Afrika Selatan, 2010
Rabu, 23/04/2014 17:06 WIB
- - Sepakbola dunia mencatatkan
sejarahnya yang baru. Benua Afrika terpilih menjadi negara
penyelenggara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Afrika Selatan
menghelar turnamen terbesar sejagat raya itu dari 11 Juni hingga 11 Juli
2010.
Khusus kali itu FIFA memang hanya mengijzinkan negara-negara Afrika untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah. Afsel menjadi pemenangnya setelah mengalahkan pesaing terberatnya, Mesir dan Maroko.
Di Piala Dunia kali ini juga lahir juara baru. Spanyol tampil sebagai kampiun, persis dua tahun setelah menjuarai Piala Eropa yang diadakan di Polandia & Ukraina.
Tim Matador berhasil membuktikan keberhasilannya dalam pengembangan sepakbolanya dengan mengalahkan Belanda di partai final. La Furia Roja menang dengan skor tipis 1-0, lewat gol Andres Iniesta di menit 116!
Gelaran Piala Dunia kali ini dinobatkan sebagai turnamen dengan tingkat kompetisif yang sangat tinggi, karena sejak babak kualifikasi diikuti oleh 204 dari 208 negara anggota FIFA.
Afrika Selatan tak main-main pada Piala Dunia pertamanya. Mereka membangun 5 stadion bertaraf internasional baru. Pihak pemerintah sampai menggelontorkan 1 miliar dolar untuk membangun stadion baru, memperbaiki stadion lama dan juga memperbaiki infrastruktur penunjang lainnya.
Hanya saja, perjalanan timnas tuan rumah tidak mulus. Mereka harus terhenti di fase grup, setelah hanya mampu mengoleksi 4 poin dari satu kemenangan, satu kekalahan dan sekali seri. Bersama Prancis, Meksiko dan Uruguay di Grup A, mereka menempati posisi ketiga.
Uruguay tampil impresif di turnamen kali ini. Gemilangnya permainan Diego Forlan, membuat mereka mampu melaju hingga babak semifinal, sebelum dihentikan Belanda dengan skor 2-3. Forlan terpilih sebagai pemain terbaik turnamen.
Penyerang Jerman Thomas Mueller terpilih sebagai pemain muda terbaik dan juga memperoleh trofi Sepatu Emas. Walaupun koleksi golnya sama seperti Forlan, Wesley Sneijder dan David Villa --sebanyak 5 gol-- tapi ia mendapat nilai plus dari jumlah assist-nya. Iker Casillas melengkapi gelar juara Spanyol dengan menjadi kiper terbaik.
Tuan rumah: Afrika Selatan
Jumlah peserta: 32
Juara: Spanyol
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 145
Rata-rata gol: 2,27
Total penonton: 3.178.856
Rata-rata penonton: 49,670
Topskorer: Diego Forlan, Wesley Sneijder, David Villa 5 gol
Pemain terbaik: Diego Forlan
Pemain muda terbaik: Thomas Mueller
Kiper terbaik: Iker Casillas
Khusus kali itu FIFA memang hanya mengijzinkan negara-negara Afrika untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah. Afsel menjadi pemenangnya setelah mengalahkan pesaing terberatnya, Mesir dan Maroko.
Di Piala Dunia kali ini juga lahir juara baru. Spanyol tampil sebagai kampiun, persis dua tahun setelah menjuarai Piala Eropa yang diadakan di Polandia & Ukraina.
Tim Matador berhasil membuktikan keberhasilannya dalam pengembangan sepakbolanya dengan mengalahkan Belanda di partai final. La Furia Roja menang dengan skor tipis 1-0, lewat gol Andres Iniesta di menit 116!
Gelaran Piala Dunia kali ini dinobatkan sebagai turnamen dengan tingkat kompetisif yang sangat tinggi, karena sejak babak kualifikasi diikuti oleh 204 dari 208 negara anggota FIFA.
Afrika Selatan tak main-main pada Piala Dunia pertamanya. Mereka membangun 5 stadion bertaraf internasional baru. Pihak pemerintah sampai menggelontorkan 1 miliar dolar untuk membangun stadion baru, memperbaiki stadion lama dan juga memperbaiki infrastruktur penunjang lainnya.
Hanya saja, perjalanan timnas tuan rumah tidak mulus. Mereka harus terhenti di fase grup, setelah hanya mampu mengoleksi 4 poin dari satu kemenangan, satu kekalahan dan sekali seri. Bersama Prancis, Meksiko dan Uruguay di Grup A, mereka menempati posisi ketiga.
Uruguay tampil impresif di turnamen kali ini. Gemilangnya permainan Diego Forlan, membuat mereka mampu melaju hingga babak semifinal, sebelum dihentikan Belanda dengan skor 2-3. Forlan terpilih sebagai pemain terbaik turnamen.
Penyerang Jerman Thomas Mueller terpilih sebagai pemain muda terbaik dan juga memperoleh trofi Sepatu Emas. Walaupun koleksi golnya sama seperti Forlan, Wesley Sneijder dan David Villa --sebanyak 5 gol-- tapi ia mendapat nilai plus dari jumlah assist-nya. Iker Casillas melengkapi gelar juara Spanyol dengan menjadi kiper terbaik.
Tuan rumah: Afrika Selatan
Jumlah peserta: 32
Juara: Spanyol
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 145
Rata-rata gol: 2,27
Total penonton: 3.178.856
Rata-rata penonton: 49,670
Topskorer: Diego Forlan, Wesley Sneijder, David Villa 5 gol
Pemain terbaik: Diego Forlan
Pemain muda terbaik: Thomas Mueller
Kiper terbaik: Iker Casillas
Jerman, 2006
Rabu, 23/04/2014 16:52 WIB
- - Piala Dunia untuk kedua
kalinya diselenggarakan di Jerman, setelah yang pertama di tahun 1974.
Jika empat tahun sebelumnya Jerman menembus final tapi kalah dari
Brasil, di kandang sendiri mereka harus puas sampai di babak semifinal
usai dihentikan Italia, yang kemudian tampil sebagai juara.
Dengan diikuti oleh 198 negara dari seluruh dunia di babak kualifikasi, jumlah peserta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun peserta di putaran final masih sama dengan Piala Dunia sebelum-sebelumnya, yaitu 32.
Sebanyak 12 stadion ditunjuk oleh FIFA untuk menggelar pertandingan pada Piala Dunia kali ini. FIFA juga mengeluarkan aturan baru, bahwa stadion yang namanya terkait sponsor, harus diubah menjadi Stadion FIFA World Cup. Stadion yang diubah namanya adalah Signal Iduna Park di Dortmund dan Allianz Arena di Munich. Olympiastadion di kota Munich urung dipergunakan karena FIFA hanya mengizinkan satu kota diwakili satu stadion.
Para peserta di putaran final dibagi ke dalam 8 grup. Tim yang berhasil meraih posisi 1 dan 2 akan lolos ke babak selanjutnya. Di babak kedua para peserta menjalani fase knocked out, di mana tim yang kalah akan langsung tersingkir.
Yang menarik dari gelaran Piala Dunia ini adalah banyaknya jumlah kartu yang dikeluarkan oleh wasit. Total para pengadil lapangan hijau mengeluarkan 345 kartu kuning dan 28 kartu merah. Kejadian unik terjadi ketika wasit asal Inggris, Graham Poll, memberi tiga kartu kuning kepada pemain Kroasia, Josip Simunic, dalam pertandingan melawan Australia. Hanya saja, saat mengacungkan kartu kuning kedua, Poll tidak otomatis melayangkan kartu merah. Barulah di kartu kuning ketiga ia mengeluarkannya. FIFA lalu meniadakan kartu kuning yang kedua, dan Poll tidak lagi dipakai untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Tak lama setelah Piala Dunia selesai, Poll mundur dari pentas internasional.
Tim-tim unggulan masih mendominasi. Italia, Jerman, Portugal dan Prancis masih terlalu tangguh bagi tim peserta lainnya. Keempat tim tersebut mampu melaju hingga babak semifinal. Italia bertemu tuan ruman Jerman, Prancis menghadapi Portugal.
Italia mampu mempermalukan tuan rumah Jerman dan lolos ke final. Bermain tanpa gol hingga waktu usai, Jerman tak mampu membendung dua gol Gli Azzurri yang dilesakkan Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero di menit-menit terakhir babak tambahan.
Sang penantang Italia di partai final, Prancis, berhasil pula mengandaskan Cristiano Ronaldo dkk dengan skor 1-0. Gol tunggal Les Bleus dicetak oleh Zinedine Zidane melalui titik putih.
Dipimpin oleh wasit asal Argentina Horacio Elizondo, partai puncak dilangsungkan di Olympiastadion di kota Berlin. Pertandingan berjalan seru, kedua tim saling adu serang. Skor 1-1 menutup babak kedua, pertandingan dilanjutkan ke babak extra time.
Di menit-menit akhir terjadi hal yang sangat mengejutkan dan akan selalu dikenang. Zidane menanduk dada Marco Materazzi yang mengakibatkan kartu merah baginya. Italia akhirnya juara setelah menang lewat adu penalti.
Miroslav Klose menjadi pencetak gol terbanyak dengan 5 gol. Zidane, walaupun membuat "noda" di laga final, tetap dinobatkan sebagai pemain terbaik. Ia pun langsung pensiun dari sepakbola.
Tuan rumah: Jerman
Jumlah peserta: 32
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 147
Rata-rata gol: 2,3
Total penonton: 3.359.439
Rata-rata penonton: 52.491
Topskorer: Miroslav Klose 5 gol
Pemain terbaik: Zinedine Zidane
Pemain muda terbaik: Lukas Podolski
Kiper terbaik: Gianluigi Buffon
Dengan diikuti oleh 198 negara dari seluruh dunia di babak kualifikasi, jumlah peserta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun peserta di putaran final masih sama dengan Piala Dunia sebelum-sebelumnya, yaitu 32.
Sebanyak 12 stadion ditunjuk oleh FIFA untuk menggelar pertandingan pada Piala Dunia kali ini. FIFA juga mengeluarkan aturan baru, bahwa stadion yang namanya terkait sponsor, harus diubah menjadi Stadion FIFA World Cup. Stadion yang diubah namanya adalah Signal Iduna Park di Dortmund dan Allianz Arena di Munich. Olympiastadion di kota Munich urung dipergunakan karena FIFA hanya mengizinkan satu kota diwakili satu stadion.
Para peserta di putaran final dibagi ke dalam 8 grup. Tim yang berhasil meraih posisi 1 dan 2 akan lolos ke babak selanjutnya. Di babak kedua para peserta menjalani fase knocked out, di mana tim yang kalah akan langsung tersingkir.
Yang menarik dari gelaran Piala Dunia ini adalah banyaknya jumlah kartu yang dikeluarkan oleh wasit. Total para pengadil lapangan hijau mengeluarkan 345 kartu kuning dan 28 kartu merah. Kejadian unik terjadi ketika wasit asal Inggris, Graham Poll, memberi tiga kartu kuning kepada pemain Kroasia, Josip Simunic, dalam pertandingan melawan Australia. Hanya saja, saat mengacungkan kartu kuning kedua, Poll tidak otomatis melayangkan kartu merah. Barulah di kartu kuning ketiga ia mengeluarkannya. FIFA lalu meniadakan kartu kuning yang kedua, dan Poll tidak lagi dipakai untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Tak lama setelah Piala Dunia selesai, Poll mundur dari pentas internasional.
Tim-tim unggulan masih mendominasi. Italia, Jerman, Portugal dan Prancis masih terlalu tangguh bagi tim peserta lainnya. Keempat tim tersebut mampu melaju hingga babak semifinal. Italia bertemu tuan ruman Jerman, Prancis menghadapi Portugal.
Italia mampu mempermalukan tuan rumah Jerman dan lolos ke final. Bermain tanpa gol hingga waktu usai, Jerman tak mampu membendung dua gol Gli Azzurri yang dilesakkan Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero di menit-menit terakhir babak tambahan.
Sang penantang Italia di partai final, Prancis, berhasil pula mengandaskan Cristiano Ronaldo dkk dengan skor 1-0. Gol tunggal Les Bleus dicetak oleh Zinedine Zidane melalui titik putih.
Dipimpin oleh wasit asal Argentina Horacio Elizondo, partai puncak dilangsungkan di Olympiastadion di kota Berlin. Pertandingan berjalan seru, kedua tim saling adu serang. Skor 1-1 menutup babak kedua, pertandingan dilanjutkan ke babak extra time.
Di menit-menit akhir terjadi hal yang sangat mengejutkan dan akan selalu dikenang. Zidane menanduk dada Marco Materazzi yang mengakibatkan kartu merah baginya. Italia akhirnya juara setelah menang lewat adu penalti.
Miroslav Klose menjadi pencetak gol terbanyak dengan 5 gol. Zidane, walaupun membuat "noda" di laga final, tetap dinobatkan sebagai pemain terbaik. Ia pun langsung pensiun dari sepakbola.
Tuan rumah: Jerman
Jumlah peserta: 32
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 147
Rata-rata gol: 2,3
Total penonton: 3.359.439
Rata-rata penonton: 52.491
Topskorer: Miroslav Klose 5 gol
Pemain terbaik: Zinedine Zidane
Pemain muda terbaik: Lukas Podolski
Kiper terbaik: Gianluigi Buffon
Korea dan Jepang, 2002
Rabu, 23/04/2014 15:38 WIB
- - Piala Dunia 2002
dilangsungkan di Korea Selatan dan Jepang dari tanggal 31 Mei sampai 30
Juni 2002. Turnamen ini berhasil dimenangi Brasil setelah mengalahkan
Jerman 2-0 di final.
Korea dan Jepang ditunjuk FIFA sebagai penyelenggara pada bulan Mei 1996 di Zurich, Swiss. Boleh dibilang ajang akbar kali ini merupakan yang "serba pertama". Ini adalah pertama kalinya dua negara ditunjuk untuk menyelenggarakan Piala Dunia dan otomatis tiga negara langsung lolos ke putaran final yaitu Korea, Jepang, dan juara bertahan Brasil. Pagelaran ini juga merupakan Piala Dunia pertama di luar benua Amerika dan Eropa.
Format turnamen tidak berubah dari empat tahun sebelumnya dengan menyertakan 32 negara peserta. Yang baru tentu adalah hadirnya tim debutan. Negara yang mengawali penampilannya kali ini adalah China, Ekuador, Senegal, dan Slovenia.
Kejutan yang selalu mewarnai tiap Piala Dunia tentu saja terhidang disini. Tim kuat dunia seperti Prancis, Portugal, dan Argentina tersingkir di babak awal. Nasib Prancis boleh dibilang paling tragis di antara yang lain.
Datang sebagai juara bertahan, Tim Ayam Jantan berhasil mengulangi catatan buruk Argentina di Piala Dunia 1990, kalah di partai pembuka. Lagi-lagi tim debutan dari Afrika yang melakukannya, Senegal. Ulah El Hadji-Diouf dkk benar-benar tamparan keras bagi sang juara bertahan. Les Bleus pun harus mengakhiri Piala Dunia kali ini di posisi juru kunci Grup A di bawah Denmark, Senegal, dan Uruguay.
Juara dunia tiga kali Italia tunduk di tangan Korea 2-1 di pertandingan yang cukup menegangkan di babak perdelapan final. Tim "Negeri Ginseng" unggul lewat gol emas Ahn Jung Hwan yang saat itu bermain di klub Italia, Perugia. Kemenangan ini mengantar tuan rumah melaju ke perempat final.
Jerman yang menjadi finalis mencatat skor mencengangkan setelah menang 8 gol tanpa balas atas Arab Saudi di penyisihan grup. Hakan Sukur mewarnai kejuaraan kali ini lewat gol tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia saat timnya Turki mengalahkan Korea di perebutan tempat ketiga. Sukur mencetak gol hanya 11 detik setelah peluit awal berbunyi. Anak asuh Senol Gunes ini akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor akhir 3-2.
Bintang Brasil Ronaldo yang baru sembuh dari cedera panjang mencuri perhatian di Piala Dunia kali ini. Ia menjadi pencetak gol terbanyak dan menjadi penentu kemenangan Brasil di final. Delapan gol yang ia cetak menjadi penyegar Piala Dunia karena sejak tahun 1978 para topskor hanya mencetak enam gol.
Kiper Jerman Oliver Khan merengkuh dua gelar sekaligus yaitu pemain terbaik dan kiper terbaik. Sayangnya ia hanya membawa "Tim Panzer" untuk kali keempat menjadi finalis setelah 1966, 1982, dan 1986.
