGKIN 50-50
g.
BISUK, MAYBE SOME (DALAM ARTI WISWNYA
Raja Salomo)
h.
BOHONG, ADALAH WALAU DIKIT-DIKIT BULAN
BOHOINGNYA SI Isak
mengatakan Ribka ibotonya
i.
HOSOM, barangkali, karena persaiangan
yang tidak sehat
mengandung benih hosom sesame pendeta
j.
KUDUS, AAAA……H, NGAK TAHU YA
k.
Prestasi, harus diukur dengan
implementasi kasih sesama, kalau
pernah memimin atau pimpinan (seperti pimpoinan usat) tapi tidak ada
prestasi,
maka nilainya bisa “zero”.
Ma’af pak Raya Timbul, mandok memang mura do,
alai
melaksanakan lebih mudah lagi, kalau tujuannya demi HKBP na bolon I
untuk masa
depan !!!
Mauliate dan salam kasih Kristus Tuhan kita !
John B Pasaribu.
(Sumber Email saragihrosen@yahoo.com)
0 Comments