Jalan sepanjang 13km di Desa Kasindir, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun hingga 20 tahun masih rusak parah.Foto IST |
BERITASIMALUNGUN.COM, Jorlang Hataran-Jalan sepanjang 13km di Desa Kasindir, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Jorlang
Hataran, Kabupaten Simalungun hingga 20 tahun masih rusak parah. Warga setempat menuding Pemerintah Kabupaten Simalungun tidak ada unsur keadilan dalam pembangunan infrstruktur di Simalungun. Janji Bupati Simalungun JR Saragih pada kampanye Pilkada lalu soal perbaikan infrastruktur desa hanya sebatas janji.
Jalan
yang rusak menuju Desa Kasindir, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Jorlang
Hataran, Kabupaten Simalungun ini salah satu contoh alat kampaye dari
segudang masalah masyarakat Simalungun yang dimanfaatkan para politikus
yang haus kekuasaan.
Selama 20 tahun jalan ini kopak-kapik tanpa
perhatian Pemkab Simalungun. Padahal, daerah ini termasuk area
perkebunan yang menyumbang pertumbuhan perekonomian Simalungun.
Kerusakan jalan sudah sering diusulkan para warga, agar segera
diperbaiki.
Namun sampai saat ini usulan tersebut selalu terabaikan. Besar harapan warga, pada masa pemerintahan Bupati DR. JR Saragih SH.MH sebagaimana janjinya ketika kampaye sebelum menjadi Bupati bisa direalisasikan pembangunanya.
Menurut
Ruslin (58), salah seorang warga setempat yang diajak wartawan
berbincang-bincang, Rabu (16/7/2014), perihal masalah tersebut
menuturkan, jalan warga ini sudah sering dipakai para aktor politik
sebagai alat untuk memenangkan politiknya.
Selain JR. Saragih,
sederet nama seperti, Anthon Sihombing yang terpilih sebagai anggota DPR
RI Pemilu Legislatif (Pileg) April lalu, juga ikut mengumbar janji akan
memperhatikan pembangunan jalan tersebut, tetapi dari sejumlah
politikus yang berjanji sampai saat ini tak satupun menepatinya.
Perlu
diketahui, jalan sepanjang 13 Km yang menuju Desa tersebut setiap hari
dilalui ribuan warga, namun kondisi jalan sangat memprihatinkan.
Pasalnya, pengaspalan jalan sekitar 23 tahun lalu itu, sekarang hanya
meninggalkan sisa batu yang kopak-kapik. Akibatnya, jalan tersebut tidak
layak untuk dilewati kendaraan bermotor.(lEE)
0 Comments