Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Awasi Ketat Pembangunan Jembatan Hatonduhan

Jembatan Hatonduhan
SIMALUNGUN-Peningkatan jembatan Bah Boluk jurusan Huta Gunung Buttu Gading Nagori Tangga Batu Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun butuh pengawasan ketat sehingga minim dari korupsi. Pembangunan itu saat ini kembali dilanjutkan pelaksanaannya setelah ± 6bulan terkatung katung bak bangunan tak bertuan, sebelumnya pemerintah kabupaten simalungun melalui Dinas PU Bina Marga menggucurkan dana pembangunan jembatan dari sumber Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp.984.286.000.-

UD. Mitra rekanan pelaksana pembangunan jembatan tahap pertama hanya mampu membangun 3 menara tiang dengan kaki kuda-kuda jembatan tanpa adanya pelantaian jembatan serta membangun parit pasangan sebelah selatan dan barat jembatan, dalam hal ini rekanan tidak mampu mendirikan jembatan siap pakai dengan anggaran sebesar yang digucurkan untuk membangun jembatan siap pakai bukan dana yang dikeluarkan hanya untuk membangun tiang saja, kegiatan tahap I dikerjakan mulai 4 september 2013 silam yang seharusnya membangun jembatan ukuran 28 x 4.20Meter. Dengan tinggi lendingan volume coran dengan semen 115cm dan lebar 450cm

Selain bangunan tiang menara UD. Mitra rekanan tahap pertama juga membangun tembok penahan tetapi rekanan baru hanya mengulangi plesteran akan bangunan tembok penahan yang sudah ada dan parit pasangan dengan panjang 40meter, ada juga bangunan parit pasangan yang sudah dibangun rekanan tahap pertama tetapi kembali diplester ulang oleh rekanan tahap kedua, kejanggalan sangat terlihat dan bangunan yang terkesan asal jadi dan adanya pencurian volume dan bestek kuat dugaan rekanan tahap pertama mendirikan menara dengan sistim memakai kaki kuda didasar tidak memiliki pondasi yang kokoh sehingga kuat dugaan tiang menara tidak bertahan lama akibat kikisan air sungai yang deras dan tanpa adanya pondasi

Sinaga selaku kepala dusun Buntu Gading sangat berterima kasih kepada pemerintah simalungun akan bantuan yang diberikanya tetapi sangat disayangkan pelaksanaan tahap pertama sangat terkatung-katung malah kuat dugaan adanya pencurian volume dari bestek, dilain sisi semua bangunan pertamanya sudah ada dikerjakan pemborong tahap pertama tetapi pemborong tahap kedua yang dalam proses pekerjaan saat ini hanya melakukan plesteran ulang untuk dokumentasi, tetapi semua warga mengetahui pelaksanaan tahap ke II ini dimana pemborongnya hanya masih melakukan penimbunan tanah dengan alat berat dan melakukan plesteran ulang pada bangunan tembok penahan dan parit pasangan yang sudah ada

Pantauan langsung dari lokasi pekerjaan hasil pelaksanaan pembangunan rekanan tahap pertama sangat kuat diduga diluar kenyataan dengan dana hampir satu miliar hanya mampu membangun tembok penahan sepanjang 50meter dan parit saluran 40meter serta tembok pengaman sisi jalan sepanjang 30meter saat ini bangunan sudah terlihat banyak keretakan sehingga sebagian dinding parit saluran dan tembok penahan kembali dilapis plesteran baru, begitu juga dengan kondisi tiang menara jembatan yang sudah selesai dikerjakan 6bulan silam terlihat pada kaki kaki kudanya bak tidak memiliki pondasi yang kuat sehingga akan terkikis arus air sungai yang sangat deras

UD. Pribumi Jaya pelaksana tahap II bangunan jembatan Bah Boluk dengan pagu dana Rp. 1.477.848.900.- masih melakukan tahap penimbunan dibahu jalan dan merangkai anyaman dan tulang besi coran, terlihat dilokasi pekerjaan besi yang digunakan ukuran 25" SNI, 12" SNI dan 16" SNI tetapi sangat di sayangkan mulai tahap pengerukan tembok tanah disisi kanan jalan yang diperuntukkan tanahnya menimbun bahu jalan yang sangat rendah dari rencana dasar jembatan tidak pernah terlihat PPK,PPTK dari Dinas PU Bina Marga Simalungun begitu juga dengan Konsultan

Sirait warga setempat sangat menyayangkan bangunan sebelumnya yang terkatung katung, anehnya sampai pelaksanaan pembangunan jembatan tahap II tidak pernah terlihat konsultan supervisi dan staff ahli dari pemerintah simalungun, kelemahan pengawasan menjadi salah satu dampak sangat amburadulnya atau asal jadinya proyek yang anggaranya sampai 2miliar rupiah dan sepengetahuan warga setempat rekanan pelaksana kegiatan walaupun beda perusahaan tetapi pemilik perusahaan pemenang tender pimpinanya sama

Johanes Gurning sebagai Kadis PU Bina Marga Simalungun saat dihubungi melalui telepon selular membenarkan adanya pekerjaan pembangunan jembatan dua tahap tetapi rekanan yang dihunjuk sebagai pelaksana pelakunya sama, " benar itu ada kegiatan pembangunan jembatan dan pelaksananya adalah Bapak Alvin, tahap I pun beliau yang mengerjakan dan mereka berjanji akan menyelesaikan keseluruhan sesuai dengan bestek" jelas Kadi

Tentang adanya tambal sulam plesteran baru pada dingding tembok penahan dan parit saluran pembuangan air yang diduga akibat tidak bagusnya hasil pelaksanaan tahap I namun Johanes terdengar bak uring-uringan memberikan penjelasan, selasa (24/6) pukul 13.02wib " Saya lihat dulu nanti RAB nya supaya jelas dan kita akan secepatnya melakukan pengecekan tentang kebenaran informasi tersebut " ujar Kadis.

Inspektorat Simalungun diharap tegas dan dalam waktu cepat memanggil Kadis PU guna meminta pertanggung jawaban akan dugaan rekayasa pelaksanaan kegiatan tahap pertama yang terkatung katung namun adanya kesengajaan pembiaran akan bangunan yang tidak kunjung selesai dikerjakan oleh rekanan tahap I, serta kuat penilaian dalam pelaksanaan tahap pertama kegiatan tidak adanya LKPj disertakan.(SyamP)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments