
Ayah empat orang anak ini, diketahui sudah puluhan tahunan berpropesi
sebagai pemulung. Hari itu dia berangkat dari rumah sekitar pukul 11.00
WIB, seperti biasanya. Belum lama mencari besi bekas, dia menemukan dua
buah anting di tempat yang berbeda.
Cara pencarian dilakukan dengan meraba
barang yang ada di dasar sungai. Itu dia lakukan karena air sungai yang
keruh, sehingga barang-barang bekas yang ada di sana tidak terlihat.
Pemulung terpaksa mencari dengan cara meraba. Sudah menemukan 2 buah
anting yang diduga emas, Arman belum merasa puas. Karena waktu kerja dia
masih panjang. Dia mencari barang bekas mulai siang hingga sore.
Setelah mendapat dua anting, Arman
semakin semangat mencari barang-barang di dasar sungai. Tidak lama
kemudian, dia menyentuh sejenis besi dari dasar sungai, setelah diangkat
ke permukaan ternyata besi itu adalah granat jenis nanas. Saat
konfirmasi METRO, Arman mengatakan, waktu itu dia sedang mencari besi
bekas di sungai Pulbat.
Tiba-tiba menyentuh besi yang berbentuk
lonjong kemudian besi itu diangkat ke permukaan. Setelah didapat, dia
curiga sepertinya itu bukan besi biasa melainkan granat. Diatanya awak
METRO dari mana tahu bahwa itu granat, Arman menjawab sering menonton
televise, bahwasannya besi jenis seperti itu adalah granat yang
digunakan untuk perang.
“Aku sering lihat granat di televisi
Bang, kulihat yang kutemukan itu mirip dengan granat, aku langsung
letakkan di pinggir sungai dan aku naik ke atas,” ujar Arman. Temuan itu
kemudian, diberitahu kepada temannya yang selanjutnya menghubungi pihak
Koramil 01 Martoba, yang piket saat itu adalah T Sitanggang. Mendapat
informasi itu, Sitanggang langsung meninjau lokasi, guna membenarkan
bahwasannya temuan itu benar granat.
Setelah dipantau ke lokasi, ternyata
benar benda yang diletakkan Arman di pinggiran sungai adalah granat
jenis nanas yang diduga masih aktif. Keterangan dari Arman mengatakan,
saat diangkat ke permukaan granat itu masih berat. Selang beberapa saat,
warga yang penasaran langsung menyemut di lokasi. Sejenak suasana di
lokasi penemuan granat itu menjadi ramai.
Lalu oleh Sitanggang, temuan pemulung
itu disampaikan ke Mapolsek Martoba dan kemudian informasi diteruskan ke
Mapolres Siantar. Beberapa petugas polisi dari mapolres langsung menuju
lokasi temuan.
Sitanggang kepada METRO, menduga granat itu masih aktif. Karena saat si penemu ditanya, dia mengatakan benda itu berat. Sepetahuan Sitanggang, granat yang masih berat berarti misiunya masih terdapat di dalam. Artinya granat tersebut belum meledak.
Sitanggang kepada METRO, menduga granat itu masih aktif. Karena saat si penemu ditanya, dia mengatakan benda itu berat. Sepetahuan Sitanggang, granat yang masih berat berarti misiunya masih terdapat di dalam. Artinya granat tersebut belum meledak.
Sitanggang juga mengatakan, granat yang
ditemukan Arman itu termasuk golongan granat besar yang beradius sekitar
500 meter. ”Itu granat sudah termasuk ukuran besar, diduga tidak
meledak karena pantul granat sudah berkarat,” ujar T Sitanggang saat
ditanya METRO. Sinta (27), warga setempat, kepada METRO mengatakan,
selama dia tinggal di Jalan Siabtubatu, baru ini kali ini dia melihat
granat di sana.

Selain mengatur lalu-lintas yang cudah macet,
petugas juga mengimbau masyarakat untuk jauh dari lokasi. “Kita sudah
memberitahukan kepada Tim Gegana Brimob untuk mengambilnya, dan mereka
sedang bersiap-siap”, ucap Kapolsek Siantar Martoba AKP Mukson.
Walau sudah diarahkan, jumlah masyarakat
yang ingin melihat semakin membludak, baik warga sekitar maupun warga
luar yang sedang melintas. Dua jum kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB,
lima orang petugas tim Jibom Brimob tiba di lokasi. Dipandu Ipda Hery S,
mereka membawa peralatan, yakni selimut pembungkus bom, kotak berisi
pasir, obeng serta peralatan lainnya.
kemudian salah seorang Tim Jibom Aiptu
Bambang turun ke bawah mengamkan granat tersebut. Dengan hati-hati,
granat yang berada di atas batu peralahan-lahan dilapisi dengan isolasi
untuk mencegah potongan pemicunya yang masih lengeket lepas. Setelah
dilapisi, petugas lainnya menunrunkan kotak yang berisi pasir. Kemudian
granat itu dimasukkan ke dalam pasir.
Setelah kotak diangkat ke atas yang
ditarik menggunakan tali, dua potong selimut bom langsung dilapiskan ke
kotak pasir, kemudian dimasukkan ke mobil. Dalam evakuasi granat itu,
petugas brimob menghabiskan waktu sekitar 20 menit, dan setelah berhasil
diamankan granat itu diserahkan ke Mapolsek Siantar Martoba.
Di Mapolsek Siantar Martoba, Aptu
Bangbang orang yang langsung turun ke bawah, mengaku granat tersebut
masih aktif. Sedangkan besi pemicunya sudah patah. Walau demikian, besi
pemicu yang masih lengket itu sudah berkarat, sehingga beruntung cepat
ditemukan. “Proses pertama granat itu harus diisolasi, agar pemicu tidak
lepas. Lalu bisa dievakuasi dan dibawa,” sebutnya.
“Masyarakat juga perlu menyadari bahwa,
proses evakuasi granat itu sangat berbahaya. Seharusnya jarak masyarakat
harus jauh,” tambah Ipda Hery S. Disinggung asal granat tersebut, Hery
tidak memberikan keterangan lebih jauh, yang pasti model granat itu
buatan indonesia yang digunakan TNI. Granat yang masih terbungkus
tersebut kembali dibawa ke Markas Brimob di Jalan Ahmad Yani.
Warga Minta Disisir
Sejumlah warga yang ditemui METRO di lokasi kejadian mengaku terkejut dan khawatir. Sebab di dekat pemukiman mereka granat aktif ditemukan. “Tentu takutlah, karena baru pertama kali ini pernah kejadian. Sandi Sinaga (31) yang ketepatan rumahnya di pinggir sungai mengatakan, di sungai itu tidak pernah digunakan warga untuk mandi atau nyuci, karena alirannya cukup deras apalagi saat turun hujan, airnya semakin tinggi.
“Palingan orang yang datang hanya macing
saja, itu pun tidak sering,” ucap Sinaga saat berada lokasi bengkel
sepedamotor miliknya. Sementara itu, ia mengharapkan supaya kepolisian
menyisir kembali dasar sungai tersebut untuk memberi kenyamanan bagi
warga. “Kalau bisa sungai ini diperiksa. Siapa tau masih ada di dasar
sungai granat yang lain,” pintanya. (MSC)
0 Comments