Soal Bau Busuk dari PT Panja Surya
Warga pun menilai BLH terkesan melindungi perusahaan tersebut.
Sebelumnya, sejumlah warga mengaku kesal atas bau busuk dari pabrik
pengolahan limbah tersebut. Ridwan Toni (42), warga Jalan Kuala Tanjung,
Kelurahan Perdagangan I mengatakan, udara di sekitar permukiman mereka
sangat bau dan menyengat hidung, terutama ketika malam hari, mulai pukul
19.00 WIB.
“Terkadang untuk makan saja kami tak
selera karena harus menahan bau. Kami sudah lelah. Berulangkali keluhan
ini kami sampaikan ke aparat kelurahan tapi tidak direspon,” keluhnya.
Sudah begitu, ia juga memprotes sikap perusahaan yang kepeduliannya
terhadap lingkungan sekitar sangat minim. Begitu kesempatan untuk
bekerja sangat tertutup.
“Kami yang sehari-hari harus menahan
bau, tapi orang lain yang menikmati hasilnya. Rasanya tidak adil seperti
ini,” ujar warga ini. Linda br Simarmata (35), warga Jalan Kuala
Tanjung Kelurahan Perdagangan 1 mengaku, sejak pabrik getah PT Panja
Surya ini didirikan, warga kerap dicemari bau busuk dari pengolahan
getahnya. Sementara keresahan warga ini sudah berulangkali disampaikan
ke Pemkab Simalungun, namun hingga kini pencemaran tersebut masih saja
berlangsung.
Dia menambahkan, lokasi pabrik ini juga dinilai tidak pantas karena berada di kawasan padat penduduk.
Namun, pihak BLH yang dikonfirmasi METRO justru mengaku tidak menemukan pelanggaran dalam pengelolaan getah karet pada perusahaan tersebut. Kepala BLH Kabupaten Simalungun Raja Sirait ketika dihubungi METRO, Rabu (9/5) mengaku pihaknya sudah dua kali meninjau langsung pengolahan getah ini.
Namun, pihak BLH yang dikonfirmasi METRO justru mengaku tidak menemukan pelanggaran dalam pengelolaan getah karet pada perusahaan tersebut. Kepala BLH Kabupaten Simalungun Raja Sirait ketika dihubungi METRO, Rabu (9/5) mengaku pihaknya sudah dua kali meninjau langsung pengolahan getah ini.
Namun, katanya, selama melakukan
pengecekan pihaknya belum menemukan adanya indikasi bau busuk yang
membahayakan warga, berbeda seperti yang dikeluhkan masyarakat. ”Kita
sudah dua kali mengecek pengolahan pabrik getah ini. Tetapi sampai
sekarang kita belum temukan adanya bau busuk yang membahayakan warga,”
ujarnya.
Raja Sirait juga mengaku siap dan akan
segera meninjau kembali pabrik getah tersebut jika masyarakat
menginginkannya. Sebab polusi yang menyebar di masyarakat ini seharusnya
tidak terjadi karena dapat merugikan warga.
”Kita siap kalau memang warga meminta
kita turun. Bahkan kalau ada yang mau, saya siap masuk dan memeriksa
pabrik getah itu bersama dengan warga agar warga tidak mencurigai saya
menerima sesuaatu dari pabrik tersebut,” katanya lagi.
Sementara, pimpinan PT Panja Surya yang
hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat. Satpam pabrik tersebut
mengatakan manajer sedang berada di luar Medan dan esok (Kamis, red)
baru kembali. (metrosiantar.com)
0 Comments