Tuan rumah: Korea-Jepang
Jumlah peserta: 32
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 161
Rata-rata gol: 2,52
Total penonton: 2.705.134
Rata-rata penonton: 42.268
Topskorer: Ronaldo (BRA) 8 gol
Pemain terbaik: Oliver Kahn (GER)
Korea dan Jepang ditunjuk FIFA sebagai penyelenggara pada bulan Mei 1996 di Zurich, Swiss. Boleh dibilang ajang akbar kali ini merupakan yang "serba pertama". Ini adalah pertama kalinya dua negara ditunjuk untuk menyelenggarakan Piala Dunia dan otomatis tiga negara langsung lolos ke putaran final yaitu Korea, Jepang, dan juara bertahan Brasil. Pagelaran ini juga merupakan Piala Dunia pertama di luar benua Amerika dan Eropa.
Format turnamen tidak berubah dari empat tahun sebelumnya dengan menyertakan 32 negara peserta. Yang baru tentu adalah hadirnya tim debutan. Negara yang mengawali penampilannya kali ini adalah China, Ekuador, Senegal, dan Slovenia.
Kejutan yang selalu mewarnai tiap Piala Dunia tentu saja terhidang disini. Tim kuat dunia seperti Prancis, Portugal, dan Argentina tersingkir di babak awal. Nasib Prancis boleh dibilang paling tragis di antara yang lain.
Datang sebagai juara bertahan, Tim Ayam Jantan berhasil mengulangi catatan buruk Argentina di Piala Dunia 1990, kalah di partai pembuka. Lagi-lagi tim debutan dari Afrika yang melakukannya, Senegal. Ulah El Hadji-Diouf dkk benar-benar tamparan keras bagi sang juara bertahan. Les Bleus pun harus mengakhiri Piala Dunia kali ini di posisi juru kunci Grup A di bawah Denmark, Senegal, dan Uruguay.
Juara dunia tiga kali Italia tunduk di tangan Korea 2-1 di pertandingan yang cukup menegangkan di babak perdelapan final. Tim "Negeri Ginseng" unggul lewat gol emas Ahn Jung Hwan yang saat itu bermain di klub Italia, Perugia. Kemenangan ini mengantar tuan rumah melaju ke perempat final.
Jerman yang menjadi finalis mencatat skor mencengangkan setelah menang 8 gol tanpa balas atas Arab Saudi di penyisihan grup. Hakan Sukur mewarnai kejuaraan kali ini lewat gol tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia saat timnya Turki mengalahkan Korea di perebutan tempat ketiga. Sukur mencetak gol hanya 11 detik setelah peluit awal berbunyi. Anak asuh Senol Gunes ini akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor akhir 3-2.
Bintang Brasil Ronaldo yang baru sembuh dari cedera panjang mencuri perhatian di Piala Dunia kali ini. Ia menjadi pencetak gol terbanyak dan menjadi penentu kemenangan Brasil di final. Delapan gol yang ia cetak menjadi penyegar Piala Dunia karena sejak tahun 1978 para topskor hanya mencetak enam gol.
Kiper Jerman Oliver Khan merengkuh dua gelar sekaligus yaitu pemain terbaik dan kiper terbaik. Sayangnya ia hanya membawa "Tim Panzer" untuk kali keempat menjadi finalis setelah 1966, 1982, dan 1986.
Tuan rumah: Korea-Jepang
Jumlah peserta: 32
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 161
Rata-rata gol: 2,52
Total penonton: 2.705.134
Rata-rata penonton: 42.268
Topskorer: Ronaldo (BRA) 8 gol
Pemain terbaik: Oliver Kahn (GER)
Prancis, 1998
Rabu, 23/04/2014 15:34 WIB
- - Prancis menjadi
penyelenggara Piala Dunia 1998. Ini adalah kali kedua bagi negara ini
setelah 1938. Sudah pun jadi tuan rumah, mereka juga keluar sebagai
juara setelah mengandaskan Brasil 3-0 di final.
Prancis yang mengalahkan Maroko untuk menjadi tuan rumah menyelenggarakan event akbar ini di sepuluh stadion di sembilan kota. Satu stadion bahkan sengaja dibangun untuk pagelaran partai puncak, yaitu Stade de France.
Format kejuaraan kali ini berubah dari sebelumnya. Jumlah tim menjadi lebih besar. FIFA memberikan jatah 32 negara untuk berpartisipasi, termasuk tuan rumah. 32 tim ini dibagi dalam delapan grup. Hanya juara dan runner-up grup yang mendapat tiket berlaga di 16 besar.
Sistem gol emas pertama kali diberlakukan di sini, di mana setiap tim yang pertama kali mencetak gol di babak tambahan langsung dinyatakan sebagai pemenang tanpa menunggu waktu usai.
Seperti Piala Dunia sebelumnya yang selalu diisi "muka" baru. Prancis 1998 kedatangan Kroasia, Jamaika, Jepang, dan Afrika Selatan sebagai debutan. Kroasia bahkan membuat kejutan dengan menjadi terbaik ketiga di turnamen.
Bintang-bintang baru muncul di ajang kali ini. Anak muda dari Liverpool Michael Owen mengejutkan dunia dengan penampilannya. Ia mencetak gol indah di 16 besar saat Inggris kontra Argentina. Davor Suker memimpin Kroasia sampai semifinal dan mencetak enam gol, terbanyak sepanjang turnamen. Dan yang paling spektakuler adalah penampilan playmaker tim Les Bleus, Zinedine Zidane. Kegemilangan sepanjang turnamen ditutup dengan dua golnya di final yang meruntuhkan Brasil.
Selain itu beberapa kasus juga muncul. Gelandang Inggris David Beckham dikecam di negaranya karena dituduh sebagai penyebab kekalahan timnya atas Argentina. Ia mengganjal pemain Argentina Diego Simeone dan diberi kartu merah oleh wasit Denmark Kim Milton Nielsen. Ada juga kasus striker Brasil Ronaldo yang dikabarkan terkena epilepsi semalam sebelum final.
Walaupun dirundung masalah dan timnya kalah di final, Ronaldo tetap dinobatkan FIFA sebagai pemain terbaik ajang ini. Sedangkan Lev Yashin Award untuk kiper terbaik digondol kiper Prancis Fabien Barthez.
Tuan rumah: Prancis
Jumlah peserta: 32
Juara: Prancis
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 171
Rata-rata gol: 2,67
Total penonton: 2.785.100
Rata-rata penonton: 43.517
Topskorer: Davor Suker (CRO) 6 gol
Pemain terbaik: Ronaldo (BRA)
Prancis yang mengalahkan Maroko untuk menjadi tuan rumah menyelenggarakan event akbar ini di sepuluh stadion di sembilan kota. Satu stadion bahkan sengaja dibangun untuk pagelaran partai puncak, yaitu Stade de France.
Format kejuaraan kali ini berubah dari sebelumnya. Jumlah tim menjadi lebih besar. FIFA memberikan jatah 32 negara untuk berpartisipasi, termasuk tuan rumah. 32 tim ini dibagi dalam delapan grup. Hanya juara dan runner-up grup yang mendapat tiket berlaga di 16 besar.
Sistem gol emas pertama kali diberlakukan di sini, di mana setiap tim yang pertama kali mencetak gol di babak tambahan langsung dinyatakan sebagai pemenang tanpa menunggu waktu usai.
Seperti Piala Dunia sebelumnya yang selalu diisi "muka" baru. Prancis 1998 kedatangan Kroasia, Jamaika, Jepang, dan Afrika Selatan sebagai debutan. Kroasia bahkan membuat kejutan dengan menjadi terbaik ketiga di turnamen.
Bintang-bintang baru muncul di ajang kali ini. Anak muda dari Liverpool Michael Owen mengejutkan dunia dengan penampilannya. Ia mencetak gol indah di 16 besar saat Inggris kontra Argentina. Davor Suker memimpin Kroasia sampai semifinal dan mencetak enam gol, terbanyak sepanjang turnamen. Dan yang paling spektakuler adalah penampilan playmaker tim Les Bleus, Zinedine Zidane. Kegemilangan sepanjang turnamen ditutup dengan dua golnya di final yang meruntuhkan Brasil.
Selain itu beberapa kasus juga muncul. Gelandang Inggris David Beckham dikecam di negaranya karena dituduh sebagai penyebab kekalahan timnya atas Argentina. Ia mengganjal pemain Argentina Diego Simeone dan diberi kartu merah oleh wasit Denmark Kim Milton Nielsen. Ada juga kasus striker Brasil Ronaldo yang dikabarkan terkena epilepsi semalam sebelum final.
Walaupun dirundung masalah dan timnya kalah di final, Ronaldo tetap dinobatkan FIFA sebagai pemain terbaik ajang ini. Sedangkan Lev Yashin Award untuk kiper terbaik digondol kiper Prancis Fabien Barthez.
Tuan rumah: Prancis
Jumlah peserta: 32
Juara: Prancis
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 171
Rata-rata gol: 2,67
Total penonton: 2.785.100
Rata-rata penonton: 43.517
Topskorer: Davor Suker (CRO) 6 gol
Pemain terbaik: Ronaldo (BRA)
Amerika Serikat, 1994
Rabu, 23/04/2014 15:32 WIB
- - Piala Dunia 1994
berlangsung di negara yang boleh dibilang bukan negara sepakbola,
Amerika Serikat (AS). Brasil menjadi jawara setelah menundukkan Italia
lewat adu penalti dengan skor 3-2, setelah bermain tanpa gol di waktu
normal dan tambahan.
Keputusan FIFA pada tahun 1988 dengan menunjuk AS sebagai tuan rumah mengejutkan banyak pihak karena sepakbola bukan olahraga populer di kalangan masyarakat AS, kecuali yang merupakan imigran dari Amerika Latin. Walaupun demikian ajang kali ini sukses menarik penonton.
Total penonton langsung yang menyaksikan piala dunia ini terhitung 3,6 juta pasang mata. Walaupun mulai tahun 1998 jumlah tim peserta berkembang menjadi 32, rekor penonton ini setidaknya akan bertahan sampai tahun 2010 karena tahun 2006 ini diperkirakan hanya akan dipenuhi 3,5 juta orang.
Format kejuaraan tetap sama seperti di Italia empat tahun sebelumnya. Total 24 kesebelasan yang berlaga berakhir pada even kali ini karena di tahun 1998 peserta piala dunia akan menjadi 32 tim. Di turnamen kali ini untuk pertama kalinya peraturan baru FIFA yaitu setiap kemenangan dihargai dengan poin tiga digunakan.
Cukup banyak pemain yang bersinar kali ini. Georghe Hagi dan Hristo Stoitchkov adalah di antaranya. Keduanya ini membawa negara mereka, Rumania dan Bulgaria, ke tempat tertinggi sepanjang keikutsertaan di Piala Dunia. Rumania melaju ke perempat final setelah menundukkan Argentina 3-2, dan Bulgaria mengalahkan juara bertahan Jerman untuk maju ke semifinal.
Brasil dan Italia kembali bertemu di final sejak 1970. Berbeda dengan saat itu di mana partai puncak berlangsung seru dan menghasilkan lima gol, laga akhir kali ini juga menghasilkan lima gol tetapi semuanya dari titik penalti. Permainan yang diharapkan seru dengan tidak terjadi. Bahkan kedua negara cenderung bertahan untuk memaksakan adu penalti.
Nigeria, Yunani, dan Arab Saudi mencatat namanya dalam sejarah Piala Dunia. Ketiganya menjadi negara yang memulai debut di ajang sepakbola paling bergengsi ini.
Oleg Salenko dari Rusia bersama Stoitchkov meraih Sepatu Emas setelah mencetak enam gol. Sedangkan pemain terbaik yang mendapatkan Bola Emas adalah Romario dari Brasil. Penghargaan Lev Yashin untuk kiper terbaik untuk kali pertama diberikan kepada kiper Belgia Michel Preud'homme.
Kabar baik dan kabar buruk mewarnai kejuaraan ini. Salenko mencatatkan namanya dalam sejarah setelah mencetak lima gol dalam satu partai piala dunia saat Rusia mengalahkan Kamerun 6-1. Sedangkan pemain Kolombia Andres Escobar menemui ajal karena dibunuh beberapa hari setelah ia mencetak gol bunuh diri saat timnya menghadapi tuan rumah AS.
Tuan rumah: Amerika Serikat
Jumlah peserta: 14
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 141
Rata-rata gol: 2,71
Total penonton: 3.587.538
Rata-rata penonton : 68.991
Topskorer: Igor Salenko (RUS), Hristo Stoichkov (BUL) 6 gol
Pemain terbaik: Romario (BRA)
Keputusan FIFA pada tahun 1988 dengan menunjuk AS sebagai tuan rumah mengejutkan banyak pihak karena sepakbola bukan olahraga populer di kalangan masyarakat AS, kecuali yang merupakan imigran dari Amerika Latin. Walaupun demikian ajang kali ini sukses menarik penonton.
Total penonton langsung yang menyaksikan piala dunia ini terhitung 3,6 juta pasang mata. Walaupun mulai tahun 1998 jumlah tim peserta berkembang menjadi 32, rekor penonton ini setidaknya akan bertahan sampai tahun 2010 karena tahun 2006 ini diperkirakan hanya akan dipenuhi 3,5 juta orang.
Format kejuaraan tetap sama seperti di Italia empat tahun sebelumnya. Total 24 kesebelasan yang berlaga berakhir pada even kali ini karena di tahun 1998 peserta piala dunia akan menjadi 32 tim. Di turnamen kali ini untuk pertama kalinya peraturan baru FIFA yaitu setiap kemenangan dihargai dengan poin tiga digunakan.
Cukup banyak pemain yang bersinar kali ini. Georghe Hagi dan Hristo Stoitchkov adalah di antaranya. Keduanya ini membawa negara mereka, Rumania dan Bulgaria, ke tempat tertinggi sepanjang keikutsertaan di Piala Dunia. Rumania melaju ke perempat final setelah menundukkan Argentina 3-2, dan Bulgaria mengalahkan juara bertahan Jerman untuk maju ke semifinal.
Brasil dan Italia kembali bertemu di final sejak 1970. Berbeda dengan saat itu di mana partai puncak berlangsung seru dan menghasilkan lima gol, laga akhir kali ini juga menghasilkan lima gol tetapi semuanya dari titik penalti. Permainan yang diharapkan seru dengan tidak terjadi. Bahkan kedua negara cenderung bertahan untuk memaksakan adu penalti.
Nigeria, Yunani, dan Arab Saudi mencatat namanya dalam sejarah Piala Dunia. Ketiganya menjadi negara yang memulai debut di ajang sepakbola paling bergengsi ini.
Oleg Salenko dari Rusia bersama Stoitchkov meraih Sepatu Emas setelah mencetak enam gol. Sedangkan pemain terbaik yang mendapatkan Bola Emas adalah Romario dari Brasil. Penghargaan Lev Yashin untuk kiper terbaik untuk kali pertama diberikan kepada kiper Belgia Michel Preud'homme.
Kabar baik dan kabar buruk mewarnai kejuaraan ini. Salenko mencatatkan namanya dalam sejarah setelah mencetak lima gol dalam satu partai piala dunia saat Rusia mengalahkan Kamerun 6-1. Sedangkan pemain Kolombia Andres Escobar menemui ajal karena dibunuh beberapa hari setelah ia mencetak gol bunuh diri saat timnya menghadapi tuan rumah AS.
Tuan rumah: Amerika Serikat
Jumlah peserta: 14
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 141
Rata-rata gol: 2,71
Total penonton: 3.587.538
Rata-rata penonton : 68.991
Topskorer: Igor Salenko (RUS), Hristo Stoichkov (BUL) 6 gol
Pemain terbaik: Romario (BRA)
Italia, 1990
Rabu, 23/04/2014 15:28 WIB
- - FIFA mengetok palunya di
tahun 1984 sebagai tanda penunjukan Italia sebagai tuan rumah Piala
Dunia tahun 1990. Ini merupakan pesta Piala Dunia kedua di "Negeri
Pizza" itu, setelah mereka menyelenggarakan event yang sama 56 tahun
sebelumnya.
Jerman menjadi negara ketiga yang menjuarai Piala Dunia sebanyak tiga kali setelah Brasil dan Italia. Franz Beckenbauer juga menyusul prestasi Mario Zagallo yang menjadi kampiun Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih. Bahkan "Der Kaizer" menjadi orang pertama yang menjadi juara dunia sebagai kapten tim dan pelatih.
Format kejuaraan kali ini tetap sama seperti empat tahun sebelumnya. 24 kesebelasan yang lolos kualifikasi dibagi dalam enam grup. 16 tim terbaik maju ke 16 besar yang menggunakan sistem gugur. Tiga negara untuk pertama kalinya dalam sejarah lolos ke turnamen kali ini, diantaranya Kosta Rika, Republik Irlandia, dan Uni Emirat Arab.
Kekecewaan boleh dibilang menjadi kata pembuka Piala Dunia ini. Juara bertahan Argentina takluk di tangan Kamerun di partai awal lewat sundulan Francois Omam-Biyik. "The Indomitable Lions" menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke perempat final sebelum ditekuk Inggris dan pemainnya Roger Milla mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol tertua Piala Dunia di usia 38 tahun 20 hari -- rekor ini dipecahkan lagi olehnya empat tahun kemudian.
