Gang Dahlia perbatasan Huta II -III Nagori Silau Manik Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun |
SIMALUNGUN-Pelaksanaan proyek jalan lingkungan dengan bahan rabat beton di Gang
Dahlia perbatasan Huta II -III Nagori Silau Manik Kecamatan Siantar
Kabupaten Simalungun tak sesuai bestek. Bangunan dengan Tebal 12-13cm, lebar 3M, panjang 150meter
terlihat keretakan 8 titik dibahu jalan yang baru selesai dikerjakan 2
bulan yang lalu.
Informasi yang didapat dari warga Huta III , Kamis (03/6/2014) pukul 13.15Wib lokasi pelaksanaan sebelumnya masih alas tanah dari dahulu gang antara Huta II - Huta III belum pernah ada pembatuan, anehnya pekerjaan yang terlihat asal jadi kuat dugaan sangat riskan pencurian volume dari juknis dan juklat
Sarmadi (60) warga Huta II yang rumahnya tepat di persimpangan Gang Dahlia menyayangkan hasil kerja yang sudah terlihat adanya keretakan, bahkan disepanjang siku bangunan sudah sangat rusak terkopek
" Bangunanya baru sekitar dua bulan selesai dikerjakan bang pas malam sehari sebelum pemilu legislatif bang, dulu pelaksananya yang kami tau orang Desa Parbalokan tetapi kami tidak tau siapa namanya" jelasnya
"Dulu jalan ini masih tanah bang belum ada pengerasan dengan pembatuan makanya bangunan rabat beton tidak bagus atau sudah ada yang retak retak karena tanahnya belum keras bahkan bangunan tidak ada menggunakan tembok kaki pondasi disepanjang jalan" ujarnya
"Sayang kali bang bangunanya seperti uang negara dihambur hamburkan masa baru 2bulan selesai dikerjakan sudah kayak hancur, anehnya masyarakat tidak berhak ikut serta dalam pengawasan kata pelaksananya, dulu ada bang plang proyeknya tetapi kami tidak tau berapa besar anggaranya karena hanya 1 hari didirikan plangnya, kurang bagusnya bangunan ini semata mata hanya lemahnya pengawasan dari Dinas Tarukim maupun Konsultan Supervisinya" kesalnya
Yuni (38) warga setempat juga sangat menyayangkan hasil kerja yang sudah rusak bagitu juga rekananya yang sangat terlihat arogan bak preman malah terlihat sangar bak menakutkan sehingga warga takut untuk berperan serta dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan jalan lingkungan
"Dulu pak memang ada sebagian anak muda kampung ini juga ikut kerja tapi tidak mampu berbuat apa apa demi lebih menghasilkan bangunan yang bagus, karena pemborongnya terlihat kayak preman pak" ujarnya
"Pekerjaan bangunan ini hanya 10 harinya pak mulai pelaksanaan sampai selesai dikerjakan malam sehari sebelum Pemilu Legislatif kemaren, kan sudah banyak yang sompel pak bahkan sudah banyak yang retak itu pun tidak ada diperbaiki, dulu kami tidak pernah melihat staff dari Dinas Simalungun pak mengasinya tetapi hanya pelaksananya dan pemborong yang terlihat" kesalnya
CV. Felik sebagai rekanan kegiatan dengan besar pagu dana Rp. 99.783.000 pelaksananya Joppie Arahon Nainggolan diduga sangat berperan sebagai pelaku penyimpangan, selain mutu bangunan yang kurang bagus akibat campuran semen yang tidak keruan melebihi standart ada juga pencurian volume dari bagian ketebalan sisi luar begitu juga ketebalan coran bagian tengah bahu jalan terkesan hanya setebal 10cm
Pantauan, Kamis (03/6) pukul 12.10Wib terlihat bahu jalan sangat terlihat sudah kiruk pikuk, dimana batu pecahnya sudah pada menanggal dari coran rabat beton, kuat dugaan campuran matrial semen, pasir, batu dan air (1sak semen + 60 sekop besar pasir + 6 ember besar batu split) anehnya sudah terlihat di 8 titik keretakan namun tidak ada perbaikan dilakukan PPK maupun Pelaksana
Sahat Sirait selaku PPK Dinas Tarukim Simalungun yang bertanggung jawab sepenuhnya pelaksanaan lapangan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat berulang kali tidak bersedia memberikan respon yang baik dan saat dihubungi nada sela yang selalu terdengar. (SyamP)
Informasi yang didapat dari warga Huta III , Kamis (03/6/2014) pukul 13.15Wib lokasi pelaksanaan sebelumnya masih alas tanah dari dahulu gang antara Huta II - Huta III belum pernah ada pembatuan, anehnya pekerjaan yang terlihat asal jadi kuat dugaan sangat riskan pencurian volume dari juknis dan juklat
Sarmadi (60) warga Huta II yang rumahnya tepat di persimpangan Gang Dahlia menyayangkan hasil kerja yang sudah terlihat adanya keretakan, bahkan disepanjang siku bangunan sudah sangat rusak terkopek
" Bangunanya baru sekitar dua bulan selesai dikerjakan bang pas malam sehari sebelum pemilu legislatif bang, dulu pelaksananya yang kami tau orang Desa Parbalokan tetapi kami tidak tau siapa namanya" jelasnya
"Dulu jalan ini masih tanah bang belum ada pengerasan dengan pembatuan makanya bangunan rabat beton tidak bagus atau sudah ada yang retak retak karena tanahnya belum keras bahkan bangunan tidak ada menggunakan tembok kaki pondasi disepanjang jalan" ujarnya
"Sayang kali bang bangunanya seperti uang negara dihambur hamburkan masa baru 2bulan selesai dikerjakan sudah kayak hancur, anehnya masyarakat tidak berhak ikut serta dalam pengawasan kata pelaksananya, dulu ada bang plang proyeknya tetapi kami tidak tau berapa besar anggaranya karena hanya 1 hari didirikan plangnya, kurang bagusnya bangunan ini semata mata hanya lemahnya pengawasan dari Dinas Tarukim maupun Konsultan Supervisinya" kesalnya
Yuni (38) warga setempat juga sangat menyayangkan hasil kerja yang sudah rusak bagitu juga rekananya yang sangat terlihat arogan bak preman malah terlihat sangar bak menakutkan sehingga warga takut untuk berperan serta dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan jalan lingkungan
"Dulu pak memang ada sebagian anak muda kampung ini juga ikut kerja tapi tidak mampu berbuat apa apa demi lebih menghasilkan bangunan yang bagus, karena pemborongnya terlihat kayak preman pak" ujarnya
"Pekerjaan bangunan ini hanya 10 harinya pak mulai pelaksanaan sampai selesai dikerjakan malam sehari sebelum Pemilu Legislatif kemaren, kan sudah banyak yang sompel pak bahkan sudah banyak yang retak itu pun tidak ada diperbaiki, dulu kami tidak pernah melihat staff dari Dinas Simalungun pak mengasinya tetapi hanya pelaksananya dan pemborong yang terlihat" kesalnya
CV. Felik sebagai rekanan kegiatan dengan besar pagu dana Rp. 99.783.000 pelaksananya Joppie Arahon Nainggolan diduga sangat berperan sebagai pelaku penyimpangan, selain mutu bangunan yang kurang bagus akibat campuran semen yang tidak keruan melebihi standart ada juga pencurian volume dari bagian ketebalan sisi luar begitu juga ketebalan coran bagian tengah bahu jalan terkesan hanya setebal 10cm
Pantauan, Kamis (03/6) pukul 12.10Wib terlihat bahu jalan sangat terlihat sudah kiruk pikuk, dimana batu pecahnya sudah pada menanggal dari coran rabat beton, kuat dugaan campuran matrial semen, pasir, batu dan air (1sak semen + 60 sekop besar pasir + 6 ember besar batu split) anehnya sudah terlihat di 8 titik keretakan namun tidak ada perbaikan dilakukan PPK maupun Pelaksana
Sahat Sirait selaku PPK Dinas Tarukim Simalungun yang bertanggung jawab sepenuhnya pelaksanaan lapangan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat berulang kali tidak bersedia memberikan respon yang baik dan saat dihubungi nada sela yang selalu terdengar. (SyamP)
0 Comments