Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Warga Bandar Kesal, BLH Terkesan Lindungi Pengusaha


Soal Bau Busuk dari PT Panja Surya
PABRIK GETAH- Pabrik pengolahan getah milik PT Panja Surya di Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar. (Foto: Billy)PABRIK GETAH- Pabrik pengolahan getah milik PT Panja Surya di Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar. (Foto: Billy)PERDAGANGAN- Sejumlah warga Kelurahan Perdagangan 1, Kecamatan Bandar, Simalungun, mengaku kecewa atas sikap Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Simalungun. Pasalnya, keluhan warga atas bau busuk yang ditimbulkan pabrik getah milik PT Panja Surya di sekitar pemukiman warga justru seperti dianggap lalu oleh BLH.

Warga pun menilai BLH terkesan melindungi perusahaan tersebut. Sebelumnya, sejumlah warga mengaku kesal atas bau busuk dari pabrik pengolahan limbah tersebut. Ridwan Toni (42), warga Jalan Kuala Tanjung, Kelurahan Perdagangan I mengatakan, udara di sekitar permukiman mereka sangat bau dan menyengat hidung, terutama ketika malam hari, mulai pukul 19.00 WIB.

“Terkadang untuk makan saja kami tak selera karena harus menahan bau. Kami sudah lelah. Berulangkali keluhan ini kami sampaikan ke aparat kelurahan tapi tidak direspon,” keluhnya. Sudah begitu, ia juga memprotes sikap perusahaan yang kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar sangat minim. Begitu kesempatan untuk bekerja sangat tertutup.

“Kami yang sehari-hari harus menahan bau, tapi orang lain yang menikmati hasilnya. Rasanya tidak adil seperti ini,” ujar warga ini. Linda br Simarmata (35), warga Jalan Kuala Tanjung Kelurahan Perdagangan 1 mengaku, sejak pabrik getah PT Panja Surya ini didirikan, warga kerap dicemari bau busuk dari pengolahan getahnya. Sementara keresahan warga ini sudah berulangkali disampaikan ke Pemkab Simalungun, namun hingga kini pencemaran tersebut masih saja berlangsung.

Dia menambahkan, lokasi pabrik ini juga dinilai tidak pantas karena berada di kawasan padat penduduk.
Namun, pihak BLH yang dikonfirmasi METRO justru mengaku tidak menemukan pelanggaran dalam pengelolaan getah karet pada perusahaan tersebut. Kepala BLH Kabupaten Simalungun Raja Sirait ketika dihubungi METRO, Rabu (9/5) mengaku pihaknya sudah dua kali meninjau langsung pengolahan getah ini.

Namun, katanya, selama melakukan pengecekan pihaknya belum menemukan adanya indikasi bau busuk yang membahayakan warga, berbeda seperti yang dikeluhkan masyarakat. ”Kita sudah dua kali mengecek pengolahan pabrik getah ini. Tetapi sampai sekarang kita belum temukan adanya bau busuk yang membahayakan warga,” ujarnya.

Raja Sirait juga mengaku siap dan akan segera meninjau kembali pabrik getah tersebut jika masyarakat menginginkannya. Sebab polusi yang menyebar di masyarakat ini seharusnya tidak terjadi karena dapat merugikan warga.

”Kita siap kalau memang warga meminta kita turun. Bahkan kalau ada yang mau, saya siap masuk dan memeriksa pabrik getah itu bersama dengan warga agar warga tidak mencurigai saya menerima sesuaatu dari pabrik tersebut,” katanya lagi.

Sementara, pimpinan PT Panja Surya yang hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat. Satpam pabrik tersebut mengatakan manajer sedang berada di luar Medan dan esok (Kamis, red) baru kembali. (metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments