Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Ladang Pertanian di Simalungun Semakin Sempit

Masyarakat Manfaatkan Pamatang Sawah


[Foto: Darwis]
PAMATANG SAWAH – Seorang petani memanfaatkan pamatang sawah sebagai lahan bertanam kacang panjang di Nagori Marubun Jaya, Tanah Jawa.

SIMALUNGUN – Sempitnya lahan pertanian, sementara desakan kehidupan semakin besar, membuat petani di Nagori Marubun Jaya, Tanah Jawa terpaksa memanfaatkan Pematang Sawah (Batas antar lahan sawah, red) untuk ber-cocok tanam.

Hal itu dilakoni selain karena tuntutan kehidupan yang semakin besar, para petani tidak mau menyia-nyiakan lahan yang kososng. Menurut mereka, sedikt saja lahan dibiarkan menganggur, merupakan pemborosan rejeki yang diberikan Tuhan.

Meski cara itu justru mempersulit mereka untuk melintas dari pematang ke bagian persawahan lainnya, tapi para petani itu justru merasa senang melihat lahan pertanian mereka dipenuhi tumbuhan yang bermanfaat serta tidak ada yang tersia-siakan.

Selain itu, dengan cara demikian mereka dapat meraip keuntungan lebih banyak ketika sebelum pematang sawah mereka dipergunakan seperti saat ini.

“Lumayanlah sedikit membantu.  Setidaknya anak kami bisa bersekolah dan membeli baju barunya setiap tahun ajaran baru,” ujar A Simanjuntak (56) warga Nagori Marubun Jaya ketika ditemui METRO di persawahan miliknya kemarin.

Simanjuntak mengatakan, dirinya beserta masyarakat lain melakukan ini sejak lima tahun terakhir yang terinpirasi dari hal yang tidak sengaja. “Ini semua karena tidak se ngaja melihat pohon jambu tumbuh di pematang sawah milik tetangga.

Saya coba menanam kacang panjang beberapa batang, ternyata hasilnya sangat bagus dan lama kelamaan, masyarakat pada ikut,” ujarnya. Erni Boru Sinaga (43) warga Simpang Saropah menambahkan , menanam di pamatang sawah hasilnya lebih bagus.

Meski penanamannya terbatas, namun harga jual hasil panen yang di pamatang cukup maksimal. (MSC)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments