Warga yang diamankan pihak kepolisian karena diduga ikut terlibat dalam pengerusakan dan pembakaran rumah janda E br Simarmata. |
Simalungun-Pasca pengerusakan dan pembakaran
rumah E br Simarmata yang dituding pemelihara "begu ganjang", Sabtu 12 Juli 2014 sekitar pukul 01.00 WIB, suasana Huta Sirogit, Nagori
Marjandi Pisang, Kecamatan Panombean Panei Kabupaten Simalungun sampai
saat ini masih mencekam.
Dimana, tak seorangpun berani mendekat
atau masuk untuk melihat puing-puing rumah korban yang sudah dipasangi
garis polisi. Kekuatiran tersebut karena warga masih termakan issu yang
beredar.
Pengamatan wartawan menunjukkan, puing-puing rumah semi permanen yang
didominasi warna hijau milik E br Simarmata masih terlihat berserakan
setelah diobrak-abrik oleh warga. Bahkan, asap hitam dari perabot rumah
tangga milik korban yang dibakar warga masih terus mengepul kearah angin
bertiup.
Sementara, rumah-rumah warga sekitar khususnya yang
diduga terlibat dalam aksi pengerusakan itu tampak tertutup rapat.
Seakan tidak ada yang memberikan rasa simpatik sedikit pun atas
terbakarnya rumah janda tersebut.
Hampir tak ada aktifitas di desa
yang mayoritas dihuni oleh petani itu. Hampir tak seorangpun warga
ditemukan berkeliaran di jalanan kampung dan areal persawahan yang ada
disekitar lokasi itu.
Hampir semua warga Huta Sirogit datang ke
Mapolres Simalungun untuk mengunjungi kerabat, tetangga maupun anggota
keluarga mereka yang diamankan pihak Kepolisian terkait kasus
pengerusakan itu.(http://www.hetanews.com)
0 Comments