Kedatangan tersebut membuat sejumlah para pegawai
heran. Saat tiba di halaman Kantor Disependa, petugas kepolisian yang
berjumlah sekitar 6 orang itu langsung naik ke lantai dua dan masuk ke
ruangan Setiawan Girsang selaku Kadis Pendapatan. Selain petugas
kepolisian ada juga Robert Irianto selaku Kabag Hukum Pemko Siantar dan
Masni Sektertaris Dispenda.
Kedatangan polisi tersebut, membuat
sejumlah pegawai berkumpul dan saling berbincang di salah satu ruangan.
Saat ditanya METRO, para pegawai tersebut mengaku tidak mengetahui
alasan kedatangan polisi. Sekitar 30 menit berada di dalam ruangan Kadis
Setiawan Girsang, petugas kepolisian keluar dan selanjutnya kembali ke
Mapolres Siantar. Robert Irianto saat diwawancarai, mengaku kedatangan
polisi atas laporan Masni yang mengatakan, beberapa berkas dan dokumen
hilang dari ruangan kadis.
Saat ditanya kapan hilangnya dan isi
dokumen tersebut, Robert mengaku tidak bisa memberikan keterangan dan
dia menyarankan supaya menanyakan langsung ke Humas Pemko.
Sementara
itu, Kanit SPKT Polres Siantar Iptu Lengkap Siregar mengatakan,
kedatangan kepolisian terkait laporan dari Dinas Pendapatan yang
mengatakan bahwa dokumennya hilang.
“Tadi hanya melihat TKP-nya saja, namun
mereka belum membuat laporan pengaduan secara resmi,” sebutnya. Terkait
mengenai hal tersebut, sejumlah kalangan mengasumsikan bahwa kehilangan
dokumen tersebut disinyalir hanya akal-akalan saja atau untuk
menghilangkan barang bukti yang lain. “Tadi malam Kadisnya ditangkap,
lalu besoknya anggotanya melapor kepolisi bahwa dokumen dari kantor
hilang. Ada apa ini?” sebut Ari salah seorang mahasiswa.
Maaf Ya Dek, Kami Nggak Tahu
Inggrid br Tobing, istri JA Setiawan Girsang enggan memberikan komentar terkait penahanan suaminya oleh Kejagung, Senin (9/7). Wanita yang berkerja di Rumah Sakit Vita Insani ini meminta maaf dan mengaku tidak tahu.
Selasa
(10/7) awak koran ini kembali menyambangi kediaman Setiawan di Jalan
Viyata Yudha, Kelurahan Bah Kapul, Siantar Sitalasari. Kali ini gerbang
rumah Setiawan terbuka dan dijumpai seorang pria yang tengah asyik
mencuci mobil pribadi Kijang Kapsul BK 1988 TZ hitam.
Kemudian, awak koran ini pun mendekati pria yang terakhir di ketahui bermarga Napitupulu yang sedang membersihkan mobil milik istri Setiawan. Selanjutnya, awak koran ini menanyakan apakah benar rumah mewah persegi empat itu milik Setiawan Girsang. Pria tersebut pun mengamini rumah itu memang kediaman pejabat di Pemko Siantar itu.
“Ia memang ini rumah Bapak itu. Ada yang
bisa dibantu Kak,” sebut pria yang saat itu mengenakan kaos putih. Saat
disingguh pasca penangkapan majikannya, Napitupulu pun tampak gugup dan
meminta agar awak koran ini menanyakan langsung pada istri Setiawan. Ia
juga mengaku bahwa tadi malam, istri Setiawan beserta kedua anaknya
tidur di rumah.
“Langsung saja ke Ibu ditanya Kak. Ibu
baru saja berangkat ke rumah sakit dan bekerja di bagian apoteker,”
ujarnya sambil melanjutkan mencuci mobil. Pantauan METRO, rumah
Kadispenda Siantar sedikit jauh dari pemukiman warga karena masih banyak
pepohonan di sekitar kediaman itu. Akan tetapi, di samping sebelah
kanan kediaman pejabat pemko ini, tampak rumah yang begitu sederhana
yang masih terbuat dari papan.
Saat awak koran ini mencoba bertanya
tentang keseharian Setiawan beserta keluarga di perkampungan itu,
tetangganya yang juga boru Napitupulu, mengaku mereka itu orangnya baik
dan suka membantu. “Wah, kalau keluarganya memang baik dan ramah Kak.
Mereka itu sudah empat tahun menetap di rumah itu. Yang Kakak tanya tadi
itu Abangku yang sedang mencuci mobil. Dia itu bekerja sebagai tukang
bersih taman di kantor Dispenda Siantar,” ujarnya.
Menurutya, yang memasukkan abangnya
bekerja di kantor Dispenda juga Setiawan Girsang. Pokoknya keluarga
mereka itu ramahlah Kak. Dulu waktu Pak Girsang kerja di Samosir,
istrinya yang membangun rumah yang mereka tempati itu.
Sementara saat
ditanyakan soal Setiawan Girsang ditahan Kejagung, menurut gadis tamatan
SMAN 1 itu mereka tidak tahu pasti. “Kalau soal penangkapan kami nggak
tahulah. Memang tadi pagi, ibu (Inggrid) cerita sama abang kalau Pak
Girsang ditahan. Nangis juga kok ibu itu tadi pagi,” jelasnya.
Dia mengaku, mobil yang saat ini tengah
dicuci abangnya merupakan milik br Tobing. Katanya mobilnya rusak tadi,
makanya ibu itu pergi kerja naik angkutan umum.
Sementara itu saat awak koran ini mencoba konfirmasi langsung pada Inggrid br Tobing di Vita Insani. Beberapa rekannya mengaku, teman mereka itu permisi dan kembali ke rumah karena ada urusan. Selanjutnya awak koran ini pun kembali mendatangi kediaman Setiawan dan kembali menjumpai seorang gadis di rumah bercat putih itu. Gadis berkulit putih itu mengaku jika br Tobing belum pulang kerja dan meminta untuk menunggu saja.
Tidak beberapa lama kemudian, istri
Setiawan pun datang mengendarai mobil miliknya. Usai turun dari mobil
dan jalan masuk ke rumah, wanita berkacamata itu sempat melemparkan
senyuman dan menanyakan apakah awak koran ini teman gadis yang tadi
menyuruh untuk menunggu.
Selanjutnya awak koran ini pun memperkenalkan
diri dan maksud kedatangannya. Akan tetapi belum selesai berbicara
wanita yang memiliki dua orang anak itu enggan di wawancarai. “Maaflah
ya Dek, nggak tahu aku,” sebutnya sambil menutup pintunya.
Beberapa menit kemudian, seorang anak
lelaki yang memakai seragam SMP yang diketahui sekolah di SMP Bintang
Timur pun masuk kerumah tersebut. Namun karena pintu rumah terkunci,
anak itu pun duduk di kursi santai di teras rumahnya.
Setiawan Girsang
bersama Bendahara Dispenda Very Susanti ditahan akibat dugaan korupsi
terhadap dana APBD Kota Siantar. Kedua orang itu adalah Kepala Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, JA Setiawan Girsang
dan Bendahara dinas tersebut, Very Susanti S.
”Kerugian negara akibat perbuatan
keduanya diduga mencapai Rp3 miliar,” ujar Kapuspenkum Kejagung, Adi
Toegarisman, di Gedung Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta
Selatan, Senin (9/7). Adi menambahkan, kedua tersangka saat ini sudah
ditahan untuk memperlancar proses penyidikan. Keduanya ditahan di Rutan
Salemba cabang Kejagung dan di Rutan Pondok Bambu.
0 Comments