Argentina yang dapat kembali dari kekalahannya mengulangi sukses 1986 dengan melaju ke partai puncak. Mereka mengalahkan musuh bebutannya Brasil di 16 besar, dan di semifinal menjadi tim pertama yang menjebol gawang Italia yang dikawal Walter Zenga, dan menang lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dan tambahan. Kiper Argentina, Sergio Goychochea, menjadi pahlawan di partai ini dengan menggagalkan dua penalti anak asuh Azeglio Vicini.
Di final Jerman mengalahkan Argentina dengan skor 1-0, yang gol tersebut diciptakan Andreas Brehme dari titik penalti, sekaligus membalaskan dendam mereka di final empat tahun lalu di Meksiko.
Salvatore "Toto" Schillaci mengobati kekecewaan Italia dengan merebut gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan enam gol. Takjubnya, prestasi ini diraih Toto walau ia baru sekali memperkuat Italia sebelum turnamen dimulai.
Ajang kali ini boleh dibilang tidak spektakuler sekaligus paling menyedihkan. Rata-rata gol per pertandingan merupakan yang terendah sepanjang sejarah Piala Dunia, ditambah lagi koleksi 16 kartu merah sepanjang turnamen oleh para pemain. Finalnya pun disebut partai antiklimaks karena diselesaikan oleh satu gol dari titik putih.
Permainan bertahan dan tekel-tekel keras menjadi ciri hampir semua tim yang bertanding. Dalam sistem gugur banyak tim yang cenderung bermain aman sampai 120 menit dan mengharapkan adu penalti daripada mengambil risiko dengan menyerang.
Argentina menjadi salah satu contoh, menjadi juara kedua dengan hanya mencetak lima gol dari tujuh pertandingan. Jerman yang menjadi juara merupakan sedikit tim yang memilih pola menyerang dalam setiap partainya.
Tuan rumah: Italia
Jumlah peserta : 24
Juara: Jerman Barat
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 115
Rata-rata gol: 2,21
Total penonton: 2.517.348
Rata-rata penonton: 48.411
Topskorer : Salvatore Schilacci (ITA) 6 gol
Pemain terbaik: Salvatore Schilacci
Jerman menjadi negara ketiga yang menjuarai Piala Dunia sebanyak tiga kali setelah Brasil dan Italia. Franz Beckenbauer juga menyusul prestasi Mario Zagallo yang menjadi kampiun Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih. Bahkan "Der Kaizer" menjadi orang pertama yang menjadi juara dunia sebagai kapten tim dan pelatih.
Format kejuaraan kali ini tetap sama seperti empat tahun sebelumnya. 24 kesebelasan yang lolos kualifikasi dibagi dalam enam grup. 16 tim terbaik maju ke 16 besar yang menggunakan sistem gugur. Tiga negara untuk pertama kalinya dalam sejarah lolos ke turnamen kali ini, diantaranya Kosta Rika, Republik Irlandia, dan Uni Emirat Arab.
Kekecewaan boleh dibilang menjadi kata pembuka Piala Dunia ini. Juara bertahan Argentina takluk di tangan Kamerun di partai awal lewat sundulan Francois Omam-Biyik. "The Indomitable Lions" menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke perempat final sebelum ditekuk Inggris dan pemainnya Roger Milla mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol tertua Piala Dunia di usia 38 tahun 20 hari -- rekor ini dipecahkan lagi olehnya empat tahun kemudian.
Argentina yang dapat kembali dari kekalahannya mengulangi sukses 1986 dengan melaju ke partai puncak. Mereka mengalahkan musuh bebutannya Brasil di 16 besar, dan di semifinal menjadi tim pertama yang menjebol gawang Italia yang dikawal Walter Zenga, dan menang lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dan tambahan. Kiper Argentina, Sergio Goychochea, menjadi pahlawan di partai ini dengan menggagalkan dua penalti anak asuh Azeglio Vicini.
Di final Jerman mengalahkan Argentina dengan skor 1-0, yang gol tersebut diciptakan Andreas Brehme dari titik penalti, sekaligus membalaskan dendam mereka di final empat tahun lalu di Meksiko.
Salvatore "Toto" Schillaci mengobati kekecewaan Italia dengan merebut gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan enam gol. Takjubnya, prestasi ini diraih Toto walau ia baru sekali memperkuat Italia sebelum turnamen dimulai.
Ajang kali ini boleh dibilang tidak spektakuler sekaligus paling menyedihkan. Rata-rata gol per pertandingan merupakan yang terendah sepanjang sejarah Piala Dunia, ditambah lagi koleksi 16 kartu merah sepanjang turnamen oleh para pemain. Finalnya pun disebut partai antiklimaks karena diselesaikan oleh satu gol dari titik putih.
Permainan bertahan dan tekel-tekel keras menjadi ciri hampir semua tim yang bertanding. Dalam sistem gugur banyak tim yang cenderung bermain aman sampai 120 menit dan mengharapkan adu penalti daripada mengambil risiko dengan menyerang.
Argentina menjadi salah satu contoh, menjadi juara kedua dengan hanya mencetak lima gol dari tujuh pertandingan. Jerman yang menjadi juara merupakan sedikit tim yang memilih pola menyerang dalam setiap partainya.
Tuan rumah: Italia
Jumlah peserta : 24
Juara: Jerman Barat
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 115
Rata-rata gol: 2,21
Total penonton: 2.517.348
Rata-rata penonton: 48.411
Topskorer : Salvatore Schilacci (ITA) 6 gol
Pemain terbaik: Salvatore Schilacci
Spanyol, 1982
Rabu, 23/04/2014 15:22 WIB
- - Piala Dunia 1982 yang
merupakan Piala Dunia ke-12, berlangsung di Spanyol. Italia menjadi
juara dunia ketiga kalinya setelah mengalahkan Jerman Barat 3-1 di
final.
Negeri Matador menyelenggarakan Piala Dunia kali ini di 15 stadion yang tersebar di ranah Spanyol. Total 52 pertandingan yang dimainkan menghasilkan 146 gol sepanjang kejuaraan.
Format turnamen kali ini berbeda dengan 1978. Untuk pertama kalinya 24 tim mengikuti putaran final. Dua tim terbaik dari enam grup masuk ke babak kedua di mana yang lolos masuk lagi dalam empat grup yang terdiri dari tiga negara. Juara tiap grup langsung maju ke semifinal. Pengembangan jumlah tim yang dilakukan FIFA dilakukan untuk memberikan kesempatan pada negara lain kesempatan berpartisipasi seperti yang didapat Aljazair, Kamerun, dan Kuwait.
Predikat tim debutan disandang Aljazair, Kamerun, Honduras, Kuwait, dan Selandia Baru. Kamerun bahkan berhasil menahan imbang tim kuat Polandia dan Argentina walaupun mereka tidak berhasil lolos dari babak penyisihan grup.
Brasil datang sebagai tim favorit juara. Sepakbola menyerang yang diperagakan Zico, Socrates, Falcao, Eder membuat mereka disebut-sebut akan mengulangi prestasi tahun 1970. Namun tusukan tim kuning-biru ini tidak mempan saat bertemu tim catenaccio Italia. Tim Samba takluk atas Gli Azzurri 3-2 di ronde kedua.
Partai semifinal mempertemukan Italia lawan Polandia dan Jerman lawan Prancis. Grzegorz Lato dkk bertekuk lutut di tangan Italia lewat dwigol Paolo Rossi. Sedangkan Jerman harus memainkan babak adu penalti sebelum melangkahi tim "Ayam Jantan".
Di partai puncak Jerman yang bermain ekstra di partai sebelumnya tak bisa menghadang laju Italia. Gol Rossi, Marco Tardelli, dan Alessandro Altobelli hanya bisa dijawab oleh satu gol Paul Breitner tujuh menit sebelum usai di final yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu.
Kiper Italia Dino Zoff mengukir namanya sebagai pemain tertua yang memenangi Piala Dunia. Sedangkan penyerangnya Rossi menjadi pemain tertajam dengan torehan enam gol. Ia juga menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen.
Tuan rumah: Spanyol
Jumlah peserta: 24
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 146
Rata-rata gol: 2,81
Total penonton: 1.856.277
Rata-rata penonton: 35.698
Topskorer: Paolo Rossi (ITA) 6 gol
Negeri Matador menyelenggarakan Piala Dunia kali ini di 15 stadion yang tersebar di ranah Spanyol. Total 52 pertandingan yang dimainkan menghasilkan 146 gol sepanjang kejuaraan.
Format turnamen kali ini berbeda dengan 1978. Untuk pertama kalinya 24 tim mengikuti putaran final. Dua tim terbaik dari enam grup masuk ke babak kedua di mana yang lolos masuk lagi dalam empat grup yang terdiri dari tiga negara. Juara tiap grup langsung maju ke semifinal. Pengembangan jumlah tim yang dilakukan FIFA dilakukan untuk memberikan kesempatan pada negara lain kesempatan berpartisipasi seperti yang didapat Aljazair, Kamerun, dan Kuwait.
Predikat tim debutan disandang Aljazair, Kamerun, Honduras, Kuwait, dan Selandia Baru. Kamerun bahkan berhasil menahan imbang tim kuat Polandia dan Argentina walaupun mereka tidak berhasil lolos dari babak penyisihan grup.
Brasil datang sebagai tim favorit juara. Sepakbola menyerang yang diperagakan Zico, Socrates, Falcao, Eder membuat mereka disebut-sebut akan mengulangi prestasi tahun 1970. Namun tusukan tim kuning-biru ini tidak mempan saat bertemu tim catenaccio Italia. Tim Samba takluk atas Gli Azzurri 3-2 di ronde kedua.
Partai semifinal mempertemukan Italia lawan Polandia dan Jerman lawan Prancis. Grzegorz Lato dkk bertekuk lutut di tangan Italia lewat dwigol Paolo Rossi. Sedangkan Jerman harus memainkan babak adu penalti sebelum melangkahi tim "Ayam Jantan".
Di partai puncak Jerman yang bermain ekstra di partai sebelumnya tak bisa menghadang laju Italia. Gol Rossi, Marco Tardelli, dan Alessandro Altobelli hanya bisa dijawab oleh satu gol Paul Breitner tujuh menit sebelum usai di final yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu.
Kiper Italia Dino Zoff mengukir namanya sebagai pemain tertua yang memenangi Piala Dunia. Sedangkan penyerangnya Rossi menjadi pemain tertajam dengan torehan enam gol. Ia juga menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen.
Tuan rumah: Spanyol
Jumlah peserta: 24
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 146
Rata-rata gol: 2,81
Total penonton: 1.856.277
Rata-rata penonton: 35.698
Topskorer: Paolo Rossi (ITA) 6 gol
Argentina, 1978
Rabu, 23/04/2014 15:19 WIB
- - Piala Dunia 1978
berlangsung di Argentina dari tanggal 1 Juni sampai 25 Juni. Di final,
tuan rumah berhasil mengalahkan finalis Piala Dunia 1974 Belanda dengan
skor 3-1 lewat perpanjangan waktu.
FIFA memberikan kesempatan bagi Argentina untuk menjadi penyelenggara pada bulan Juli 1966. Sebenarnya mereka merupakan kandidat tuan rumah 1970, tetapi karena Meksiko yang menyelenggarakan Olimpiade 1968 telah membangun stadion sepakbola, maka kesempatan itu diberikan pada Meksiko.
Kejuaraan kali ini merupakan yang kelima diadakan di benua Amerika. Tim Oranye Belanda sekali lagi gagal di partai puncak karena ditundukkan tim tuan rumah. Bila sebelumnya Gerd Muller dkk (Jerman) yang mengakhiri langkah Belanda, maka kali ini giliran Mario Kempes cs yang membuat Belanda menangis.
Format kejuaraan tidak mengalami perubahan dari tahun 1974. Tetap diikuti oleh 16 peserta yang dibagi dalam empat grup. Dua tim terbaik dari tiap grup digabungkan lagi dalam dua grup. Juara grup langsung masuk ke final dan runner-up hanya mempunyai peluang menjadi juara ketiga.
Kontroversi tak lepas dari kejuaraan kali ini terutama saat Albiceleste menghadapi Peru di pertandingan akhir grup putaran kedua. Argentina harus mengalahkan Peru dengan setidaknya memasukkan empat gol agar dapat maju ke final. Ini harus dilakukan Daniel Passarella dkk karena saingan terdekatnya Brasil sebelumnya telah menang 3-1 atas Polandia.
Kontroversinya terletak pada fakta bahwa kiper Peru Ramon Quiroga adalah kelahiran Argentina. Gawangnya yang hanya kebobolan enam gol dari lima pertandingan sebelumnya harus jebol enam kali hanya di partai ini. Padahal Argentina sendiri hanya mencetak total enam gol di pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Kemenangan 6-0 ini akhirnya mengantar Argentina ke final. Namun bagaimanapun, pemain kedua tim menyangkal telah "bermain sabun" untuk keuntungan si biru langit-putih.
Final yang berlangsung di Stadion Monumental kota Buenos Aires berlangsung penuh gemuruh. Partai yang dipimpin wasit Sergio Gonella dari Italia harus berlanjut ke perpanjangan waktu karena dalam 90 menit kedua tim bermain imbang 1-1.
Di babak tambahan ini menjadi bencana bagi tim Oranye karena Argentina berhasil menambah dua gol sehingga anak asuh Ernst Happel ini kembali harus pulang ke negaranya dengan tangan hampa. Argentina merebut Piala Dunia pertama mereka dan bergabung bersama Uruguay, Italia, Jerman, Brasil, dan Inggris sebagai tim-tim juara dunia.
Di perebutan tempat ketiga Brasil menang atas Italia 2-1. Dua gol Tim Samba diciptakan Nelinho dan Dirceu, sedangkan gol balasan Azzurri dicetak Franco Causio.
Kempes yang mencetak dua gol di final berhasil menggondol Sepatu Emas berkat enam gol yang dibuatnya, yang menjadikannya sebagai topskorer.
Tuan rumah: Argentina
Jumlah peserta: 16
Juara: Argentina
Jumlah pertandingan: 38
Jumlah gol: 102
Rata-rata gol: 2,68
Total penonton: 1.610.215
Rata-rata penonton: 42.374
Topskorer: Mario Kempes (ARG) 6 gol
FIFA memberikan kesempatan bagi Argentina untuk menjadi penyelenggara pada bulan Juli 1966. Sebenarnya mereka merupakan kandidat tuan rumah 1970, tetapi karena Meksiko yang menyelenggarakan Olimpiade 1968 telah membangun stadion sepakbola, maka kesempatan itu diberikan pada Meksiko.
Kejuaraan kali ini merupakan yang kelima diadakan di benua Amerika. Tim Oranye Belanda sekali lagi gagal di partai puncak karena ditundukkan tim tuan rumah. Bila sebelumnya Gerd Muller dkk (Jerman) yang mengakhiri langkah Belanda, maka kali ini giliran Mario Kempes cs yang membuat Belanda menangis.
Format kejuaraan tidak mengalami perubahan dari tahun 1974. Tetap diikuti oleh 16 peserta yang dibagi dalam empat grup. Dua tim terbaik dari tiap grup digabungkan lagi dalam dua grup. Juara grup langsung masuk ke final dan runner-up hanya mempunyai peluang menjadi juara ketiga.
Kontroversi tak lepas dari kejuaraan kali ini terutama saat Albiceleste menghadapi Peru di pertandingan akhir grup putaran kedua. Argentina harus mengalahkan Peru dengan setidaknya memasukkan empat gol agar dapat maju ke final. Ini harus dilakukan Daniel Passarella dkk karena saingan terdekatnya Brasil sebelumnya telah menang 3-1 atas Polandia.
Kontroversinya terletak pada fakta bahwa kiper Peru Ramon Quiroga adalah kelahiran Argentina. Gawangnya yang hanya kebobolan enam gol dari lima pertandingan sebelumnya harus jebol enam kali hanya di partai ini. Padahal Argentina sendiri hanya mencetak total enam gol di pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Kemenangan 6-0 ini akhirnya mengantar Argentina ke final. Namun bagaimanapun, pemain kedua tim menyangkal telah "bermain sabun" untuk keuntungan si biru langit-putih.
Final yang berlangsung di Stadion Monumental kota Buenos Aires berlangsung penuh gemuruh. Partai yang dipimpin wasit Sergio Gonella dari Italia harus berlanjut ke perpanjangan waktu karena dalam 90 menit kedua tim bermain imbang 1-1.
Di babak tambahan ini menjadi bencana bagi tim Oranye karena Argentina berhasil menambah dua gol sehingga anak asuh Ernst Happel ini kembali harus pulang ke negaranya dengan tangan hampa. Argentina merebut Piala Dunia pertama mereka dan bergabung bersama Uruguay, Italia, Jerman, Brasil, dan Inggris sebagai tim-tim juara dunia.
Di perebutan tempat ketiga Brasil menang atas Italia 2-1. Dua gol Tim Samba diciptakan Nelinho dan Dirceu, sedangkan gol balasan Azzurri dicetak Franco Causio.
