JALAN RUSAK DARI SIMPANG BEGE MENUJU DESA BAGE YANG RUSAK PARAH SUDAH PULUHAN TAHUN. FOTO-FOTO ASENK LEE SARAGIH |
SIMALUNGUN –Bupati Simalungun, JR Saragih mengakui kalau sepanjang 1.900 kilometer
dari 2.226 kilometer total panjang jalan di wilayah Kabupaten Simalungun hingga kini masih dalam kondisi rusak parah dan upaya
perbaikan hanya bisa dilakukan secara bertahap.
“Sekitar 88 persen jalan di Simalungun rusak, dan 60 persen di antaranya rusak parah,” katanya. Kerusakan jalan yang telah berlangsung puluhan tahun ini, kata Bupati, menjadi tugas pemerintah kabupaten untuk memperbaiki guna menunjang perekonomian di desa-desa dalam upaya menyejahterakan masyarakat.
“Sekitar 88 persen jalan di Simalungun rusak, dan 60 persen di antaranya rusak parah,” katanya. Kerusakan jalan yang telah berlangsung puluhan tahun ini, kata Bupati, menjadi tugas pemerintah kabupaten untuk memperbaiki guna menunjang perekonomian di desa-desa dalam upaya menyejahterakan masyarakat.
Dana yang ditampung dalam APBD terbatas
jumlahnya dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Simalungun,
sehingga perbaikan jalan itu dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan
skala prioritas. “Saya sangat mengharapkan masyarakat memahami kondisi
ini dan bersabar,” papar Bupati.
Begitupun Bupati menjanjikan perbaikan jalan rusak di Kecamatan Pematang Bandar sepanjang lima kilometer ini pada tahun 2014, dan menginstruksikan Dinas Bina Marga mengagendakan dalam nota dinas.
Masyarakat di kecamatan ini di antaranya Dahlan Saragih menyampaikan kerusakan jalan di daerah ini telah berlangsung delapan tahunan dan sangat menganggu kenyamanan perjalanan serta berdampak pada berkurangnya pendapatan.
“Ongkos angkutan untuk membawa hasil panen naik, sedangkan penjulanan tetap. Kalau dinaikkan khawatirnya tidak ada yang membeli karena di tempat lain tidak naik,” kata Dahlan yang berharap pemerintah memperbaiki jalan umum ke desa-desa.(net)
Begitupun Bupati menjanjikan perbaikan jalan rusak di Kecamatan Pematang Bandar sepanjang lima kilometer ini pada tahun 2014, dan menginstruksikan Dinas Bina Marga mengagendakan dalam nota dinas.
Masyarakat di kecamatan ini di antaranya Dahlan Saragih menyampaikan kerusakan jalan di daerah ini telah berlangsung delapan tahunan dan sangat menganggu kenyamanan perjalanan serta berdampak pada berkurangnya pendapatan.
“Ongkos angkutan untuk membawa hasil panen naik, sedangkan penjulanan tetap. Kalau dinaikkan khawatirnya tidak ada yang membeli karena di tempat lain tidak naik,” kata Dahlan yang berharap pemerintah memperbaiki jalan umum ke desa-desa.(net)
0 Comments