Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Proyek Parit Tertier Batu Tomok/Batu III Silau Malela Abal-abal

Pembangunan parit tertier Batu Tomok / Batu III Nagori Silau Malela Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun
SIMALUNGUN-Pelaksanaan pembangunan parit tertier Batu Tomok / Batu III Nagori Silau Malela Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun yang langsung dikelola Kelompok Tani Sauhur terkesan asal jadi. Bahkan sudah terlihat adanya keretakan pada dinding bangunan tersebut.

Dugaan volume kegiatan di kurangi sesuai pantauan langsung dari lokasi pekerjaan panjang parit 188Meter dengan tinggi 50cm, lebar buka isi parit dasar 35cm, atas 52cm anehnya penyimpangan atau pelaksanaan yang diduga sangat fatal lari dari ketentuan bestek ketebalan dinding parit tertier hanya 18cm

Informasi yang diketahui parit tertier harusnya setinggi 70cm dari alas dasar lantai saluran, dengan ketentuan dalam pondasi disamping ketinggian dinding harus sedalam 20cm begitu juga lebar isi dasar lantai harus 60cm dan lebar tampak atas 70cm sesuai dengan bestek, Anehnya ada juga pengakuan salah seorang pengurus kelompok tani adanya pemotongan lagsung dilakukan 20% dengan dana sebesar Rp. 68.000.000.- tetapi besar anggaran yang diterima atau masuk dalam rekening kelompok tidak diketahui besarnya sesudah adanya "pungli" atau sebelum dipotong

Suwandi warga setempat menjelaskan sumber dana dari APBN yang dicairkan melalui proposal yang dimohonkan ke Dinas Pertanian Simalungun, panjang bangunan harusnya 180Meter tetapi adanya penambahan 8Meter atas swadaya masyarakat tetapi selama pelaksanaan tidak pernah terlihat adanya plang pekerjaan

"Memang benar bang ini dari anggaran pusat atas proposal yang dimohonkan kelompok Tani Sauhur, mungkin melalui P3A ataupun GP3A yang merupakan seperti mitra kerja untuk pengawasan dan pelaksanaan irigasi, tetapi kami sebagai warga mendengar proyek tersebut sebesar Rp.68.000.000.-" jelasnya

"Semenjak pelaksanaan tidak pernah terlihat plang proyek bang sehingga banyak kemungkinan adanya penyimpangan yang dilakukan pelaksana yaitu pengurus Kelompok Tani Sauhur, dilihat pun dari hasilnya sangat mengecewakan bang masa lantai dasar parit hanya di lapisi campuran semen dan pasir tanpa adanya amprahan batu, kan ini merupakan penyimpangan " kesalnya

"Kami berharap supaya Dinas Pertanian Simalungun selaku pengawasan serta PPK dan Konsultan harus arif dan melakukan pengawasan super ekstra jangan tidak pernah kelokasi untuk meninjau kegiatan tetapi berita acara pekerjaan di tanda tangani bukti persetujuan telah selesainya pekerjaan" himbau Suwandi

Dilain tempat Narasumber membenarkan adanya kegiatan yang dilakukan Kelompok Tani Sauhur tetapi kuat dugaan pelaksanaan proyek "siluman" sangat banyak penyimpangan terlihat dari ketebalan dinding pasangan serta ketebalan alas lantai parit yang harusnya 20cm tidak ada tetapi lantai hanya didempul langsung dengan campuran semen

" Kemungkinan sumber dana berasal dari APBN tapi dulu sebelum adanya pelaksanaan dn realisasi dana permohonan diberikan ke Dinas Pertanian Simalungun, tetapi saya tidak mengerti apa memang ada anggaran yang di pos kan dalam rencana kegiatan kerja Dinas Pertanian untuk pembangunan parit tertier, yang seyogyanya dikelola Irigasi ? Ujarnya

" Sampai saat ini sudah terlihat banyak keretakan dan terlihat dalam pelaksanaan lenning / terjunan sebanyak 3 buah tidak ada dikerjakan, apa memang dalam bestek tidak dianggarkan, mengenai adanya pemotongan ataupun setoran kepada Dinas sebesar 20% itu untuk hal apa, sangat disayangkan kinerja instansi yang bersangkutan hanya terima laporan bahkan terlihat tidak pernah kelapangan apakah ini potret SDM para Dinas terkait" kesalnya

Penyuluh Pertanian Lapangan Nagori Silau malela begitu juga Kepala Dinas Pertanian Simalungun tidak berhasil dikonfirmasi baik melalui pesan singkat tidak ada respon yang mencitrakan buruknya kinerja dan tidak adanya kedisiplinan untuk siap setiap saat melayani masyarakat selaku pejabat manupun pengawai. (SyamP)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments