Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pemulung Temukan Granat di Dasar Sungai Pulbat

Personel Brimob meminta keterangan Armansyah yang menemukan granat di aliran sungai di Jalan Sibatu-batu, Selasa (12/6). (FOTO: LAZUARDY FAHMI)Personel Brimob meminta keterangan Armansyah yang menemukan granat di aliran sungai di Jalan Sibatu-batu, Selasa (12/6). (FOTO: LAZUARDY FAHMI)SIANTAR- Arman Lubis (46) warga Jalan Kiai I, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, menemukan granat jenis nanas di sungai Pulbat Jalan Sibatu-batu, Kelurahan Bah Kapul, Siantar Sitalasari, Selasa (12/6) pukul 12.00 WIB. Granat itu dia temukan saat mencari besi bekas.

Ayah empat orang anak ini, diketahui sudah puluhan tahunan berpropesi sebagai pemulung. Hari itu dia berangkat dari rumah sekitar pukul 11.00 WIB, seperti biasanya. Belum lama mencari besi bekas, dia menemukan dua buah anting di tempat yang berbeda. 

Cara pencarian dilakukan dengan meraba barang yang ada di dasar sungai. Itu dia lakukan karena air sungai yang keruh, sehingga barang-barang bekas yang ada di sana tidak terlihat. Pemulung terpaksa mencari dengan cara meraba. Sudah menemukan 2 buah anting yang diduga emas, Arman belum merasa puas. Karena waktu kerja dia masih panjang. Dia mencari barang bekas mulai siang hingga sore.

Setelah mendapat dua anting, Arman semakin semangat mencari barang-barang di dasar sungai. Tidak lama kemudian, dia menyentuh sejenis besi dari dasar sungai, setelah diangkat ke permukaan ternyata besi itu adalah granat jenis nanas. Saat konfirmasi METRO, Arman mengatakan, waktu itu dia sedang mencari besi bekas di sungai Pulbat.

Tiba-tiba menyentuh besi yang berbentuk lonjong kemudian besi itu diangkat ke permukaan. Setelah didapat, dia curiga sepertinya itu bukan besi biasa melainkan granat. Diatanya awak METRO dari mana tahu bahwa itu granat, Arman menjawab sering menonton televise, bahwasannya besi jenis seperti itu adalah granat yang digunakan untuk perang.

“Aku sering lihat granat di televisi Bang, kulihat yang kutemukan itu mirip dengan granat, aku langsung letakkan di pinggir sungai dan aku naik ke atas,” ujar Arman. Temuan itu kemudian, diberitahu kepada temannya yang selanjutnya menghubungi pihak Koramil 01 Martoba, yang piket saat itu adalah T Sitanggang. Mendapat informasi itu, Sitanggang langsung meninjau lokasi, guna membenarkan bahwasannya temuan itu benar granat.
Setelah dipantau ke lokasi, ternyata benar benda yang diletakkan Arman di pinggiran sungai adalah granat jenis nanas yang diduga masih aktif. Keterangan dari Arman mengatakan, saat diangkat ke permukaan granat itu masih berat. Selang beberapa saat, warga yang penasaran langsung menyemut di lokasi. Sejenak suasana di lokasi penemuan granat itu menjadi ramai.

Lalu oleh Sitanggang, temuan pemulung itu disampaikan ke Mapolsek Martoba dan kemudian informasi diteruskan ke Mapolres Siantar. Beberapa petugas polisi dari mapolres langsung menuju lokasi temuan.
Sitanggang kepada METRO, menduga granat itu masih aktif. Karena saat si penemu ditanya, dia mengatakan benda itu berat. Sepetahuan Sitanggang, granat yang masih berat berarti misiunya masih terdapat di dalam. Artinya granat tersebut belum meledak.

Sitanggang juga mengatakan, granat yang ditemukan Arman itu termasuk golongan granat besar yang beradius sekitar 500 meter. ”Itu granat sudah termasuk ukuran besar, diduga tidak meledak karena pantul granat sudah berkarat,” ujar T Sitanggang saat ditanya METRO. Sinta (27), warga setempat, kepada METRO mengatakan, selama dia tinggal di Jalan Siabtubatu, baru ini kali ini dia melihat granat di sana.

