Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Daniel Mangain Tua Harianja Babak Belur Djahar Warga Karena Mengajak Dua Perempuan Keliling Siantar


Kiki, yang hampir menjadi  korban penculikan  melapor ditemani orangtuanya ke Mapolres Siantar, Senin (4/6).(Foto: LAZUARDY FAHMI)Kiki, yang hampir menjadi korban penculikan melapor ditemani orangtuanya ke Mapolres Siantar, Senin (4/6).(Foto: LAZUARDY FAHMI)SIANTAR– Daniel Mangain Tua Harianja (29) warga Jalan Kuku Balam Kelurahan Pematang Marihat, Siantar Marihat babak belur dihajar massa di Jalan Kartini, Senin (4/6) pukul 11.00 WIB. Massa menghajar tersangka karena membawa perempuan yang diduga hendak dijual.

Sebelum kejadian, Daniel bersama salah seorang perempuan bernama Endang (18) warga Marihat Andarsi, Kecamatan Siantar, Simalungun mengggunakan sepedamotor honda Revo BK 5161 TAJ datang ke salah satu warnet di Jalan Kartini. Tiba di warnet itu, Daniel masuk ke kamar 4 dan mengajak Endang melihat internet.

Sekitar 40 menit kemudian, salah seorang warga memberitahukan kepada warga lain termasuk orangtua Kiki, orang yang dicarinya sedang berada di warnet. Tidak beberpa lama, warga pun datang ke warnet tersebut, setelah dipastikan Daniel pun langsung digebukin warga tanpa perlawanan. Akibatnya korban babak belur. Sementara Endang yang tidak mengerti persoalan langsung menangis.

Alhasil peristiwa tersebut, mengundang perhatian warga setempat begitu juga yang melintas, turut serta menyaksikan Daniel dihajar. Lalu-lintas pun sempat macet. Beruntung polisi langsung datang ke TKP, dan Daniel langung dimasukkan ke mobil dan dan dibawa ke Polres Siantar. 

“Semalam (Minggu 3/6) dia membawa putriku keliling Siantar yang mengaku bahwa ia seorang dokter dan membawa putriku ke warnet.

Beruntung putriku langsung melarikan diri saat Daneil membayar tagihan internetnya,” ucap Hendrianto. Ia menjelaskan, ketika itu Minggu (3/6) pukul 10.00 WIB saat putrinya bernama Kiki (13) sedang Jalan kaki di Jalan Jawa tiba-tiba dihampiri Daniel.  Kemudian Daniel mengatakan, ia adalah teman ayahnya dan mengaku sebagai dokter.

Daniel juga mengatakan kepada Kiki, ayahnya memiliki utang Rp50 juta untuk perobatan Kakek Kiki. Daniel juga mengatakan, ia hendak menitipkan roti kepada ayahnya, namun sebelumnya dia pergi dulu ke RS.

Karena masih kelas 1 SMP, Kiki percaya ucapan Daneil. Dia pun menuruti ajakan untuk naik sepedamotornya.

Tersangka Daniel Harianja dihajar massa. (Foto: LAZUARDY FAHMI)Tersangka Daniel Harianja dihajar massa. (Foto: LAZUARDY FAHMI)Lalu Daniel membawa Kiki naik sepedamotor keliling Siantar dan sempat singgah di RS Manuela di Jalan SM Raja. Beberapa menit kemudian, Kiki diajak ke warnet bernama Ramothy.Net di Jalan Kartini tepatnya di samping Kantor Samsat lama. Namun karena tidak ada yang kosong lagi, Daniel mengajak Kiki ke warnet Solo yang hanya berjarak sekitar 50 meter.

Di warnet tersebut, Kiki diperlihatkan cara dokter membedah manusia termasuk bagaimana cara menjahitnya. Kiki yang merasa tidak bercita-cita sebagai dokter sudah mulai curiga terhadap tingkah Daniel. Tidak beberapa lama, Daniel pergi ke depan untuk membayar tagian internetnya, saat itu dimanfaatkan Kiki untuk melarikan diri.

