“Astagfirullah, saya tidak tahu. Kenapa dia mau menjual sabu-sabu.
Mungkin dia kesulitan ekonomi. Suaminya dipenjara, dan dia harus
membiayai sekolah dua orang anaknya,” ungkap Minah saat dijumpai di
halaman rumahnya, Rabu (6/6).
Wajah Minah terlihat sedih mendengarkan
putrinya tertangkap di Medan karena menjual sabu. Dia tidak menduga
anaknya nekat melakukan hal buruk dengan menjual sabu-sabu. Elfina
merupakan anak kedua dari lima bersaudara. “Serasa lepas semua
tulang-tulangku ini Nak. Saya tidak tahu kalau dia ditangkap polisi.
Belum ada yang ngasih tahu sama saya. Saya tahunya dari Anak, sudah ada
beritanya di koran dan di televise,ya?” tanya dia.
Rumah orangtua Elfina di Jalan
Sibatu-Batu Blok II Kelurahan Bah Kapul, terlihat sederhana. Cat rumah
berwarna putih itu terlihat kusam. Minah sendiri saat itu hanya
mengenakan baju biasa berwarna coklat.
Minah pun mulai bercerita tentang kehidupan anaknya yang menikah dengan mantan Walikota Siantar itu. Dulu setelah tamat SMA, putrinya itu sempat mengecap pendidikan hingga Semester III di Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun (USI).
Minah pun mulai bercerita tentang kehidupan anaknya yang menikah dengan mantan Walikota Siantar itu. Dulu setelah tamat SMA, putrinya itu sempat mengecap pendidikan hingga Semester III di Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun (USI).
“Elfina tidak jadi melanjutkan kuliah,
karena pernah ada longsor jalan mau ke kampung ini sekitar tahun
sembilan puluhan dulu. Angkot tidak bisa lewat, terpaksa dia berjalan
kaki kalau mau kuliah. Rupanya setiap hari dia sangat capek, setelah
kami periksakan ke dokter, dia memiliki penyakit dalam, saya lupa nama
penyakitnya. Sejak itulah dia tidak kuliah lagi,” ujarnya.
Seingat Minah, awal mula perkenalan
Elfina dengan Kurnia Saragih terjadi saat Elfina kuliah selama tiga
semester di USI. Keduanya sama-sama kuliah di USI. Rumah Kurnia sendiri
tidak jauh dari kampus, yaitu di Pondok Kelapa Kelurahan Bah Kapul.
“Fina bukan PNS, sewaktu Kurnia menjadi wakil walikota dan akhirnya
menjadi Plt walikota, ya kerjanya sebagai ibu rumah tangga. Kadang
memang dia ada bisnis, mengorder-order. Misalnya kalau ada kawannya yang
mau jual atau beli lemari, mereka teleponan dan nanti buat janji jumpa
di satu tempat,” jelasnya.
Setelah Kurnia terjerat kasus korupsi
dan mulai ditahan di Lapas Kelas II B Siantar, Elfina mulai jarang
berjumpa dengan Minah. Setelah kejadian itu, Elfina memilih tinggal di
Medan untuk membesarkan dan menyekolahkan dua anaknya. “Mereka sudah
punya rumah di Medan saat Kurnia masih menjabat walikota. Itulah rumah
yang mereka tempati saat ini. Saya jumpa sama dia sekali setahun saja,
saat Lebaran. Biasanya dia masih menyempatkan diri datang dari Medan,”
katanya lagi.
Terkait ditangkapnya Elfina karena
menjual sabu-sabu, Minah menduga anaknya ini terpaksa melakukan itu
karena himpitan ekonomi. Di mana suaminya saat ini masih berada di
penjara, sementara Elfina harus membesarkan dan menyekolahkan dua
anaknya yang beranjak dewasa. “Anaknya dua, satu kelas III SMP dan satu
lagi kelas II SMA. Dia mungkin bingung memikirkan mereka. Belum lagi
masalah yang dia hadapi dengan suaminya,” ujarnya.
Selama ini, kata Minah, dia memang
mendengar ada seorang wanita yang dekat dengan Kurnia Saragih selama
ditahan di LP Pematangsiantar. Namun dia tidak tahu pasti sejauh mana
hubungan wanita itu dengan Kurnia Saragih. “Kalau saya sebagai ibu,
berharap mereka tidak bercerai. Kalau memang mereka sudah cerai apa
boleh buat, mungkin mereka tidak berjodoh lagi.
Kasihan anak-anaknya nanti,” jelasnya
lagi. Menurut Minah, perempuan lain di kehidupan Kurnia ini sesama
narapidana di Lapas Pematangsiantar. Perempuan ini merupakan keturunan
China dan tersangkut kasus sabu-sabu. Perempuan ini lebih dulu
dipindahkan ke LP Tanjung Gusta Medan, kemudian Kurnia Saragih menyusul.
“Perempuan itu duluan ke sana, baru
Kurnia. Tapi tidak tahu pasti ya kalau anak saya sudah cerai. Karena
kemarin sewaktu Kurnia baru tiba di LP Tanjung Gusta Medan, yang
mengantarkan rantangan sama Kurnia, ya anak saya itu,” tukasnya. Namun
Minah tidak menampik, tindakan Elfina menjual barang haram ini karena
situasi ekonomi untuk membiayai dua anaknya dan juga dugaan adanya
masalah dalam kehidupan rumah tangganya dengan Kurnia Saragih.
0 Comments