Hotel Simalungun City di Hapoltakan Pematang Raya milik Bupati Simalungun JR Saragih. Foto Asenk Lee Saragih |
Sejumlah RUKO di Hapoltakan Pematang Raya milik Bupati Simalungun JR Saragih. Foto Asenk Lee Saragih |
BERITASIMALUNGUN.COM,
Simalungun-JR
Saragih itu berniat menjadi Bupati Simalungun sejak tahun 2005. Namun saat itu
dia tak memperoleh partai pengusung karena kalah bersaing dengan calon lain. Walapun
kabarnya sudah menyerahkan sejumlah dana ke salah satu partai melalui orang Simalungun
yang di partai itu.
Pada 5 tahun berikutnya dia coba lagi, bersaing
dengan calon yang petahana H Zul Damanik, dia berhasil memenangkannya
kendatipun ada gugat-gugatan di MK.
Awalnya saya suka dengan kawan ini (Jopinus Ramli
Saragih). Namun setelah niat membangun Kantor Bupati Simalungun yang sekarang
dilakukan, sangat gampang diduga, dia mengedepankan bisnis pribadi dengan
membangun semua itu.
Bermula dari Kantor Bupati Simalungun lama yang
katanya tidak layak pakai setelah dilakukan penelitian oleh para ahli.
Dipindahlah Kantor Bupati Simalungun dengan membangun baru (bukan yang lama
direnovasi) dan pembebasan tanahnya-pun penuh dengan persoalan.
Tapi sebelum itu terealisasi, tanah ex Perumnas yang
menjadi Ruko (Rumah Toko) dan Hotel Simalungun sekarang, diperjuangkan untuk
dilelang dan hak kepemilikan menjadi berpindah ketangannya (JR Saragih).
Kemudian muncullah pertanyaan-pertayaan, kenapa Gedung
Kantor Bupati Simalungun yang lama layak dipakai TNI ? Apakah lebih berharga
nyawa JR Saragih dan staf-stafnya dibanding Anggota TNI-TNI itu jika diprediksi
gedung itu akan runtuh kata para ahli yang dipesan itu ?
Lantas, kenapa letak Kantor Bupati harus ditempat yang
sekarang, tepat di depan tanah ex Perumnas yang dilelang itu ? Memang visi
bisnis kawan ini sangat jitu. Acara-acara Pemkab Simalungun yang tadinya harus
di hotel-hotel di Pematangsiantar atau Parapat, cukup diadakan di Aulanya atau Hotelnya
saja.
Pemkab Simalungun butuh kantor, silahkan sewa ruko-ruko
itu. Sudah barang tentu jalan di depan pusat bisnis itu dibuat megah sedemikian
rupa, seolah menjadi ikon kota yang baru.
Lantas pertanyaan berikutnya, darimana dana untuk
membangun semua pusat bisnis itu ? Sedangkan SK Pegawai Negeri bisa digadaikan,
apalagi SK yang lebih tinggi, ya gampang.
Begitulah bisnis itu semakin berkembang pesat yang
mengatas namakan pembangunan. Dan yang paling lucu, ada pula pernyataan, dia
itu hebat, mau berinvestasi di Kabupaten Simalungun. Apa memang hebat
berinvestasi dengan cara seperti itu ya ? Hihihi....*Gabolehmarah.
(Lee)/(Sumber: Group FB MEDIA SIMALUNGUN)
0 Comments