Kempes yang mencetak dua gol di final berhasil menggondol Sepatu Emas berkat enam gol yang dibuatnya, yang menjadikannya sebagai topskorer.
Tuan rumah: Argentina
Jumlah peserta: 16
Juara: Argentina
Jumlah pertandingan: 38
Jumlah gol: 102
Rata-rata gol: 2,68
Total penonton: 1.610.215
Rata-rata penonton: 42.374
Topskorer: Mario Kempes (ARG) 6 gol
Chile, 1962
Selasa, 22/04/2014 14:27 WIB
- - Setelah sepuluh tahun
akhirnya Piala Dunia kembali didakan di Amerika Selatan, tepatnya di
Chile. Brasil mempertahankan gelar juaranya dengan mengalahkan
Cekoslovakia 3-1 di final.
Keputusan FIFA pada tahun 1956 di Lisbon memilih Chile sebagai tuan rumah, menyisihkan dua kandidat favorit lainnya yaitu Jerman Barat dan Argentina. Chile sempat diragukan kesanggupannya setelah pada Mei 1960 diguncang gempa terbesar dalam sejarah berkekuatan 9,5 skala Richter yang menewaskan lebih dari 5.000 orang.
Namun ketua penyelenggara Piala Dunia saat itu, Carlos Dittborn, meyakinkan dunia dengan mengatakan: "Karena kami tak memiliki apapun, kami akan melakukan segalanya untuk membangun kembali negara kami."
Dan akhirnya Chile sanggup bersiap diri menjadi tuan rumah. Sayangnya Dittborn tak dapat melihat kesuksesan negaranya menjadi tuan rumah, karena ia meninggal sebulan sebelum Piala Dunia dimulai. Namanya kemudian diabadikan menjadi salah satu stadion di negara tersebut.
Format kompetisi tidak banyak berubah. Babak pertama yang diikuti 16 negara dibagi menjadi empat grup berisi 4 tim. Yang mengejutkan hanya Swedia, runner-up Piala Dunia sebelumnya, gagal lolos kualifikasi.
Kejadian negatif banyak menghiasi turnamen ini. Permainan yang terlalu defensif, serta taktik yang menjurus kasar banyak diperagakan tim yang berlaga. Puncaknya terjadi pada pertandingan Chile vs Italia di Grup B yang dikenal dengan sebutan "Battle of Santiago". Para pemain saling memukul dan menendang lawannya, namun wasit asal Inggris Ken Aston hanya mengeluarkan dua kartu merah. Polisi terpaksa turun ke lapangan untuk menjaga kedua tim keluar lapangan di akhir pertandingan. Dalam pertandingan itu, Chile menang 2-0.
Tak banyak bintang yang lahir di turnamen ini. Pele, bintang Brasil empat tahun lalu harus menjadi penonton sepanjang turnamen setelah cedera pada pertandingan pertama lawan Cekoslovakia. Demikian juga penjaga gawang Uni Soviet, Lev Yashin, yang disebut-sebut sebagai pemain terbaik saat itu, tampil mengecewakan dan mengakibatkan timnya harus kalah dari tuan rumah di perempatfinal.
Pada Perempatfinal Brasil berhasil menghentikan Inggris 3-1. Bintang Brasil di pertandingan tersebut adalah Garrincha yang mencetak dua gol. Brasil akan bertemu Chile di Semifinal. Sedangkan semifinal lainnya mempertemukan dua negara yang saat ini telah terpecah, yaitu Yugoslavia dan Cekoslovakia.
Disaksikan 76.000 penonton di Estadio Nacional, Santiago, Brasil menyingkirkan tuan rumah dengan skor 4-2. Dalam pertandingan ini Garrincha yang mencetak dua gol terkena kartu merah di menit 83, menyusul pemain Chile Honorino Landa yang harus keluar tiga menit sebelumnya.
Sedangkan di tempat lain, hanya disaksikan 6.000 penonton, Cekoslovakia mengalahkan Yugoslavia 3-1. Pada perebutan juara tiga tuan rumah akhirnya menang melawan Yugoslavia 1-0 Melalui gol Eladio Rojas di menit terakhir.
Di final, Brasil seperti empat tahun lalu harus tertinggal terlebih dahulu oleh gol Josef Masopust di menit 15. Namun Brasil dengan cepat membalas dua menit kemudian melalui kaki Amarildo yang memanfaatkan kesalahan kiper Vilem Schroif. Dengan tambahan dua gol Zito dan Vava di babak kedua Brasil akhirnya mempertahankan gelar juara dunia.
Tuan rumah: Chile
Jumlah peserta: 56 (16 di putaran final)
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 32
Jumlah gol: 89
Rata-rata gol: 2,78
Total penonton: 776.000
Rata-rata penonton: 24.250
Topskorer: Garrincha (BRA), Vava (BRA, Leonel Sanchez (CHI), Drazen Jerkovic (YUG), Valentin Ivanov (URS, Florian Albert (HUN) 4 gol
Keputusan FIFA pada tahun 1956 di Lisbon memilih Chile sebagai tuan rumah, menyisihkan dua kandidat favorit lainnya yaitu Jerman Barat dan Argentina. Chile sempat diragukan kesanggupannya setelah pada Mei 1960 diguncang gempa terbesar dalam sejarah berkekuatan 9,5 skala Richter yang menewaskan lebih dari 5.000 orang.
Namun ketua penyelenggara Piala Dunia saat itu, Carlos Dittborn, meyakinkan dunia dengan mengatakan: "Karena kami tak memiliki apapun, kami akan melakukan segalanya untuk membangun kembali negara kami."
Dan akhirnya Chile sanggup bersiap diri menjadi tuan rumah. Sayangnya Dittborn tak dapat melihat kesuksesan negaranya menjadi tuan rumah, karena ia meninggal sebulan sebelum Piala Dunia dimulai. Namanya kemudian diabadikan menjadi salah satu stadion di negara tersebut.
Format kompetisi tidak banyak berubah. Babak pertama yang diikuti 16 negara dibagi menjadi empat grup berisi 4 tim. Yang mengejutkan hanya Swedia, runner-up Piala Dunia sebelumnya, gagal lolos kualifikasi.
Kejadian negatif banyak menghiasi turnamen ini. Permainan yang terlalu defensif, serta taktik yang menjurus kasar banyak diperagakan tim yang berlaga. Puncaknya terjadi pada pertandingan Chile vs Italia di Grup B yang dikenal dengan sebutan "Battle of Santiago". Para pemain saling memukul dan menendang lawannya, namun wasit asal Inggris Ken Aston hanya mengeluarkan dua kartu merah. Polisi terpaksa turun ke lapangan untuk menjaga kedua tim keluar lapangan di akhir pertandingan. Dalam pertandingan itu, Chile menang 2-0.
Tak banyak bintang yang lahir di turnamen ini. Pele, bintang Brasil empat tahun lalu harus menjadi penonton sepanjang turnamen setelah cedera pada pertandingan pertama lawan Cekoslovakia. Demikian juga penjaga gawang Uni Soviet, Lev Yashin, yang disebut-sebut sebagai pemain terbaik saat itu, tampil mengecewakan dan mengakibatkan timnya harus kalah dari tuan rumah di perempatfinal.
Pada Perempatfinal Brasil berhasil menghentikan Inggris 3-1. Bintang Brasil di pertandingan tersebut adalah Garrincha yang mencetak dua gol. Brasil akan bertemu Chile di Semifinal. Sedangkan semifinal lainnya mempertemukan dua negara yang saat ini telah terpecah, yaitu Yugoslavia dan Cekoslovakia.
Disaksikan 76.000 penonton di Estadio Nacional, Santiago, Brasil menyingkirkan tuan rumah dengan skor 4-2. Dalam pertandingan ini Garrincha yang mencetak dua gol terkena kartu merah di menit 83, menyusul pemain Chile Honorino Landa yang harus keluar tiga menit sebelumnya.
Sedangkan di tempat lain, hanya disaksikan 6.000 penonton, Cekoslovakia mengalahkan Yugoslavia 3-1. Pada perebutan juara tiga tuan rumah akhirnya menang melawan Yugoslavia 1-0 Melalui gol Eladio Rojas di menit terakhir.
Di final, Brasil seperti empat tahun lalu harus tertinggal terlebih dahulu oleh gol Josef Masopust di menit 15. Namun Brasil dengan cepat membalas dua menit kemudian melalui kaki Amarildo yang memanfaatkan kesalahan kiper Vilem Schroif. Dengan tambahan dua gol Zito dan Vava di babak kedua Brasil akhirnya mempertahankan gelar juara dunia.
