Bupati Tinjau Hari ke 2 UN

[Foto: Ist]
BERPRESTASI – Bupati Simalungun DR JR Saragih berdialog dengan Fredy salah seorang siswa berprestasi di SMAN1 Raya dari keluarga tidak mampu.
BERPRESTASI – Bupati Simalungun DR JR Saragih berdialog dengan Fredy salah seorang siswa berprestasi di SMAN1 Raya dari keluarga tidak mampu.
SIMALUNGUN
– Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederejat di
Kabupaten Simalungun berjalan lancar tanpa ada masalah lugistik ujian.
Bupati Simalungun JR Saragih didampingi Kapolres AKBP Andi Syariful,
Plt Sekda Jhon Sabiden Purba, Kadis Pendidikan Resmas Saragih SSos
beserta beberapa pimpinan unit kerja lain meninjau pelaksanaan UN di
beberapa sekolah yang berada di Pamatang Raya, Selasa, (16/04).
Pelaksanaan UN pertama ditinjau rombongan Bupati yaitu SMK Pertanian
Raya. Di sekolah ini peserta yang mengikuti UAN sebanyak 282 orang yang
dibagi dalam 15 ruangan. Semua peserta UN terlihat sangat serius membaca
soal ujian dan mengisi di lembar jawaban serta mendapat pengawasan dari
tim pengawas sebanyak 20 orang berasal dari Unimed, SMK Efarina dan SMK
GKPS Raya serta dari Polres Simalungun.
“Pelaksanaan UAN di SMK Pertanian ini dibagi dalam 15 ruangan dan
rata-rata dalam satu ruangan sebanyak 20 orang peserta,” kata
Koordinatir Pengawas di SMK Raya, Nova dari Unimed.
Saat berada di SMK Pertanian, Bupati tidak hanya melakukan peninjauan
peserta UN saja, tetapi dia didampingi Kepala Sekolah Ir Dameanto Purba
MSi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Janpiden Damanik SPd,
meninjau lingkungan dan beberapa ruang sekolah.
Saat melihat lingkungan sekolah dan beberapa ruangan, Bupati
menunjukkan kekesalannya kepala sekolah dan kepala UPT. Masalahnya,
lingkungan dan beberapa sarana sekolah terkesan kurang terawat.
Oleh karenanya, Bupati mengambil tindakan tegas terhadap kepala
sekolah dan kepala UPT. “Hal ini kita lakukan agar para kepala sekolah
dan UPT melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Apalagi ini tempat
belajar bagi anak-anak,” ujar Bupati.
Sementara itu, di hadapan beberapa wartawan, Bupati menjelaskan
tentang peserta ujian yang tidak mengikuti UN dikarenakan terlambatnya
pendistribusian soal. “Di kabupaten Simalungun ada 42 sekolah yang belum
melaksanakan UN, dari sekolah itu sebanyak 1.461 orang peserta. Hal ini
dikarenakan soal ujian belum sampai ke sekolah,” jelas Bupati.
Dalam mengatasi pelajar yang belum dapat ujian, Bupati mengatakan,
ujian susulan akan dilaksanakan tanggal 22 sampai 25 April mendatang.
“Mereka akan mengikutinya pada pelaksanaan ujian susulan.
Namun sebelum melaksanaan ujian nantinya, mereka akan kita kumpulkan
terlebih dulu, mereka akan kita berikan motivasi sehingga dalam
melaksanaan ujian lebih bersemangat,” ujar Bupati.
Selain meninjau pelaksanaan UN di SMK Pertanian Raya, Bupati Juga
meninjau UN di SMA Negeri I Raya dan SMA GKPS I Raya. Di sekolah SMA
peserta yang mengikuti UN sebanyak 198 siswa dibagi dua jurusan, yaitu
IPA sebanyak 104 orang dan IPS sebanyak 94 orang.
Di sela-sela peninjauan UN, Bupati meminta kepada kepala sekolah
untuk menunjukkan siswa/i yang memiliki prestasi terutama dari keluarga
yang tidak mampu. Tujuan Bupati untuk menyekolahkan mereka ke Institut
Pertanian Bogor (IPB) dan dibiayai Pemkab Simalungun sampai selesai.
Di SMK Pertanian, kepala sekolah menunjukkan beberapa siswa yang
memiliki prestasi melalui daftar nilai. Dari beberapa siswa yang
ditunjukkan daftar nilainya, ada tiga orang siswa dari sekolah tersebut
yang memiliki prestasi yang baik yaitu Ida Rovani Sitopu, Ariaman
Damanik dan Fitra Saragih. Ketiga pelajar ini merupakan anak-anak
berprestasi dari keluarga tidak mampu.
Sementara itu, di SMA Negeri I Raya siswa yang berprestasi dari
keluarga dak mampu ada dua orang yaitu Fredy Martin Purba dan Eli C
Ambarita. Mereka juga akan mendapat beasiswa dari Pemkab Simalungun
untuk sekolah di IPB.
“Kita sangat prihatin melihat mereka. Mereka adalah anak-anak
berprestasi tapi keluarganya tidak mampu. Oleh karenanya, kita akan
sekolahkan mereka melalui dana dari Pemkab Simalungun di IPB. Untuk
tahun ini ada 15 sampai 20 orang yang akan kita biayai sekolah di IPB
dan ini baru ada lima orang. Sisanya kita akan seleksi dari
sekolah-sekolah yang ada di daerah ini,” ungkap Bupati.
Menyinggung tentang dana yang akan diberikan kepada siswa yang
disekolahkan di IPB, Bupati mengatakan, setiap siswa akan diberikan dana
Rp2 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari dan langsung dikirim
melalui rekeningnya ditambah dengan biaya sekolah setiap semester.
Fredy Martin Purba dan Eli C Ambarita, keduanya siswa berpreastasi
dari SMAN 1 Raya dari keluarga kurang mampu, mengucapkan terima kasih
kepada Pemkab Simalungun yang telah memberikan kesempatan kepada mereka
untuk mengecap pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mendapat
beasiswa dari pemkab. (MSC)
0 Comments