SIMALUNGUN-Banyak proyek pembangunan jalan sentra pertanian di Kabupaten Simalungun tahun Anggaran 2013 diduga fiktif. Pelaksanaan program peningkatan penerapan teknologi pertanian /
perkebunan dalam kegiatan peningkatan jalan pertanian tingkat usaha tani
Tahun Anggaran 2013 dengan besar dana Rp. 1.098.163.000 saat ini sudah
sangat hancur dan tidak ada perawatan yang dilakukan pemeritah setempat
lokasi penerima bangtuan dan Dinas Pertanian Simalungun yang sepenuhnya
penanggung jawab serta pelaksana program.
Pengembangan jalan pertanian dengan pagu dana tiap paket kegiatan sebesar Rp.79.200.000 ada juga pagu dana sebesar Rp.78.100.000 sangat disayangkan hasil kegiatan yang dinilai bak menghambur-hamburkan uang Negara. Banyak pelaksanaan yang menyalah terlihat sangat riskan adanya pencurian Volume yang dilakukan oleh rekanan tanpa adanya pengawasan dari Dinas Pertanian maupun konsultan supervise.
Pantauan dari 4 titik kegiatan tidak adanya pelaksanaan yang dilakukan oleh Dinas pertanian sesuai pengakuan masyarakat seperti di Nagori Dolok Tomuan kecamatan Dolok Panribuan, Nagori Bah Sampuran Dusun Bosar Siantar Kecamatan Jorlang Hataran, Nagori Jorlang Hataran Dusun Pamatang Kecamatan Jorlang hataran, Nagori Tiga Dolok Kecamatan Dolok Panribuan.
Siahaan warga Dolok Tomuan sangat menyayangkan kinerja Kadis Pertanian Simalungun yang tidak memiliki etika untuk memajukan dan mengembangkan dunia pertanian disimalungun, anehnya sang Kadis malah tidak efisien bekerja melakukan pengawasan akan proyek peningkatan jalan pertanian yang menggunakan uang Negara, “ Kemungkinan proyek Dinas Pertanian tahun kemaren yang di sekitar lahan saya dek, itupun dulu pelaksanaanya asal jadi susunan batunya pun seberawut malah tidak semua batu dilindas / keraskan dengan alat berat makanay sekarag sudah banyak batu yang berantakan, tetapi kalau memangb itu dulunya proyek dias pertanian simalungun apa memang benar lebarnya hanya 250cm dan panjangnaya paling kuatlah sampai 200 meter, sangat disayangkan kinerja Kepala Dinas pertanian tidak adanya pelaksaan pemeliharaan berkesinambungan terlihat, setelah selesai dikerjaka ya langsung ditinggalkan” ungkap siahaan.
Ditempat terpisah Ambarita warga bosar siantar menjelaskan tidak pernah ada kegiatan yang dilakukan Dinas Pertanian Simalungun adapun proyek jalan speksi itu masyarakat ketahui dari bantuan pemerintah pusat, “ Kami tidak pernah mengetahui adanya proyek peningkatan jalan usaha tani / jalan speksi dari Dinas pertanian Simalungun bang tetapi yang kami lihat dan ketahui bangunan itu berasal dari bantuan pemerintah pusat” jelas Ambarita.
Hal senada juga dijelaskan beberapa warga jorlang hataran dan tiga dolok saat disambangi kelokasi penerima bantuan peningkatan jalan usaha tani yang sudah selesai dikerjakan setahun silam namun meninggalkan teka teki akan keabsahan realisasi dana maupun pelaksanaan kegiatan fisik sebagai mana dijelaskan dan ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) dengan nomor 2.01-01-01-18-29-5-2 yang dikeluarkan Dinas Pertanian Simalungun ditanda tangani oleh Ir. Jan Posman H. Purba sebagai Kepala Dinas sebagai lampiran pertanggung jawaban kegiatan yang sudah 100% selesai tertanggal 19 Agustus 2013.
Ir. Diben Simbolon saat disambangi diruang kerjanya (Rabu, 18/6) pukul 13.30wib pelaksanaan jalan usaha tani tahun 2013 semuanya telah rampung dikerjakan dan mengenai adanya pekerjaan yang diduga fiktif tidak benar tetapi dialihkan kedearah lain berhubung dengan sudah adanya bangunan bantuan dari pemerintah pusat,”Bangunan jalan usaha tani yang di bosar siantar volume 349 x3 meter, itu dikerjakan diatas kegiatan proyek pemerintah pusat, didusun pamatang volumenya 220x3meter hal ini terlihat lebih pendek karena rekanan membangun tembok penahan, nagori dolok tomuan volumenya 266x3meter dan ada pelaksanaan tembok penahan” jelas Diben saat dimintai besar volume kegiatan yang diduga fiktif
“pelaksanaanya dipindahka ke ujung jalan speksi bangunan bantuan pemerintah tetapi semua ini dikerjakan, ga mungkin kami berani tidak mengerjakan bisa-bisa kami masuk penjara, tinggal pulak kacamataku jadi ga bisa terbaca semuanya” tambah Diben saat dimintai alasan akan pemindahan kegiatan namun tidak ada kepastian akan jawaban karena sesui hasil informasi warga bangunan jalan tersebut seluruhnya dari dana bantuan pemeritah pusat.
“Sudah banyak juga yang datang jumpai saya apara tentang temuan ini baik dari LSM maupu Insan Pers bahkan orang POLRES juga sudah datang jumpai saya dengan alasan pengembangan pemberitaan yang sudah diterbitkan dikoran” tutub Diben. (SyamP)
Pengembangan jalan pertanian dengan pagu dana tiap paket kegiatan sebesar Rp.79.200.000 ada juga pagu dana sebesar Rp.78.100.000 sangat disayangkan hasil kegiatan yang dinilai bak menghambur-hamburkan uang Negara. Banyak pelaksanaan yang menyalah terlihat sangat riskan adanya pencurian Volume yang dilakukan oleh rekanan tanpa adanya pengawasan dari Dinas Pertanian maupun konsultan supervise.
Pantauan dari 4 titik kegiatan tidak adanya pelaksanaan yang dilakukan oleh Dinas pertanian sesuai pengakuan masyarakat seperti di Nagori Dolok Tomuan kecamatan Dolok Panribuan, Nagori Bah Sampuran Dusun Bosar Siantar Kecamatan Jorlang Hataran, Nagori Jorlang Hataran Dusun Pamatang Kecamatan Jorlang hataran, Nagori Tiga Dolok Kecamatan Dolok Panribuan.
Siahaan warga Dolok Tomuan sangat menyayangkan kinerja Kadis Pertanian Simalungun yang tidak memiliki etika untuk memajukan dan mengembangkan dunia pertanian disimalungun, anehnya sang Kadis malah tidak efisien bekerja melakukan pengawasan akan proyek peningkatan jalan pertanian yang menggunakan uang Negara, “ Kemungkinan proyek Dinas Pertanian tahun kemaren yang di sekitar lahan saya dek, itupun dulu pelaksanaanya asal jadi susunan batunya pun seberawut malah tidak semua batu dilindas / keraskan dengan alat berat makanay sekarag sudah banyak batu yang berantakan, tetapi kalau memangb itu dulunya proyek dias pertanian simalungun apa memang benar lebarnya hanya 250cm dan panjangnaya paling kuatlah sampai 200 meter, sangat disayangkan kinerja Kepala Dinas pertanian tidak adanya pelaksaan pemeliharaan berkesinambungan terlihat, setelah selesai dikerjaka ya langsung ditinggalkan” ungkap siahaan.
Ditempat terpisah Ambarita warga bosar siantar menjelaskan tidak pernah ada kegiatan yang dilakukan Dinas Pertanian Simalungun adapun proyek jalan speksi itu masyarakat ketahui dari bantuan pemerintah pusat, “ Kami tidak pernah mengetahui adanya proyek peningkatan jalan usaha tani / jalan speksi dari Dinas pertanian Simalungun bang tetapi yang kami lihat dan ketahui bangunan itu berasal dari bantuan pemerintah pusat” jelas Ambarita.
Hal senada juga dijelaskan beberapa warga jorlang hataran dan tiga dolok saat disambangi kelokasi penerima bantuan peningkatan jalan usaha tani yang sudah selesai dikerjakan setahun silam namun meninggalkan teka teki akan keabsahan realisasi dana maupun pelaksanaan kegiatan fisik sebagai mana dijelaskan dan ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) dengan nomor 2.01-01-01-18-29-5-2 yang dikeluarkan Dinas Pertanian Simalungun ditanda tangani oleh Ir. Jan Posman H. Purba sebagai Kepala Dinas sebagai lampiran pertanggung jawaban kegiatan yang sudah 100% selesai tertanggal 19 Agustus 2013.
Ir. Diben Simbolon saat disambangi diruang kerjanya (Rabu, 18/6) pukul 13.30wib pelaksanaan jalan usaha tani tahun 2013 semuanya telah rampung dikerjakan dan mengenai adanya pekerjaan yang diduga fiktif tidak benar tetapi dialihkan kedearah lain berhubung dengan sudah adanya bangunan bantuan dari pemerintah pusat,”Bangunan jalan usaha tani yang di bosar siantar volume 349 x3 meter, itu dikerjakan diatas kegiatan proyek pemerintah pusat, didusun pamatang volumenya 220x3meter hal ini terlihat lebih pendek karena rekanan membangun tembok penahan, nagori dolok tomuan volumenya 266x3meter dan ada pelaksanaan tembok penahan” jelas Diben saat dimintai besar volume kegiatan yang diduga fiktif
“pelaksanaanya dipindahka ke ujung jalan speksi bangunan bantuan pemerintah tetapi semua ini dikerjakan, ga mungkin kami berani tidak mengerjakan bisa-bisa kami masuk penjara, tinggal pulak kacamataku jadi ga bisa terbaca semuanya” tambah Diben saat dimintai alasan akan pemindahan kegiatan namun tidak ada kepastian akan jawaban karena sesui hasil informasi warga bangunan jalan tersebut seluruhnya dari dana bantuan pemeritah pusat.
“Sudah banyak juga yang datang jumpai saya apara tentang temuan ini baik dari LSM maupu Insan Pers bahkan orang POLRES juga sudah datang jumpai saya dengan alasan pengembangan pemberitaan yang sudah diterbitkan dikoran” tutub Diben. (SyamP)
0 Comments