“Aku langsung pulang dan memberitahukan kepada Bapak, tapi setelah kami mencari lagi, dia sudah tidak ada,” ucap Kiki kepada METRO saat bersama ayahnya di Mapolresta Siantar.

Endang Korban Kedua

Daniel yang gagal pada Minggu (3/5) karena Kiki berhasil melarikan diri, ternyata tidak membuatnya jera. Besoknya Senin (4/6) dia mengajak Endang (18) yang bekerja di toko kain lantai 2 gedung dua Pasar Horas. Lewat telepon, Daniel memberitahukan bahwa ia adalah tukang jualan di gedung 1 lantai 1 Pasar Horas. Dia menawarkan Endang untuk berjualan sepatu di lantai 1, karena gajinya lebih besar.

“Aku tidak tidak tau dari mana dia tau nomorku. Memang pada hari Sabtu semalam sewaktu aku ke kios untuk isi pulsa, sepertinya ada seseorang mengikuti aku. Mungkin ia meminta nomorku sama penjaga kios itu,” sebutnya.

Pada saat itu, Daniel langsung mengirim sms dan mengajak Endang untuk bekerja berjual sepatu dan gajinya lebih besar. Mendapat tawaran itu, Endang mengaku akan memikirkannya. Seninnya, Daniel mengajak Endang ketemuan di Ramayana untuk membicarakan soal pekerjaan tersebut. Sekitar pukul 09.00 WIB, mereka akhirnya bertemu di salah satu warung di depan Ramayan.

Seperti biasanya Daniel yang menggunakan sepedamotor Revonya dan membawa Endang keliling kota. Di atas sepedamotor Daniel mengaku sebagai pedagang kain butik dan hendak menunjukkan contoh butik di internet. 

Kemudian mereka singgah di warnet Ramothy Jalan Kartini tempat sebelumnya Kiki dibawa Daniel.
Lalu tersangka memesan kamar 4 dan mengajak Endang ikut melihat butik-butik di internet. Ternyata keberadaan Daniel diketahui warga. Namun Daniel tidak menyadari, dia sedang dicari-cari orangtua Kiki karena satu hari sebelumnya membawa anaknya.

Tidak beberapa lama, puluhan warga mendatangi Daniel dan langsung menggebukuinya hingga wajahnya lebam-lebam. “Aku sama sekali tidak mengenal dia, aku mau diajak dia karena dia menawarkan kerja jual sepatu di Pasar Horas. Katanya gajinya lebih besar dari tempat aku berkerja sekarang,” ucap Endang ditemui di Mapolresta Siantar.

Daniel Bebas
 
Daniel yang saat itu diperiksa oleh kepolisian belum dapat diwawancarai untuk menannyakan motif membawa Kiki dan Endang keliling kota, padahal ia tidak mengenalnya. Termasuk juga orangtua Kiki dan orangtua Endang juga berada di Mapolres Siantar. Sementara itu Endang dan Kiki terlihat shock dan sekali-kali menagis, karena menyadari bahwa mereka nyaris saja dibawa Daniel.

“Dia harus dihukum,” ucap Syahrul ayah Endang saat diminta tanggapannya. Sementara itu salah seorang perempuan berperawakan gemuk yang disebut sebagai istri Daneil, terlihat hanya terdiam dan tidak mau berkomentar apa pun saat wartawan bertanya. Ketika itu, saat ditanya polisi, wanita itu mengaku sebagai istri Daniel dan menjelaskan mereka bekerja sebagai pedagang di Pasar Horas.

Hingga pukul 18.00 WIB, Daniel terlihat masih berada di ruang SPKT termasuk orangtua Kiki dan Endang.
Kasat Reskrim Polres Siantar, AKP Azharuddin saat di METRO mengatakan, pihak Daniel dengan keluraga Kiki dan Endang telah membuat kesepakatan untuk berdamai.

Sementara delik untuk trafficking (penjualan orang) belum mengarah. Ia juga menyebutkan, motif Daniel membawa perempuan tersebut tidak diketahui. “Tidak ada sampai sama saya kasusnya itu, saya hanya mendengar informasi saja. Mereka sudah berdamai,” ucapnya.(metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments