Seluruh Mapolsek Pasang Bendera Setengah Tiang
DOLOK PANRIBUAN
– Kepergian Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan yang tewas
diamuk massa saat melakukan tugas masih meninggalkan luka mendalam bagi
Polres Simalungun, khususnya bagi polsek wilayah Simalungun.
Atas instruksi Kapolres Simalungun AKBP
Andi S Taufik, seluruh polsek terlihat memasang bendera setengah tiang
untuk mengenang peristiwa meninggalnya AKP Andar Siahaan. Pengibaran
bendera setengah tiang akan berlangsung selama tiga hari (1-3/4).
Kapolsek Dolok Panribuan AKP Wilson
Harianja ketika temui di ruang kerjanya mengatakan, pemasangan bendera
setengah tiang adalah bentuk penghormatan terhadap almarhum AKP A
Siahaan. Pemasangan bendera dilakukan di seluruh polsek se-Simalungun.
“Sebagai rekan kerja, kita mengucapkan
dukacita yang sangat mendalam. Kejadian itu sangat disayangkan,”
ujarnya. Masih kata AKP Wilson Harianja, ada ucapan terakhir yang tidak
bisa dilupakan dari AKP A Siahaan.
Sore hari sebelum kejadian, sekitar pukul
15.00 WIB AKP Andar Siahaan masih meneleponnya. “Di mana lae sekarang.
Sudah lae ambil tunjangan jabatan itu? Walau sedikit, labih baik kita
ambil saja. Manatau kita nanti mati,” ujar AKP Wilson Harianja menirukan
ucapan alm AKP A Siahaan saat bertelepon.
W Harianja menambahkan, hal itulah yang
membuatnya sangat terkejut setelah mendapat kabar AKP A Siahaan diamuk
massa hingga meninggal. Hal yang sama terlihat di Polsek Tiga Balata.
Bendera yang berkibar terlihat hanya setengah tiang.
“Pemasangan bendera setengah tiang adalah
instruksi dari Kapolres Simalungun. Ini ungkapan belasungkawa,”
Kapolsek Tiga Balata AKP M Yusuf.
AKP Andar di Mata Warga
Baik & Sering Ngopi Bersama Supir
Kematian Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan membuat warga di
sekitar Mapolsek merasa sangat kehilangan. Mereka mengenal AKP Andar
Siahaan sebagai sesosok yang mudah beradaptasi dengan warga, setiap
harinya AKP Andar Siahaan selalu minum kopi di warung dan bercengkrama
dengan warga di kampung tersebut.
Menurut I br Haloho (54), setiap harinya AKP Andar Siahaan selalu
minum kopi di warung yang berada di Simpang Simarjarunjung bersama supir
angkot dan warga sekitar. Setiap sore usai patroli almarhum juga selalu
singgah ke warung sekedar bercangkrama atau membaca koran.
“Pak Andar-lah Kapolsek yang paling baik. Selama ini dia (AKP Andar)
ramah, apalagi kalau ada pesta di kampung ini, tanpa diundang pun dia
selalu datang. Makanya kami semua sedih kalau mengingat Bapak itu. Kalau
saja aku yang jadi polisi, sudah aku piting itu yang mukul Bapak itu.
Entah dimana hati nurani yang bunuh Bapak itu,” jelas ibu rumah tangga
tersebut.
Sementara J Sidabutar (45) si pemilik warung mengatakan, sebelum
kejadian pukul 16.00 WIB, AKP Andar Siahaan baru saja memesan kopi dan
membaca Koran. Tidak jarang pula dia membayari minuman yang dipesan
warga. “Waktu kami dengar almarhum ditahan warga, kami di sini sudah
berkumpul untuk membantu, tetapi sebelum kami kumpul kami mendapat kabar
kalau dia sudah meninggal,” jelasnya.
