Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Asap dan Limbah PKS CV. Teknik Rapi KM 18.5 Jalan Asahan Ancam Kesehatan Warga


Pabrik Kelapa Sawit (PKS) CV. Teknik Rapi yang beralamat di KM 18.5 Jalan Asahan Simpang Asilom Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun.Foto SyamP


BERITASIMALUNGUN.COM, Simalungun-Asap dan limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) CV. Teknik Rapi yang beralamat di KM 18.5 Jalan Asahan Simpang Asilom Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun meresahkan warga sekitar. Bahkan PKS itu sudah beroperasi 5 tahun dan tidak peduli akan kesehatan hidup warga disekitar.

Pantauan dari area pabrik disekitar 100 meter menunjukkan, dari tembok pagar milik perusahaan tercium bau yang menyengat. Bahkan kebulan asap dan suara bising yang dihasilkan mesin olahan maupun turbin sangat mengganggu kelayakan hidup.

Warga dalam tahun ini sudah melakukan aksi demo ke Pemerintah Kabupaten Simalungun tetapi tidak menghasilkan apa pun. Bahkan diketahui Humas PKS yang mengancam kelayakan hidup tersebut seorang Anggota DPRD Simalungun. Namun dirinya tidak pernah memikirkan kepentingan rakyat melainkan membangun kekayaan pribadi.

Tukiman(50) menjelaskan, warga sudah melakukan 3 kali demo ke Pemkab Simalungun tetapi hasilnyaa tidak ada. Malah air leding / sumur warga walaupun kedalaman maksimal selalu menghasilkan bau. Mesin pengolahan sawit 24jam /hari.

Lastri (42), katanya yang punya PKS orang medan. “Kalau turbinya nyala malah lebih bising bang, radius 2km semua warga mengalami sesak dan tenggorokan panas akibat asap perusahaan yang kepulanya sangat terlihat menyeramkan,” ujar Lastri.

“Dulu adanya bantuan sebagai uang lampu sebesar Rp. 100.000.- Alas lantai limbahnya tidak disemen tetapi langsung lantai tanah. Makanya dulu kami waktu pakai sumur airnya sangat hitam dan bau. Tentang uang lampu masyarakat menolak akan pemberian perusahaan,” jelas Lastri.

Suparmi (58) salah seorang pesakitan akibat kepulan asap dan limbah yang menyengat baunya, bahkan akibat hal ini ibu anak 5 ini harus rutin sekali sebulan cek - up ke rumah sakit. Bahkan suara turbin kadang ngagetin sehingga warga yang pesakitan lemah jantung kadang kambuh.

Masyarakat mengharapkan campur tangan Pemkab Simalungun untuk mereda masalah ancaman kelangsungan hidup dari hasil kebulan asap yang mengakibatkan penyakit Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa). 

Bak penampung limbah yang diduga tidak di alasi semen coran sehingga meresap langsung ke lapisan tanah bawah. Sehingga air konsumsi di daerah pemukiman warga sangat bau dan warna coklat / hitam tidak layak konsumsi.

Belakangan ini pihak perusahaan berjanji akan membantu warga untuk pemasangan bak penampung ait bersih maupun pemasukan instalasi pipa air minum dari PDAM. Tetapi tak kunjung realisasi hanya janji belaka untuk meredam amarah warga.

Guna mendapat penjelasan dari perusahaan, wartawan menyambangi kantor PKS (Selasa 15/7/2014) pukul 15.25wib. Tetapi sesampainya di depan pintu pagar yang tinggi terbuat dari plat besi terlihat 2 orang security yang perawakanya sangat besar langsung menghampiri team.

Kemudian langsung menanyakan tujuan kehadiran team tetapi tidak ada basa basih untuk mempersilahkan masuk ke dalam area PKS.

“Dari mana pak dan ada tujuan apa kemari maaf pak. Bukan tidak mengurangi rasa hormat kebetulan pak Humas tidak berada ditempat. Kalau tidak langsung saja pak kerumah belia untuk konfirmasi. Kan bapak kenalnya sama beliau Anggota DPRD Simalungun juga bapak itu, kalau tidak ditelpon aja pak untuk buat janji ketemuan,” ujar seorang satpam. (SyamP)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments