Siantar-Tanah Jawa Putus Total 14 Jam
Keterangan dihimpun, jalan Siantar-Tanah
Jawa tepat di jembatan Anbarasi, sempat ambrol dihantam banjir, Selasa
(10/7) malam. Akibatnya arus lalu-lintas Tanah Jawa–Siantar sempat putus
total selama 14 jam.
Agar arus lalu-lintas kembali lancar, para pemilik
kendaraan roda empat dan lebih harus melewati jalan alternatif
sepanjang 4 km. Rutenya melewati Nagori Silau Manik Kecamatan Siantar
dan tembus ke Silo Malahak, Nagori Parbalogan, Kecamatan Tanah Jawa.
Namun untuk pengendara sepedamotor,
boleh tidak melintasi jalur alternatif, sebab di lokasi jalan putus itu
terdapat jembatan darurat yang dibuat warga setempat.
Tapi tak gratis,
setiap pengendara harus merogoh Rp2 ribu sekali melintas. Akibat lain
dari banjir, gedung penyimpanan mesin penyedot air bersih yang terletak
di bibir Sungai Andasari porak-poranda dihantam banjir. Bangunan
permanen tersebut roboh dan rata dengan tanah.
Menurut Misran Harahap, Kepala PDAM
Tirtaliho Andarasi, sebanyak tiga mesin penghisap air bersih milik PDAM
Tirta Lihou Andarasi Tanah Jawa rusak berat. Sementara itu satu unit
mesin penghisap air milik PTPN IV Marihat sempat hanyut terbawa arus
air. Namun kembali ditemukan tak jauh dari lokasi semula. Kerugian yang
dialami mencapai Rp300 juta.
Pasca banjir, warga Afdeling III Kebun
Marihat dan warga Nagori Parbalogan, Nagori Totap Majawa dan warga
Marubun Jaya, tidak lagi mendapat air bersih. Warga terpaksa membeli air
bersih dari depot penjual air bersih isi ulang. Sebagian lagi, ada juga
warga pergi ke sungai untuk mendapatkan air.
Informasi dihimpun METRO
dari Pangulu Parbalogan H Tuyanto, Rabu (11/7), sejak Selasa (10/7)
malam sekira pukul 22.00 WIB, hujan lebat mengguyur Tanah Jawa dan
mengakibatkan debit air Sungai Andarasi naik. Air meluap, warga yang
bermukim di bantaran Sungai Andarasi panik. Termasuk pemilik bengkel dan
pemilik warung di pinggir sungai, terpaksa mengungsikan
barang-barangnya ke tempat yang lebih aman.
Pangulu Tuyanto menambahkan, pada pukul
23.00 WIB, luapan air menutupi terali jembatan Andarasi. Sejak itu, air
sungai menggerus badan jalan di dekat jembatan Andarasi. Derasnya
terjangan air banjir mengakibatkan gerusan air semakin melebar dan
memanjang.
Setengah jam kemudian, jalan Siantar-Tanah Jawa, putus total
dengan kedalaman 6 meter dan lebar 10 meter. Baru kemudian pukul 01.00
WIB, air mulai surut dan jembatan kembali kelihatan. Namun kendaraan
bermotor tak dapat lagi lewat, sebab jalan sudah putus total.
Kapolsekta Tanah Jawa Kompol B Siallagan
bersama anggota berjaga-jaga di lokasi dan mengalihkan seluruh
kendaraan bermotor melalui jalur alternatif ke Silau Manik. Sementara
anggota Polantas bersama anggota Koramil 10 Balimbingan menyisir jalan
alternatif yang sempit agar tidak terjadi kemacetan. Camat Tanah Jawa
Halasan Silitongah kemudian melaporkan kejadian tersebut ke PU Bina
Marga, untuk secepatnya mengirimkan alat berat guna menimbun jalan yang
longsor.
Pada Rabu (11/7) pagi, terjadi antrean
panjang pengendara sepedamotor di lokasi jalan longsor. Warga setempat
membimbing pengendara sepedamotor agar tidak terjatuh ketika melintasi
jembatan darurat. Sebagian warga setempat ada yang mendapat rejeki
nomplok dengan memanfaatkan situasi itu menjual jasa penyeberagan. (MSC)
0 Comments