Mendengar kabar itu, seluruh warga langsung berusaha ke lokasi
kejadian, karena kendaraan yang tidak ada dan hanya beberapa orang
sebagai perwakilan yang ke lokasi kejadian. Sementara warga yang lain
berkumpul di Simpang Simarjarunjung untuk mengantisipasi warga Dusun
Rajanihuta kabur melalui jalur tersebut.
Kapoldasu Meneteskan Air Mata
Setelah
jasad AKP Andar Siahaan dievakuasi dari lokasi kejadian dan dibawa ke
RSU Djasamen Sragih, kemudian jasad langsung diantar ke rumah duka Jalan
Pintu Air IV, Gang Kelapa, Kecamatan Medan Johor, Kamis (28/3) pagi
untuk semayamkan. Isak tangis pun tumpah di rumah duka menyambut perwira
balok tiga emas ini.
Almarhum yang tewas dalam tugasnya meninggalkan seorang istri bernama
Pelegia Situmorang (45) dan tiga anak masing bernama Stepanie Siahaan
(21), Setia Lestari Siahaan (17) dan Daniel BG Siahaan (16). Ratusan
pelayat yang datang terlihat sedih dan berlinang air mata melihat jasad
AKP Andar Sihaan.
Di rumah duka tampak Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro didamping
Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus. Keduanya sempat berbincang
dengan istri almarhum dan ketiga anak korban, sambil mengucapkan turut
berduka cita.
Kapolda Sumut juga berduduk bersila di hadapan jasad AKP Andar Sihaan
yang sudah dimasukkan dalam peti mayat. Kapolda menatap jasad dan
meneteskan air mata. Sekitar 10 menit, Kapolda beranjak keluar dari
ruang tamu tempat jasad AKP Andar disemayamkan. Kapolda ditemani Pangdam
duduk di depan rumah sambil bercerita dengan tamu yang hadir di rumah
duka.
Saat diwawancarai wartawan, Kapolda kembali terlihat meneteskan air.
“Kapolsek ini meninggal saat menjalani tugasnya menangkap seorang pelaku
judi,” ucap Kapolda sembari mengusap air mata yang membasahi pipinya.
Wisjnu
sempat menghentikan wawacara dengan wartawan. Pasalnya, air mata terus
menetes membasahi pipinya. Hal ini membuat wartawan mengabadikan gambar
kesedihan atas gugurnya seorang anggota dalam bertugas memberantas judi
di Sumut.
“Kapolsek dalam kejadian, menyuruh tiga anggota untuk melarikan diri,
jangan sampai anggota menjadi korban, tinggal-lah kapolsek ini
sendiri,” ujar Kapoldasu.
Kapolda menyesalkan tindakkan anarkis yang dilakukan masyarakat,
pasalnya masyarakat meminta kepada polisi untuk melakukan pemberantasan
kejahatan, kini polisi hendak melakukan, malah warga yang menghalanginya
sendiri.
“Mari rakyat bersama-sama memberantas kejahatan, jangan sampai
terulang kembali kejadian seperti ini. Kalau kita bermain dengan
menyelamatkan diri menggunakan senjata, kita dibilang melanggar HAM,”
sebutnya.
Kapolri Turut Berduka
Kematian AKP Andar Siahaan ini juga sudah disampaikan Kapolda kepada Kapolri Jendral Timur Pradopo. “Beliau (Kapolri) mengucapkan turut berduka cita. Untuk penghargaan, AKP Andar Sihaan mendapat anumerta kenaikkan pangkat dari Kapolri menjadi Alm Kompol Andar Siahaan,” ujarnya.
Rencananya Jenazah AKP Andar Siahaan akan dikebumikan di Taman Makam
Pahlawan di Jalan SM.Raja Medan, Jumat (29/3) pukul 02.00 WIB.
Sebelumnya akan dilakukan acara adat untuk memberikan penghormatan
terakhir sesuai prosesi adat Batak. (MSC)
0 Comments