Masyarakat Manfaatkan Pamatang Sawah
SIMALUNGUN – Sempitnya
lahan pertanian, sementara desakan kehidupan semakin besar, membuat
petani di Nagori Marubun Jaya, Tanah Jawa terpaksa memanfaatkan Pematang
Sawah (Batas antar lahan sawah, red) untuk ber-cocok tanam.
Hal itu dilakoni selain karena tuntutan
kehidupan yang semakin besar, para petani tidak mau menyia-nyiakan lahan
yang kososng. Menurut mereka, sedikt saja lahan dibiarkan menganggur,
merupakan pemborosan rejeki yang diberikan Tuhan.
Meski cara itu justru mempersulit mereka
untuk melintas dari pematang ke bagian persawahan lainnya, tapi para
petani itu justru merasa senang melihat lahan pertanian mereka dipenuhi
tumbuhan yang bermanfaat serta tidak ada yang tersia-siakan.
Selain itu, dengan cara demikian mereka
dapat meraip keuntungan lebih banyak ketika sebelum pematang sawah
mereka dipergunakan seperti saat ini.
“Lumayanlah sedikit membantu. Setidaknya
anak kami bisa bersekolah dan membeli baju barunya setiap tahun ajaran
baru,” ujar A Simanjuntak (56) warga Nagori Marubun Jaya ketika ditemui
METRO di persawahan miliknya kemarin.
Simanjuntak mengatakan, dirinya beserta
masyarakat lain melakukan ini sejak lima tahun terakhir yang terinpirasi
dari hal yang tidak sengaja. “Ini semua karena tidak se ngaja melihat
pohon jambu tumbuh di pematang sawah milik tetangga.
Saya coba menanam kacang panjang beberapa
batang, ternyata hasilnya sangat bagus dan lama kelamaan, masyarakat
pada ikut,” ujarnya. Erni Boru Sinaga (43) warga Simpang Saropah
menambahkan , menanam di pamatang sawah hasilnya lebih bagus.
Meski penanamannya terbatas, namun harga jual hasil panen yang di pamatang cukup maksimal. (MSC)
0 Comments