Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Me-reka adegan untuk Opera Sang Naualauh

MEMILIH ADEGAN

Dihar Simalungun akan menjadi adegan pembukaan Opera Sang Naualuh sekaligus sebagai penutup adegan, sebagai penanda bahwa sebuah huta/wilayah/kerajaan siantar sesuai dengan konsep desa naualuh harus memiliki pertahanan di segenap delapan penjuru mata angin. Tanpa dihar, maka sebuah wilayah sangat mudah di serang dan pertahanan akan lumpuh.

Raja Sang Naualuh Damanik memiliki kelebihan karakter dan watak tersendiri karena tidak bersedia melakukan pertempuran frontal - fisik yang bisa menghasilkan pertumpahan darah sehingga memberikan banyak korban. Ia memilih jalan diplomasi, melakukan perlawanan dengan sikap diam.

Pemerintah Pusat Belanda di Batavia pada saat itu tengah mengerahkan banyak pasukan dan biaya untuk pertempuran di Aceh. Sehingga Residen Westenberg - Kroesoen di wilayag simalungun pada saat itu lebih berusaha menaklukan Sang Naulauh dengan tekanan tekanan melalui perjanjian dan kasus masalah.

Kilas Balik Opera Sang Nauluh dimulai dari Bengkalis, tempat di mana Raja Sang Naualuh diasingkan dan di jauhkan dari kehidupan tanah air dan leluhur nya, cita cita dan jiwa darahnya, Simalungun. Sebuah kesedihan mengalir dari tanah jauh untuk simalungun.

Pada Bulan Agustus nanti, Tim Komunitasjejak Simaloengoen akan melakukan kunjungan kepada keluarga dan keturunan Sang Naulauh yang masih tinggal di Bengkalis agar mengenal lebih jauh kekuatan dan sosok Sang Naualuh. Horas dalam pengharapan dan cita cita, sembah kami dari generasi cucu untuk memberikan karya terbaik.....Horas......Horas...
1 · ·

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments