Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Erli br Simarmata : Putriku Aja Sebelum Ninggal Diobati Pihak Medis

Rumah janda Erli br Simarmata yang telah di garis line polisi dikarena dirusak dan dibakar warga, karena menduga memelihara begu ganjang.
Erli br Simarmata (65) merasa sangat kecewa dengan tudingan warga Huta Sirogit, Nagori Marjandi Pisang, Kecamatan Panombean Panei Kabupaten Simalungun. Sebab, istri dari almarhum S Sinaga ini merasa tudingan itu sangat tidak beralasan. 

"Saya tak ada kemampuan apa-apa, apalagi berkaitan dengan mahkluk halus. Mendiang boru (anak perempuan korban)ku saja, 3 bulan dirawat dirumah sakit sebelum meninggal tahun 2012 lalu. Kalau saya punya kesaktian, kenapa gak saya gunakan untuk menyelamatkan keluarga saya," ujarnya dengan nada kesal.

Janda anak 5 itu merasa sangat kecewa dengan tudingan warga. Sebab, diamerasa tudingan itu sangat tidak beralasan dan tanpa bukti yang kuat, seraya mengherankan mengapa langkah anarkis yang diambil warga.

Beberapa saat sebelum kejadian, dia sempat didatangi oleh 3 orang warga masing-masing Doni Sijabat, Dian Sijabat, Edo Sijabat. Saat itu, saya coba kordinasi melalui telpon dengan Pangulu terkait hal itu.

"Awalnya, si Dian itu datang kerumah sama keluarganya untuk membicarakan masalah perdamaian karena dulu dia menuduh ǡƙµ mengelilingi rumahnya malam-malam. Padahal, ǡƙµ tak ada melakukan itu," kata Erli.

Namun ntah mengapa, sambung Erli, tiba-tiba warga langsung melempari rumahnya hingga berujung pada pembakaran alat-alat rumah tangga milik korban. "Ǡƙµ sudah bilang sama mereka, ǡƙµ tak melakukan apa-apa. Mana ada kemampuan ǡƙµ berhubungan dengan mahluk halus, " ujarnya.

Dia menambahkan, dia juga sempat menantang warga untuk mendatangkan paranormal kekampung itu dan masalah biaya dia (korban) yang menanggungnya. Hal itu dilakukannya agar membuktikan tudingan warga.

Untuk menyelamatkan diri, akhirnya wanita berambut pendek ini mencoba menelpon Pangulu Nagori setempat. Namun, Pangulu Nagori lamban datang kelokasi sehingga rumahnya keburu di rusak warga.

"Ku langsung telpon pangulu karna mereka sudah semakin anarkis, tapi kata Pangulu polisi aja lah panggil," katanya.

Dia mengaku sama sekali tak pernah berhubungan dengan hal mistis ataupun melakukan praktik pengobatan ataupun santet dirumahnya. "Boruku (putriku) meninggal 2 tahun lalu, tumor hati dan asam lambung diobati oleh pihak medis. Knapa bukan aku saja mengobati,” tegasnya, sembari meneteskan air mata. (http://www.hetanews.com)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments