Info Terkini

10/recent/ticker-posts

PSB di Siantar Dipatok Rp 3 Juta Lewat Jalur Belakang

Kantor Bupati Simalungun di Hapoltakan P Raya, Kabupaten Simalungun. Foto Asenk Lee Saragih
SIANTAR-Penerimaan siswa baru (PSB) SMPN -SMANegeri di wilayah Pematangsiantar diduga kuat melakukan pungutan liar hingga Rp 3 Juta per siswa. PSB yang lulus murni dari hasil test ujian saringan hanya 50% selainya sudah merupakan titipan dari para calo dari oknum DPRD, LSM dan Wartawan.

Gonjang ganjing permasalahan Penerimaan Siswa Baru (PSB) terkuak saat tidak lulusnya salah seorang calon siswa yang sudah setor kepada calo namun tidak lulus seleksi untuk menjadi siswa SMA Negeri 4 Pematangsiantar hal ini terjadi karena jumlah uang yang diberikan calon siswa dibawah harga pasaran

Dunia pendidikan saat ini telah tercorong akibat ulah Dinas Pendidikan Pematangsiantar yang mampu melakukan "pungli" untuk menentukan masuk menjadi siswa sekolah negeri, anehnya pasaran untuk terdaftar lulus menjadi siswa SMP - SMA Negeri favorit orang tua calon siswa harus merogoh saku sebesar Rp. 3.000.000.-

Seorang calon sisiwa boru Damanik lulusan SMP Swasta GKPS Pematangsiantar memiliki nilai rata - rata ujian akhir nasional 7,9 yang mengikuti ujian seleksi penyaringan untuk tujuan SMA Negeri 4 Pematangsiantar ternyata tidak lulus padahal sejam setelah usai ujian saringan dia yakin lulus seleksi karena soal yang diujikan sangat dikuasainya tetapi karena tidak mampu bersaing dengan yang lain untuk memberikan uang masuk ternyata tidak lulus, begitu juga dengan hasil seleksi ujian SMA Negeri 2 Pematangsiantar sangat sarat penyimpangan adanya informasi harus ada bayaran

Untuk menjadi siswa SMA Negeri sekota Pematangsiantar saat ini harus orang yang punya uang tidak hanya memiliki ilmu maupun kepintaran dalam mengisi jawaban soal ujian seleksi

"Kami bang orang miskin mana mampulah harus bayar Rp.3.000.000.- untuk masuk SMA saja , kami pun ikut seleksi pak bahkan soalnya sangat saya kuasai kalaupun saya gagal dan tidak bisa masuk akibat nilai hasil seleksi saya rendah, tolonglah Kepala Dinas Pendidikan terbuka, mana mungkin mereka mau memberikan kertas jawaban yang tidak lulus itu bang ? " Kesal boru Damanik

"Aku sudah ikut ujian seleksi dua kali bang untuk masuk siswa SMAN 4 dan SMAN 2 Pematangsiantar tetapi sangat miris bang masa seingat saya jawaban saya bisa saya pertahankan lebih besar dari nilai orang yang lulus tetapi karena mereka bayar uang setoran melalui calo malah mereka yang diutamakan" jelas boru Damanik

Begitu juga untuk masuk ke SMP Negeri sangat disayangkan untuk masuk sekolah saja harus membayar uang jutaan rupaih, bahkan anehnya ujian seleksi yang dilakukan hanya simbolis maupun hanya permainan saja.

Boru Sitorus salah seorang orang tua calon siswa salah satu SMP Negeri Pematangsiantar sangat menyayangkan permainan adanya calo maupun "pungli" yang dilakukan oknum tertentu dari Dinas Pendidikan Pematangsiantar

"Dunia pendidikan saat ini sudah tercoreng akibat ulah yang tidak bertanggung jawab masa untuk masuk siswa SMP aja harus bayar juga, mau jadi apalah Negara kita ini katanya sudah merdeka dan wajib pendidikan 9 tahun" jelas boru Sitorus

Resman Panjaitan selaku Kepala Dinas Pendidikan Pematangsiantar saat disambangi dikantornya, Kamis (08/7) pukul 15.20wib sudah tidak berada dikatornya dan saat dikonformasi melalui telepon selularnya tidak bersedia memberikan penjelasan.(SyamP)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments