Haranggaol Kembali Jadi Lokasi Wisata Favorit
Haranggaol – Pasca
penggeseran keramba jaring ikan apung ke zona 250 meter dari pantai,
kini Haranggaol sudah kembali nyaman dikunjungi. Namun, pemerintah perlu
memperbaiki insfrastruktur jalan untuk mendukungnya menjadi lokasi
wisata favorit di Kabupaten Simalungun,
Seorang warga Haranggaol Kaspar Purba Manorsa, mengatakan, setelah hampir semua keramba digeser dari bibir pantai menuju jarak minimal 250 meter dari bibir pantai, kini Haranggaol mulai ramai dikunjungi masyarakat luar Haranggaol untuk rekreasi atau berwisata.
Kaspar juga menjelaskan, zonaisasi
keramba ini akan selamanya dirawat dan dijaga. Kalau masyarakat berniat
membangun keramba yang baru, silakan di tempat yang telah ditentukan,
jangan mendekati bibir pantai.
“Kita meminta masyarakat sadar, agar
memindahkan kerambanya yang di dekat pantai ke tengah danau Toba sesuai
dengan anjuran pemerintah, dan kepada aparat pemerintah setempat juga
agar mengawasi masyarakat yang membuat keramba,” katanya.
Kaspar menjelaskan, kebijakan yang dibuat
pemerintah ini tak ada sedikitpun punya niat untuk merugikan masyarakat
Haranggaol, justru untuk menyejahterakan masyarakat dari segi ekonomi.
“Melalui penghidupan ekonomi masyarakat Haranggaol dari berbagai arah,
usaha keramba akan hidup dan pariwisata Haranggaolpun akan hidup juga.
Pasalnya, orang yang datang ke Haranggaol
tentu akan membawa uang, dan akan meninggalkan uangnya di Haranggaol,
sebagai penghasilan tambahan masyarakat,” jelasnya. Sementara itu salah
seorang pengusaha rumah makan di Haranggaol, bermarga Purba mengatakan,
pasca penggeseran keramba dari bibir pantai, makin banyak orang luar
yang berkunjung ke Haranggaol.
“Lumayanlah pendapatan saya pasca
penggeseran keramba. Banyak pengunjung dari luar yang datang terlebih
hari Sabtu dan Minggu,” kata Purba. Kata Purba, kalau dulu orang yang
datang khususnya hanya memancing, tapi sekarang, yang datang untuk
berekreasi dan yang memancingpun semakin banyak juga.
Saat ini pemancing tak perlu lagi
jauh-jauh ke tengah danau memancing, karena di pinggir pantai ikannya
sudah banyak. Jokner Tarigan salah seorang wisatawan dari Kabanjahe
kepada Metro menjelaskan, dulu sebelum keramba banyak di Haranggaol, dia
sering ke Haranggaol.
Tapi karena keramba marak mendesaki
pantai Haranggaol, dia tak lagi tertarik ke Harangaol. Selain
pemandangannya tidak enak, bau aroma ikan busuk juga sangat menyengat.
“Sebulan lalu saya mendapat kabar, bahwa keramba di Haranggaol sudah
dipindahkan jauh di tengah danau dan pantainya sudah bersih.
Saya datang berkunjung untuk memancing
dan benar informasi tersebut. Saat ini saya dan keluarga hampir tiap
minggu datang ke Haranggaol berekreasi,” kata Tarigan. Di balik
kembalinya citra Haranggaol sebagai lokasi wisata alternatif, Kaspar
Purba dan Jokner Tarigan mengimbau pemerintah agar memperhatikan
peningkatan infrastruktur jalan menuju Haranggaol.
“Jalan Ke Haranggaol sudah mulai rusak
dan banyak berlubang. Kami minta agar Pemkab Simalungun
memperbaikinyalah,” kata mereka berdua. (MSC)
0 Comments