Tanaman Cengkeh milik St Berlin Manihuruk di Desa Hutaimbaru, Simalungun.Foto Asenk Lee Saragih |
BERITASIMALUNGUN.COM,
Hutaimbaru-Kini harga cengkeh kering kini dibadrol petani cengkeh
di pesisir Danau Toba, Kabupaten Simalungun Rp 140 ribu per kilogram. Kini
petani cengkeh mulai bisa bernafas lega karena naiknya harga cengkeh sebulan
terakhir. Beberapa tahun sebelumnya harga cengkeh anjlok hingga Rp 5000/kg
sehingga banyak petani menebang pohon cengkehnya dan diganti dengan tanaman
kopi ateng.
Anta br Damanik (69) seorang petani cengkeh Desa Hutaimbaru, Kecamatan
Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Selasa (19/8/2014) mengatakan, agen
pedagang cengkeh datang dari Siantar ke desa-desa ke pesisir Danau Toba seperti
Desa Sihalpe, Gaol, Nagori Purba, Hutaimbaru, Bage, Baluhut dan desa lainnya datang
membeli cengkeh.
“Kini sekarang ada pedagang cengkeh datang ke desa-desa membeli langsung
cengkeh kering kepada petani dengan harga Rp 140 ribu/kg. Saya sempat rugi,
saya jual sekitar 40kg cengkeh ke Tongging, Kabupaten Karo, tengkulak hanya
membeli dengan harga Rp 120 ribu/kg,” kata Anta Damanik.
Warga desa itu juga sedikit mencurigai timbangan dari agen cengkeh yang
datang ke desa-desa membeli cengkeh petani. Soalnya harga selisih beli di desa
dan dipekan lumayan besar yakni Rp 20 ribu/kg.
“Kita curiga kenapa agen dari Siantar itu bisa mematok harga Rp 140
ribu/kg, sementara tengkulak di pecan Cuma dibadrol Rp 120 ribu/kg. Kita curiga
ada permainan pada timbangan. Kita minta instansi terkait melakukan tera
timbangan pada agen yang datang ke desa-desa tersebut,” ujar Lamhot Saragih,
petani cengkeh Desa Hutaimbaru lainnya. (Lee)
0 Comments