Tuan rumah: Chile
Jumlah peserta: 56 (16 di putaran final)
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 32
Jumlah gol: 89
Rata-rata gol: 2,78
Total penonton: 776.000
Rata-rata penonton: 24.250
Topskorer: Garrincha (BRA), Vava (BRA, Leonel Sanchez (CHI), Drazen Jerkovic (YUG), Valentin Ivanov (URS, Florian Albert (HUN) 4 gol
Swedia, 1958
Swedia menjadi tuan rumah Piala Dunia 1958, dua
tahun setelah dunia kehilangan penggagas kejuaraan ini, Jules Rimet,
yang meninggal dalam usia 83 pada 16 Oktober...
Brasil, 1950
Piala Dunia ini menjadi satu-satunya Piala Dunia
yang tidak menggunakan sistem gugur untuk partai final. Juara 1930
Uruguay berhasil mengulangi kesuksesan menjadi...
Prancis, 1938
Piala Dunia 1938 diadakan di Prancis. Italia mempertahankan gelar juaranya di turnamen yang untuk kedua kalinya diadakan di daratan Eropa ini. Di partai final Gli...-
1934
Italia, 1934
Hanya bersaing dengan swedia, di tahun 1932 FIFA memutuskan Italia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 1934. Di bawah pengaruh Perdana Menteri Benito Mussolini, Italia menjadi juara setelah mengalahkan Cekoslovakia 2-1 di final.
Jumlah negara yang ikut serta di Piala Dunia kedua ini bertambah hingga 32 peserta, tapi hanya 10 yang berasal dari luar Eropa. Bahkan juara bertahan Uruguay tidak ikut serta. Penolakan hadir di Italia adalah sebagai balasan terhadap sikap Eropa empat tahun lalu yang enggan tampil di Uruguay.
Pada Piala Dunia kali ini telah diberlakukan babak kualifikasi yang juga diikuti tim tuan rumah. Di babak pertama yang menampilkan 16 tim yang lolos babak kualifikasi diadakan dengan menggunakan sistem gugur. Kedelapan tim yang lolos perempat final semuanya berasal dari Eropa, yakni Austria, Cekoslovakia, Jerman, Hongaria, Italia, Spanyol, Swedia dan Swiss.
Pada babak perempatfinal terjadi partai replay pertama di Piala Dunia. Italia mengalahkan Spanyol 1-0 di partai ulangan tersebut setelah sebelumnya bermain imbang 1-1. Kemudian mereka mengalahkan Austria 1-0 di semifinal untuk memastikan lolos ke final. Partai semifinal lainnya meloloskan Cekoslovakia ke final setelah menang atas Jerman 3-1.
Partai final pada 10 Juni di stadion Del Partiti sempat membuat tegang pendukung tuan rumah. Menyisakan 20 menit waktu pertandingan, Italia tertinggal 1-0 oleh gol AntonÃn Puc di menit 71. Mereka dapat menyamakan kedudukan sepuluh menit kemudian. Dan di perpanjangan waktu Italia berhasil menambah gol dan memastikan diri menjadi juara dunia kedua.
Sayangnya kemenangan Italia ini diiringi oleh berita miring. Beberapa pihak mengatakan bahwa Piala Dunia ini telah dipolitisasi, sama seperti Olimpiade 1936 di Berlin. Pengaruh Mussolini dikatakan telah mempengaruhi keputusan pemilihan wasit di partai yang dimainkan tuan rumah.
Wasit Swedia, Eklind yang memimpin partai semifinal dan final disebut sempat menemui Mussolini sebelum pertandingan dan bayak memberikan keuntungan bagi Italia. Beberapa wasit lainnya yang juga disinyalir banyak memberi keuntungan bagi tim Azzuri akhirnya dihukum oleh negara asalnya masing-masing.
Tuan rumah: Italia
Jumlah peserta: 32 (16 di putaran final)
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 17
Jumlah gol: 70
Rata-rata gol: 4,12
Total penonton: 395.000
Rata-rata penonton: 23.235
Topskorer: Edmund Conen (GER), Oldrich Nejedly (CZE), Angelo Schiavio (ITA) 4 gol
-
1930
Uruguay, 1930
Piala Dunia pertama di Uruguay ini dimulai sejak 13 juli hingga 30 Juli. Tuan rumah Uruguay akhirnya mencatatkan diri sebagai juara dunia pertama....
1930Uruguay, 1930
Piala Dunia pertama di Uruguay ini dimulai sejak 13 juli hingga 30 Juli. Tuan rumah Uruguay akhirnya mencatatkan diri sebagai juara dunia pertama. Tim berjuluk La Celeste ini mengalahkan Argentina 4-2 di partai final.
Ide penyelengaraan Piala Dunia ini muncul dari Presiden FIFA saat itu, Jules Rimet. Setelah terpilih menjadi presiden pertama organisasi tersebut, Rimet mencetuskan sebuah gagasan untuk menyelenggarakan Piala Dunia. Praktisi hukum asal Prancis ini selama bertahun-tahun ngotot meyakinkan para anggotanya akan pentingnya Piala Dunia – dan akhirnya berhasil.
Awalnya ada enam negara yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah, yakni Italia, Belanda, Hongaria, Swedia, Spanyol, dan Uruguay. Akhirnya Uruguay, satu-satunya negara daratan Amerika yang mencalonkan diri, terpilih karena kualitas kesebelasan mereka yang membanggakan saat itu. Selain itu, ada beberapa alasan yang memperkuat penunjukan tersebut, seperti tahun 1930 yang bertepatan dengan ulang tahun seabad kemerdekaan negara Latin itu.
Uruguay 1930 menjadi satu-satunya Piala Dunia yang tidak menggunakan babak kualifikasi. Semua tim yang berlaga adalah undangan. Namun, seiring terpilihnya Uruguay, semangat kehadiran negara peserta Piala Dunia agak menyurut karena jarak Uruguay dengan Eropa yang dirasakan sangat jauh. Hingga dua bulan sebelum dimulainya kejuaraan ini, tak satupun wakil Eropa yang secara resmi menyatakan akan turut serta.
Setelah Rimet turun tangan membujuk wakil-wakil Eropa, akhirnya ada empat negara bersedia hadir, yaitu Prancis, Belgia, Romania dan Yugoslavia. Itu pun setelah adanya jaminan dari pemerintah Uruguay untuk menanggung 100 persen biaya perjalanan mereka.
Ke-13 peserta dibagi ke dalam empat grup. Semua pertandingan yang dimainkan berlangsung di ibukota Uruguay, Montevideo. Karena tak ada babak kualifikasi, dua pertandingan di babak grup menjadi pertandingan pertama di Piala Dunia. Laga yang diadakan bersamaan tersebut dilangsungkan tanggal 13 Juli. Hasilnya, Prancis, mengalahkan Meksiko 4-1, sedangkan Amerika Serikat mengalahkan Belgia 3-0.
Penyerang Prancis Lucient Laurent mencatatkan diri dalam sejarah sebagai pencetak gol pertama di Piala Dunia. Sedangkan pemain AS Bert Patenaude mencetak hat-trick pertama. Empat juara grup, yaitu Argentina, Yugoslavia, Uruguay dan AS lolos ke semifinal.
Kejadian unik terjadi di semifinal. Dua pertandingan semifinal sama-sama berakhir dengan skor 6-1. Argentina mengalahkan AS, sedangkan Uruguay menyingkirkan Yugoslavia.
Di partai final kontroversi terjadi. Kedua negara saling bersikeras untuk menggunakan bola dari negara masing-masing. Akhirnya FIFA memutuskan untuk menggunakan Bola dari tim Argentina di babak pertama sedangkan Uruguay di babak kedua.
Setelah tertinggal 1-2 di babak pertama, Argentina akhirnya merebut tropi Jules Rimet setelah membalikkan keadaan menjadi 4-2.
Data dan Fakta
Tuan rumah: Uruguay
Jumlah peserta: 13
Juara: Uruguay
Jumlah pertandingan: 18
Jumlah gol: 70
Rata-rata gol: 3,89
Total penonton: 434.500
Rata-rata penonton: 24.139
Topskorer: Guillermo Stabile (ARG) 8 gol-
Daya Magis Piala Dunia
Pernahkah anda terpikir bahwa sebenarnya Sepp Blatter adalah seorang mutan? Observasi empirik yang saya lakukan terhadap Presiden FIFA tersebut menemukan kesimpulan bahwa Blatter bukanlah manusia biasa. Ikuti Kompetisi MenulisDi Pesta Bola Dunia
0 Comments