Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Iwan Fals Tertarik Budaya Batak, Ciptakan Lagu Mursala


Iwan FalsIwan FalsJAKARTA- Film layar lebar berjudul ‘Mursala’ produksi Raj’s Production akan dirilis Desember tahun ini. Penyanyi legendaris Iwan Fals pun menciptakan lagu khusus untuk mengisi sountrack-nya.
Menurut sang eksekutif produser Anna Sinaga, Iwan Fals sangat antusias menggarap lagu tersebut. Iwan tertarik karena film itu mengangkat budaya Batak dan keindahan panorama Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Waktu saya berikan script ‘Mursala’ ke mas Iwan Fals, beliau tertarik untuk membuatkan soundtrack-nya. Makanya dia ciptakan lagu yang judulnya sama dengan filmnya,” ungkapnya saat dihubungi via telepon, Minggu (24/6). Kata Anna, lagu ‘Mursala’ digarap Iwan bersama arranger musik Iwang Noorsaid. Lagu tersebut telah selesai digarap dan sedang dalam proses penyempurnaan di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Lagu ‘Mursala’ sudah jadi, tapi mau di-mix sedikit di KL (Kuala Lumpur), sekalian menunggu video klip dan jumpa press. Rencananya Juli nanti, setelah proses mix dan video klip selesai,” jelasnya. 

Film yang disutradarai Viva Westi itu dibintangi sejumlah aktris dan aktor ternama. Di antaranya Rio Dewanto, Titi Sjuman, Mongol, Tio pakusadewo, Rudy Salam, Roy Ricardo, Elsa Syarief, Bonaran Situmeang, dan juga Anna Sinaga.

“Film ini mengangkat budaya Batak tentang 70 marga yang berbeda dan tidak boleh nikah sampai sekarang. Dan ketika mas Iwan Fals menciptakan lagu ‘Mursala’, buat saya lagu itu sempurna banget,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, film Mursala, Cinta Versus Adat berdurasi sekitar 100 menit ini menurut rencana akan digarap tidak hanya bertujuan mempromosikan pariwisata Tapteng semata. Namun juga melestarikan budaya adat Batak yang ada. Shootingnya sebagian besarnya akan dilakukan di Pulau Mursala. Dan, tentunya mengutamakan para pemain yang berasal dari Tapteng. Hanya empat pemain utama yang dibawa dari Jakarta.

Film ‘Mursala’ diawali dengan cerita tekad seorang pemuda Batak bernama Anggiat Saragi yang diperankan Rio Dewanto, merantau dari kampungnya Sorkam Tapteng ke Jakarta. Dia sukses menjadi pengacara dan dibanggakan orangtua, namun itu belum sempurna karena ibunya Inang Romauli dan ayahnya Amung Hotman mengharapkan Anggiat menikah dengan paribannya (sodara sepupu).

Hal itu tidak mudah, karena di Jakarta Anggiat telah memilih wanita Batak lain yang dicintainya yakni Clarisa Turnip seorang presenter televisi. Persoalan muncul karena marga keduanya, ternyata masuk ke dalam larangan adat yang tidak memungkinkan keduanya untuk menikah kecuali keluar dari adat marganya masing-masing. Meskipun Anggiat bertekad untuk mempertahankan hubungan mereka.

Di tengah kegalauan, Anggiat bertemu kembali dengan Bonatiur Sinaga yang diperankan oleh Titi Sjuman, pariban yang ternyata adalah teman masa kecilnya di Pulau Mursala, dulu. Tiur gadis yang diceritakan sebagai pecinta alam biota laut ini juga beberapa kali gagal menjalin cinta. 

“Saya pecinta film. Makanya terhadap sutradara saya akan kritis. Agar film ini benar-benar nantinya memiliki skenario kuat. Demikian juga ceritnya harus dalam. Makanya saya akan turun langsung,” ungkap Bupati Tapteng Bonaran Situmeang di Jakarta, Sabtu (4/2) lalu.

Eksekutif Produser Anna Sinaga menuturkan, pembuatan film tersebut karena kekaguman akan keindahan Pulau Mursala. “Kebetulan saya bekerja di kantor pengacara Bonaran Situmeang sebelum beliau menjadi Bupati Tapteng. Keterharuan saya muncul waktu kampanye, Bonaran bilang apa yang mau kita buat untuk kampung halaman? Makanya kita tergerak untuk buat film, apalagi Pulau Mursala itu benar-benar indah.
Letaknya di tengah laut, di Samudera Hindia. Bahkan di atas ada pulau itu juga terdapat danau,” ungkap Anna yang juga berprofesi sebagai seorang advocate ini.(MSC)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments