Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pasca Zonanisasi Keramba Ikan

Haranggaol Kembali Jadi Lokasi Wisata Favorit


[FOTO: SENDI]
WISATAWAN – Para wisatawan menikmati panorama Haranggaol sambil memanggang ikan.

Haranggaol – Pasca penggeseran keramba jaring ikan apung ke zona 250 meter dari pantai, kini Haranggaol sudah kembali nyaman dikunjungi. Namun, pemerintah perlu memperbaiki insfrastruktur jalan untuk mendukungnya menjadi lokasi wisata favorit di Kabupaten Simalungun,

Seorang warga Haranggaol Kaspar Purba Manorsa, mengatakan, setelah hampir semua keramba digeser dari bibir pantai menuju jarak minimal 250 meter dari bibir pantai, kini Haranggaol mulai ramai dikunjungi masyarakat luar Haranggaol untuk rekreasi atau berwisata.

Kaspar juga menjelaskan, zonaisasi keramba ini akan selamanya dirawat dan dijaga. Kalau masyarakat berniat membangun keramba yang baru, silakan di tempat yang telah ditentukan, jangan mendekati bibir pantai.

“Kita meminta masyarakat sadar, agar memindahkan kerambanya yang di dekat pantai ke tengah danau Toba sesuai dengan anjuran pemerintah, dan kepada aparat pemerintah setempat juga agar mengawasi masyarakat yang membuat keramba,” katanya.

Kaspar menjelaskan, kebijakan yang dibuat pemerintah ini tak ada sedikitpun punya niat untuk merugikan masyarakat Haranggaol, justru untuk menyejahterakan masyarakat dari segi ekonomi. “Melalui penghidupan ekonomi masyarakat Haranggaol dari berbagai arah, usaha keramba akan hidup dan pariwisata Haranggaolpun akan hidup juga.

Pasalnya, orang yang datang ke Haranggaol tentu akan membawa uang, dan akan meninggalkan uangnya di Haranggaol, sebagai penghasilan tambahan masyarakat,” jelasnya. Sementara itu salah seorang pengusaha rumah makan di Haranggaol, bermarga Purba mengatakan, pasca penggeseran keramba dari bibir pantai, makin banyak orang luar yang berkunjung ke Haranggaol.

“Lumayanlah pendapatan saya pasca penggeseran keramba. Banyak pengunjung dari luar yang datang terlebih hari Sabtu dan Minggu,” kata Purba. Kata Purba, kalau dulu orang yang datang khususnya hanya memancing, tapi sekarang, yang datang untuk berekreasi dan yang memancingpun semakin banyak juga.

Saat ini pemancing tak perlu lagi jauh-jauh ke tengah danau memancing, karena di pinggir pantai ikannya sudah banyak. Jokner Tarigan salah seorang wisatawan dari Kabanjahe kepada Metro menjelaskan, dulu sebelum keramba banyak di Haranggaol, dia sering ke Haranggaol.

Tapi karena keramba marak mendesaki pantai Haranggaol, dia tak lagi tertarik ke Harangaol. Selain pemandangannya tidak enak, bau aroma ikan busuk juga sangat menyengat. “Sebulan lalu saya mendapat kabar, bahwa keramba di Haranggaol sudah dipindahkan jauh di tengah danau dan pantainya sudah bersih.

Saya datang berkunjung untuk memancing dan benar informasi tersebut. Saat ini saya dan keluarga hampir tiap minggu datang ke Haranggaol berekreasi,” kata Tarigan. Di balik kembalinya citra Haranggaol sebagai lokasi wisata alternatif, Kaspar Purba dan Jokner Tarigan mengimbau pemerintah agar memperhatikan peningkatan infrastruktur jalan menuju Haranggaol.

“Jalan Ke Haranggaol sudah mulai rusak dan banyak berlubang. Kami minta agar Pemkab Simalungun memperbaikinyalah,” kata mereka berdua. (MSC)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments