Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Mengenang AKP Andar Siahaan


Seluruh Mapolsek Pasang Bendera Setengah Tiang

DOLOK PANRIBUAN – Kepergian Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan yang tewas diamuk massa saat melakukan tugas masih meninggalkan luka mendalam bagi Polres Simalungun, khususnya bagi polsek wilayah Simalungun.

Atas instruksi Kapolres Simalungun AKBP Andi S Taufik, seluruh polsek terlihat memasang bendera setengah tiang untuk mengenang peristiwa meninggalnya AKP Andar Siahaan. Pengibaran bendera setengah tiang akan berlangsung selama tiga hari (1-3/4).

Kapolsek Dolok Panribuan AKP Wilson Harianja ketika temui di ruang kerjanya mengatakan, pemasangan bendera setengah tiang adalah bentuk penghormatan terhadap almarhum AKP A Siahaan. Pemasangan bendera dilakukan di seluruh polsek se-Simalungun.

“Sebagai rekan kerja, kita mengucapkan dukacita yang sangat mendalam. Kejadian itu sangat disayangkan,” ujarnya. Masih kata AKP Wilson Harianja, ada ucapan terakhir yang tidak bisa dilupakan dari AKP A Siahaan.

Sore hari sebelum kejadian, sekitar pukul 15.00 WIB AKP Andar Siahaan masih meneleponnya. “Di mana lae sekarang. Sudah lae ambil tunjangan jabatan itu? Walau sedikit, labih baik kita ambil saja. Manatau kita nanti mati,” ujar AKP Wilson Harianja menirukan ucapan alm AKP A Siahaan saat bertelepon.

W Harianja menambahkan, hal itulah yang membuatnya sangat terkejut setelah mendapat kabar AKP A Siahaan diamuk massa hingga meninggal. Hal yang sama terlihat di Polsek Tiga Balata. Bendera yang berkibar terlihat hanya setengah tiang.

“Pemasangan bendera setengah tiang adalah instruksi dari Kapolres Simalungun. Ini ungkapan belasungkawa,” Kapolsek Tiga Balata AKP M Yusuf. 

AKP Andar di Mata Warga

Baik & Sering Ngopi Bersama Supir

Kematian Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan membuat warga di sekitar Mapolsek merasa sangat kehilangan. Mereka mengenal AKP Andar Siahaan sebagai sesosok yang mudah beradaptasi dengan warga, setiap harinya AKP Andar Siahaan selalu minum kopi di warung dan bercengkrama dengan warga di kampung tersebut.

Menurut I br Haloho (54), setiap harinya AKP Andar Siahaan selalu minum kopi di warung yang berada di Simpang Simarjarunjung bersama supir angkot dan warga sekitar. Setiap sore usai patroli almarhum juga selalu singgah ke warung sekedar bercangkrama atau membaca koran.

“Pak Andar-lah Kapolsek yang paling baik. Selama ini dia (AKP Andar) ramah, apalagi kalau ada pesta di kampung ini, tanpa diundang pun dia selalu datang. Makanya kami semua sedih kalau mengingat Bapak itu. Kalau saja aku yang jadi polisi, sudah aku piting itu yang mukul Bapak itu. Entah dimana hati nurani yang bunuh Bapak itu,” jelas ibu rumah tangga tersebut.

Sementara J Sidabutar (45) si pemilik warung mengatakan, sebelum kejadian pukul 16.00 WIB, AKP Andar Siahaan baru saja memesan kopi dan membaca Koran. Tidak jarang pula dia membayari minuman yang dipesan warga. “Waktu kami dengar almarhum ditahan warga, kami di sini sudah berkumpul untuk membantu, tetapi sebelum kami kumpul kami mendapat kabar kalau dia sudah meninggal,” jelasnya.

Mendengar kabar itu, seluruh warga langsung berusaha ke lokasi kejadian, karena kendaraan yang tidak ada dan hanya beberapa orang sebagai perwakilan yang ke lokasi kejadian. Sementara warga yang lain berkumpul di Simpang Simarjarunjung untuk mengantisipasi warga Dusun Rajanihuta kabur melalui jalur tersebut. 

Kapoldasu Meneteskan Air Mata


[Foto: Gibson]
Kapoldasu dan Pangdam I/BB menangis saat melayat ke rumah duka.

Setelah jasad AKP Andar Siahaan dievakuasi dari lokasi kejadian dan dibawa ke RSU Djasamen Sragih, kemudian jasad langsung diantar ke rumah duka Jalan Pintu Air IV, Gang Kelapa, Kecamatan Medan Johor, Kamis (28/3) pagi untuk semayamkan. Isak tangis pun tumpah di rumah duka menyambut perwira balok tiga emas ini.

Almarhum yang tewas dalam tugasnya meninggalkan seorang istri bernama Pelegia Situmorang (45) dan tiga anak masing bernama Stepanie Siahaan (21), Setia Lestari Siahaan (17) dan Daniel BG Siahaan (16). Ratusan pelayat yang datang terlihat sedih dan berlinang air mata melihat jasad AKP Andar Sihaan.

Di rumah duka tampak Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro didamping Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus. Keduanya sempat berbincang dengan istri almarhum dan ketiga anak korban, sambil mengucapkan turut berduka cita.

Kapolda Sumut juga berduduk bersila di hadapan jasad AKP Andar Sihaan yang sudah dimasukkan dalam peti mayat. Kapolda menatap jasad dan meneteskan air mata. Sekitar 10 menit, Kapolda beranjak keluar dari ruang tamu tempat jasad AKP Andar disemayamkan. Kapolda ditemani Pangdam duduk di depan rumah sambil bercerita dengan tamu yang hadir di rumah duka.

Saat diwawancarai wartawan, Kapolda kembali terlihat meneteskan air. “Kapolsek ini meninggal saat menjalani tugasnya menangkap seorang pelaku judi,” ucap Kapolda sembari mengusap air mata yang membasahi pipinya.

Wisjnu sempat menghentikan wawacara dengan wartawan. Pasalnya, air mata terus menetes membasahi pipinya. Hal ini membuat wartawan mengabadikan gambar kesedihan atas gugurnya seorang anggota dalam bertugas memberantas judi di Sumut.

“Kapolsek dalam kejadian, menyuruh tiga anggota untuk melarikan diri, jangan sampai anggota menjadi korban, tinggal-lah kapolsek ini sendiri,” ujar Kapoldasu.

Kapolda menyesalkan tindakkan anarkis yang dilakukan masyarakat, pasalnya masyarakat meminta kepada polisi untuk melakukan pemberantasan kejahatan, kini polisi hendak melakukan, malah warga yang menghalanginya sendiri.

“Mari rakyat bersama-sama memberantas kejahatan, jangan sampai terulang kembali kejadian seperti ini. Kalau kita bermain dengan menyelamatkan diri menggunakan senjata, kita dibilang melanggar HAM,” sebutnya.
Kapolri Turut Berduka

Kematian AKP Andar Siahaan ini juga sudah disampaikan Kapolda kepada Kapolri Jendral Timur Pradopo. “Beliau (Kapolri) mengucapkan turut berduka cita. Untuk penghargaan, AKP Andar Sihaan mendapat anumerta kenaikkan pangkat dari Kapolri menjadi Alm Kompol Andar Siahaan,” ujarnya.

Rencananya Jenazah AKP Andar Siahaan akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan di Jalan SM.Raja Medan, Jumat (29/3) pukul 02.00 WIB. Sebelumnya akan dilakukan acara adat untuk memberikan penghormatan terakhir sesuai prosesi adat Batak. (MSC)


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments