SIANTAR – Ratusan siswa
STM Jurusan Bangunan mendapat pendidikan konstruksi bangunan sederhana
anti gempa yang dibawakan Organisasi Jica dari Jepang, dilaksanakan di
Aula SMK GKPS III Pematangsiantar, Jumat (21/9).
Pelaksanaan pelatihan yang dimotori oleh Japan International
Cooperation Agency (JICA) menyampaikan materi-materi kepada siswa
kejuruan, khususnya jurusan bangunan terkait cara serta teknik bangunan
sederhana tahan gempa.
Shirakawa Kazushi, salah seorang pembicara menerangkan, segala materi
konstruksi bangungan tersebut sudah dituangkan dalam bentuk modul yang
dibagikan kepada setiap peserta. Dan dalam setiap bagiannya, para siswa
tersebut akan diajari bagaimana sebenarnya mendirikan bangunan mulai
dari pembuatan pondasi hingga selesai agar kuat dari gempa.
“Setekah nantinya selesai sekolah, harapan kita mereka mengetahui dan
mampu membangun rumah sederhana yang tahan gempa,” kata Shirakawa. Ia
mengatakan, materi pertama yang diterangkan adalah bahan bangunan yang
sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya keberadaan dimensi struktur utama
yang menyangkut fondasi, blok pengikat, kolom, balok keliling, struktru
atap dan dinding. Kemudian siswa juga diberikan pemahaman tetang
hubungan antar elemen struktur serta tata cara pengecoran beton.
Pada pelatihan tersebut, penyelenggara memperlihatkan tampilan video
lewat layar lebar peristiwa gempa dan tsunami yang menghancurkan rumah.
Pemutaran video tersebut dilakukan untuk menerangkan bahwa peristiwa
alam seperti gempa kerap terjadi yang membuat penghuni rumah tidak
merasa nyaman dan selalu was-was. Sehingga dengan berada di dalam gedung
yang konstruksinya sesuai dengan aturan tahan gempa, maka tidak perlu
lagi khawatir akan keadaan itu.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama satu hari tersebut, para
siswa juga dilatih secara langsung teknik serta ukuran-ukuran bahan yang
harus dipatuhi. Sehingga dengan pelatihan tersebut siswa diharapkan
sudah mampu membangun rumah tahan gempa.
Penyelenggara juga memberikan materi-materi serta buku panduan
termasuk juga VCD sebagai panduan tata cara membangun rumah tahan gempa.
Dan semuanya itu dibagikan gratis kepada siswa. Ketua Jurusan Bangunan
STM GKPS III Jonni Hamonangan Purba ST menjelaskan, siswa yang ikut
dalam pelatihan tersebut sekitar 250 orang yang terdiri dari SMK GKPS
dan SMKN 2.
Dengan adanya pelatihan tersebut, pihak sekolah mengaku sangat
bersyukur sebab anak didiknya mendapat kesempatan belajar dari ahli
bangunan dari negara Jepang. “Ini adalah kesempatan yang baik sehingga
nantinya setelah tamat, para siswa benar-benar memiliki keahlian dalam
bidang bangunan dan langsung bisa terjun ke lapangan,” sebutnya. (MSC)
0 Comments