Tim Jibom dari Sub Den 2 B Brimobdasu, mengevakuasi granat nanas di aliran sungai, Selasa (12/6). (FOTO: LAZUARDY FAHMI)Tim Jibom dari Sub Den 2 B Brimobdasu, mengevakuasi granat nanas di aliran sungai, Selasa (12/6). (FOTO: LAZUARDY FAHMI)“Kalau namanya granat pasti takut Bang. Tapi-kan kepingin tahu apa benar ada granat di sungai itu. Setelah saya melihat, baru saya yakin. Kalau itu aman, malah aku kepingin megang, soalnya belum pernah megang granat Bang,” ujar wanita itu. 

Selain mengatur lalu-lintas yang cudah macet, petugas juga mengimbau masyarakat untuk jauh dari lokasi. “Kita  sudah memberitahukan kepada Tim Gegana Brimob untuk mengambilnya, dan mereka sedang bersiap-siap”, ucap Kapolsek Siantar Martoba AKP Mukson.

Walau sudah diarahkan, jumlah masyarakat yang ingin melihat semakin membludak, baik warga sekitar maupun warga luar yang sedang melintas. Dua jum kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, lima orang petugas tim Jibom Brimob tiba di lokasi. Dipandu Ipda Hery S, mereka membawa peralatan, yakni selimut pembungkus bom, kotak berisi pasir, obeng serta peralatan lainnya.

kemudian salah seorang Tim Jibom Aiptu Bambang turun ke bawah mengamkan granat tersebut. Dengan hati-hati, granat yang berada di atas batu peralahan-lahan dilapisi dengan isolasi untuk mencegah potongan pemicunya yang masih lengeket lepas. Setelah dilapisi, petugas lainnya menunrunkan kotak yang berisi pasir. Kemudian granat itu dimasukkan ke dalam pasir.

Setelah kotak diangkat ke atas yang ditarik menggunakan tali, dua potong selimut bom langsung dilapiskan ke kotak pasir, kemudian dimasukkan ke mobil. Dalam evakuasi granat itu, petugas brimob menghabiskan waktu sekitar 20 menit, dan setelah berhasil diamankan granat itu diserahkan ke Mapolsek Siantar Martoba.

Di Mapolsek Siantar Martoba, Aptu Bangbang orang yang langsung turun ke bawah, mengaku granat tersebut masih aktif. Sedangkan besi pemicunya sudah patah. Walau demikian, besi pemicu yang masih lengket itu sudah berkarat, sehingga beruntung cepat ditemukan. “Proses pertama granat itu harus diisolasi, agar pemicu tidak lepas. Lalu bisa dievakuasi dan dibawa,” sebutnya.

“Masyarakat juga perlu menyadari bahwa, proses evakuasi granat itu sangat berbahaya. Seharusnya jarak masyarakat harus jauh,” tambah Ipda Hery S. Disinggung asal granat tersebut, Hery tidak memberikan keterangan lebih jauh, yang pasti model granat itu buatan indonesia yang digunakan TNI. Granat yang masih terbungkus tersebut kembali dibawa ke Markas Brimob di Jalan Ahmad Yani.

Warga Minta Disisir

Sejumlah warga yang ditemui METRO di lokasi kejadian mengaku terkejut dan khawatir. Sebab di dekat pemukiman mereka granat aktif ditemukan. “Tentu takutlah, karena baru pertama kali ini pernah kejadian. Sandi Sinaga (31) yang ketepatan rumahnya di pinggir sungai mengatakan, di sungai itu tidak pernah digunakan warga untuk mandi atau nyuci, karena alirannya cukup deras apalagi saat turun hujan, airnya semakin tinggi.

“Palingan orang yang datang hanya macing saja, itu pun tidak sering,” ucap Sinaga saat berada lokasi bengkel sepedamotor miliknya. Sementara itu, ia mengharapkan supaya kepolisian menyisir kembali dasar sungai tersebut untuk memberi kenyamanan bagi warga. “Kalau bisa sungai ini diperiksa. Siapa tau masih ada di dasar sungai granat yang lain,” pintanya. (MSC)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments