Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Memalukan, Proyek Jaling Huta IV Buntu Bayu Dikorupsi


Proyek peningkatan jalan lingkungan di Huta IV Simpang Pote Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun dengan pagu dana sebesar Rp. 100.000.000.- diduga kuat dikorup. Pembangunan hanya mampu membangun jalan dengan bahan rabat beton sepanjang 160meter dan lebar 195 -200cm, pencurian volume juga terlihat dari ketebalan coran hanya 10 - 13cm

Melihat lokasi penempatan pekerjaan sebelumnya tidak pernha ada pembatuan (pengerasan jalan) seharusnya jalan lingkungan menggunakan kaki pondasi disisi kanan-kiri sedalam 10cm sehingga ketebalan disisi jalan harus mencapai 25cm tetapi rekanan tidak mengerti akan juknis dan juklat peningkatan jalan lingkungan dengan rabat beton begitu juga dengan PPK yang kurang maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab seharusnya selama pekerjaan harus berada dilokasi namun tidak sungkan-sungkan seorang PPK tidak pernah terjun kelokasi kegiatan hanya menerima laporan dari rekanan dan melihat hasil pekerjaan dari dokumen foto yang diabadikan pelaksana

Pantauan menunjukkan, pekerjaan yang sudah rampung tiga bulan yang lalu sudah terlihat beberapa keretakan mulai dari simpang pote sebagai titik nol pekerjaan yang melingkar hanya mengitari sekitar 10 rumah warga menuju titik akhir kegiatan menuju simpang musolah Huta IV Nagori Buntu Bayu, adanya temuan keretakan dinilai akibat campuran adukan semen, pasir, batu pecah dan air sangat melebihi ketentuan

Wanto (42) yang bermukim didekat musolah menjelaskan pekerjaan sudah selesai sekitar 2-3bulan yang lalu, tetapi mulai dilaksanakan pekerjaan tidak seorang pun terlihat konsultan dilapangan begitu juga dengan PPK, rekanan sangat arogan bahkan tidak terlihat bermasyarakat malah warga tidak mengenal siapa rekanan pelaksanaan,

Selain lemahnya pengawasan dari Dinas Tarukim, Wanto juga sangat menyayangkan tidak adanya keterbukaan dengan tidak mendirikan plang proyek tetapi setelah selesai pelaksanaan terlihat adanya peran serta Kepala Desa, "ini sudah selesai sekitar 2-3bulan yang silam bang, tetapi seingat saya tidak pernah kok ada plang proyek disini, malah kami tidak tau akan adanya kegiatan ini entah dari mana sumber dananya, tetapi waktu pengukuran pernah terlihat pangulu nagori kami ikut" jelas Wanto

Salah seorang narasumber yang namanya tidak bersedia dipublikasikan menjelaskan proyek tersebut dikerjakan atas aspirasi salah seorang Caleg DPRD Simalungun tetapi tidak jelas identitasnya, begitu juga penyimpangan pelaksanaan terlihat dari adukan semen yang begitu tidak masuk akal ketahananya, anehnya campuran yang dilakukan rekanan menggunakan mesin pengaduk (molen) dengan ketentuan 1/2 sak semen, 4ember batu pecah dan 24 sekop pasir

Siagian sebagai PPK peningkatan jalan lingkungan kecamatan hatonduhan saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya (Rabu, 25/6) pukul 12.30wib membenarkan adanya kegiatan tersebut dan rekananya berdomisili dikota Medan tetapi saat ditanyakan volume dan teknis pelaksanaan sang PPK sesaat terdiam dan tidak mengigat volume dan identitas perusahaan yang dihunjuk sebagai pelaksana kegiatan " Benar saya PPKnya tetapi gmana lah ya lae, saya lupa volume dan perusahaan rekanannya yang jelas rekananya orang medan" jelas Siagian. (SyamP)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments